Mancing Bareng PSDM
20.00 - 22.00 WIB
Kapal Induk PSDM
Ust. Satria
Ust. Ismail
Etika Copast Karya Orang Lain
Allah ﷻ berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam
itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Ma'idah : 3)
Islam datang dengan membawa kesempurnaan di
berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari hal-hal kecil, seperti makan,
minum, tidur, hingga perkara-perkara besar, seperti hubungan antar manusia,
hukum tatanegara, jihad, dan lain sebagainya.
Di antara bentuk lain dari kesempurnaan Islam
adalah dengan begitu besarnya perhatian Islam terhadap penjagaan 5 asas pokok
bagi seorang muslim, yaitu :
1. Penjagaan terhadap Agama ( ﺣﻔﻆ ﺍﻟﺪﻳﻦ )
2. Penjagaan terhadap Diri ( حفظ ﺍﻟﻨﻔﺲ )
3. Penjagaan terhadap Keturunan ( حفظ ﺍﻟﻨﺴﻞ )
4. Penjagaan terhadap Kehormatan ( حفظ ﺍﻷﻋﺮﺍﺽ )
5. Penjagaan terhadap Akal ( حفظ ﺍﻟﻌﻘﻮﻝ )
Hal yang akan menjadi fokus kita kali ini
adalah seputar fungsi dienul Islam sebagai penjaga kehormatan.
Banyak sekali ayat-ayat di dalam Al Quran yang
berisi tentang perintah untuk menjaga kehormatan ini, bahkan ada satu surat
khusus yang diturunkan Allah ﷻ untuk melindungi kehormatan salah seorang istri
RasuluLlah ﷺ yang sempat terfitnah dan hampir saja
kehormatannya yang suci ternodai.
Di antara ayat-ayat tersebut adalah,
إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ
وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ
هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ
"(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong
itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu
ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal
dia pada sisi Allah adalah besar." (QS. An-Nur : 15)
Perhatikanlah...
Ayat di atas diturunkan berkenaan dengan berita
bohong tentang Ummul Mukminin A'isyah radhiAllahu 'anhaa, dimana bagi sebagian
orang berita bohong tersebut dianggap sebagai hal yang sepele, hal yang mungkin
cuma dianggap main-main saja.
Namun coba perhatikan apa yang dianggap sepele
dan main-main tadi, ternyata di sisi Allah adalah perkara yang besar... adalah
perkara yang tidak boleh dianggap kecil...
Di banyak hadits juga dijelaskan mengenai
besarnya perkara menjaga kehormatan seseorang di dalam dien ini.
Di antaranya sabda RasuluLlah ﷺ saat haji wada',
ﻓَﺈِﻥَّ ﺩِﻣَﺎﺀَﻛُﻢْ، ﻭَﺃَﻣْﻮَﺍﻟَﻜُﻢْ،
ﻭَﺃَﻋْﺮَﺍﺿَﻜُﻢْ، ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﺣَﺮَﺍﻡٌ، ﻛَﺤُﺮْﻣَﺔِ ﻳَﻮْﻣِﻜُﻢْ ﻫَﺬَﺍ،
ﻓِﻲ ﺷَﻬْﺮِﻛُﻢْ ﻫَﺬَﺍ، ﻓِﻲ ﺑَﻠَﺪِﻛُﻢْ ﻫَﺬَﺍ
"Sesungguhnya darahmu, hartamu dan kehormatanmu
terpelihara antara sesama kamu (muslim) sebagaimana terpeliharanya hari ini,
bulan ini dan negerimu ini." (HR. Bukhari dan Muslim)
Di dalam hadits lain yang lebih tegas,
RasuluLlah ﷺ bersabda,
ﻻَ ﺗَﺤَﺎﺳَﺪُﻭْﺍ ، ﻭَﻻَ ﺗَﻨَﺎﺟَﺸُﻮْﺍ ، ﻭَﻻَ
ﺗَﺒَﺎﻏَﻀُﻮْﺍ ، ﻭَﻻَ ﺗَﺪَﺍﺑَﺮُﻭْﺍ ، ﻭَﻻَ ﻳَﺒِﻊْ ﺑَﻌْﻀُﻜُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻴْﻊِ ﺑَﻌْﺾٍ ،
ﻭَﻛُﻮْﻧُﻮْﺍ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧًﺎ ، ﺍَﻟْـﻤُﺴْﻠِﻢُ ﺃَﺧُﻮْ ﺍﻟْـﻤُﺴْﻠِﻢِ ، ﻻَ
ﻳَﻈْﻠِﻤُﻪُ ، ﻭَﻻَ ﻳَﺨْﺬُﻟُﻪُ ، ﻭَﻻَ ﻳَﺤْﻘِﺮُﻩُ ، ﺍَﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻫٰﻬُﻨَﺎ ،
ﻭَﻳُﺸِﻴْﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺻَﺪْﺭِﻩِ ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ ، ﺑِﺤَﺴْﺐِ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﺃَﻥْ
ﻳَﺤْﻘِﺮَ ﺃَﺧَﺎﻩُ ﺍﻟْـﻤُﺴْﻠِﻢَ ، ﻛُﻞُّ ﺍﻟْـﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْـﻤُﺴْﻠِﻢِ ﺣَﺮَﺍﻡٌ ،
ﺩَﻣُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﻋِﺮْﺿُﻪُ .
“Kalian jangan saling mendengki, jangan saling
najasy (menipu), jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! Janganlah
sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah
kalian menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah
saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh MENZHALIMINYA,
menelantarkannya, dan MENGHINAKANNYA. Takwa itu disini (beliau memberi isyarat
ke dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia
menghina saudaranya yang Muslim. Setiap orang Muslim, haram darahnya, hartanya,
dan KEHORMATANNYA atas muslim lainnya." (HR. Muslim)
Dan di antara bentuk menjatuhkan serta merusak
kehormatan seorang muslim adalah dengan mengambil haknya tanpa seizinnya, atau
mengambil hartanya dengan cara yang bathil...
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
EDISI KAMIS 26 MARET 2015
OASE DAKWAH
Kamis, 26 Maret 2015
Aku Takut
By: Rudianto Surbakti
Ya Allah, hidupku penuh ketakutan
Aku takut jika saat bertemu dengan-Mu, aku
termasuk golongan orang yang lalai
Aku jauh dari cinta dan kasih sayangMu, aku
jauh dari ridhoMu
Kemudian Engkau berpaling dariku disebabkan
dosa yang begitu besar
Aku Takut..
Jika malam ini aku terlelap, lalu esok hari aku
tak bangun lagi
Ternyata malaikat maut datang menjemputku dalam
keadaan jauh dari ridhoMu
Bukankah kematian itu pasti dan tak tahu kapan
datangnya? (QS Al-Jumu’ah 8)
Aku Takut..
Jika dalam sholatku, aku lalai dari mengingatMu
dan tidak merasakan kehadiranMu
Jika amalanku tersisipkan riya', beribadah
bukan untukMu
Karena celakalah orang yang lalai dari sholat
dan berbuat riya' (QS Al Maa'un : 4- 6)
Aku Takut..
Jika aku lalai mengingatkan anak-anakku untuk
taat padaMu
Juga lalai membimbing Istriku untuk selalu
menjaga diri dan mencari keridhoanMu
Karena aku punya kewajiban memelihara
keluargaku dari api neraka (QS At Tahrim : 6)
Aku Takut..
Jika apa yang aku dan keluargaku makan,
terselip harta riba, hak fakir miskin dan anak yatim
Atau karena hartaku dan semua yang aku usahakan
belum aku keluarkan haknya
Karena Kau telah mengharamkan riba untuk kami
(QS Al Baqarah : 275)
Dan Engkau membenci perbuatan memakan harta
anak yatim (QS : An Nisaa : 2)
Namun, aku rindu..
Rindu kasih sayangMu, rindu syurgaMu, rindu
KeridhoanMu
Jadikanlah ketakutan ini tetap ada, jika bisa
membuatku dekat denganMu
Hiasilah rasa takut ini dengan ketaatan padaMu
Agar kelak rasa takut ini menjadikan kami
sebagai hambaMu yang bertaqwa
Divisi Tarqiyah Imaniyah PSDM ODOJ
DTI/21/26/03/2015
oaseodoj@gmail.com
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Hiduplah di Dunia Laksana Orang Asing atau
Musafir
Imam Bukhari menceritakan bahwa suatu ketika
Rasulullah ﷺ memegang pundak Abdullah bin Umar ra. sambil
berkata:
“Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang
asing atau seorang pengembara.”
Ungkapan pendek Rasulullah ﷺ ini memberikan pelajaran yang luas dan
mendalam. Sungguh, manusia yang normal, hatinya tidak akan melekat bergantung
kepada sesuatu di negeri yang asing baginya, justru hatinya akan senantiasa
terikat dengan negeri asalnya. Sebagus apapun hidup terasing di negeri asing,
pasti dia akan tetap berpikir bagaimana kembali ke negeri asalnya, dan
memperbaiki kehidupan di negeri yang tidak asing baginya.
Begitu juga seorang pengembara atau musafir,
dia tidak akan membawa sesuatu yang justru akan membuat dia payah dalam
perjalanannya. Dia tidak akan mebangun istana di perjalanannya, yang kelak akan
dia tinggalkan dan tidak akan kembali lagi. Oleh sebab itulah maka Rasulullah ﷺ meminta untuk memposisikan hidup di dunia
seperti orang asing atau pengembara.
Bekal terbaik dalam perjalanan dunia ini adalah
taqwa, yakni menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Allah berfirman:
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik
bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”
(QS Al Baqarah: 197)
Alangkah sangat disayangkan dan tidak masuk
akal jika dalam pengembaraan di tempat yang asing dan fana ini justru
perbekalan terbaik dibuang, kemudian ditukar dengan sesuatu dari negeri asing
nan fana ini. Dengan alasan untuk memakmurkan negeri fana ini, taqwa justru
dibuang, aturan Allah disingkirkan, syariah-Nya dipinggirkan untuk kemudian
diganti dengan aturan-aturan yang mengatasnamakan rakyat, yang pada faktanya
hanya berpihak pada konglomerat dan semakin menyengsarakan rakyat.
Sungguh ketika taqwa, bekal terbaik ini, kita
tukar dengan sesuatu di negeri asing yang fana ini, maka penderitaanlah yang
akan kita peroleh, bukan hanya di negeri tujuan yang kekal, namun penderitaan
ini juga terasa di negeri asing nan fana ini.
Seorang musafir yang berakal tidak akan
menghabiskan uangnya untuk membeli koper besar yang penuh dengan barang-barang
yang tidak diperlukan di negeri asalnya. Karena koper besar itu justru akan
membebani dirinya dan cenderung membuat dirinya kelelahan dalam perjalanan,
yang pada gilirannya akan membuat dirinya menderita di perjalanan dengan
membawa sesuatu yang tidak berguna di negeri asalnya.
Namun banyak yang lupa bahwa dunia sejatinya
adalah sebuah terminal persinggahan untuk menuju terminal terakhir, yakni
kehidupan akhirat yang kekal. Allah berfirman:
“Tetapi kamu orang-orang kafir memilih
kehidupan dunia. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih
kekal.” (QS Al A’la: 16-17)
Semoga dengan sisa umur kita di dunia ini,
Allah menjadikan kita sebagai musafir cerdas yang tidak tertipu dengan dunia
dengan menjual bekal terbaik kita yakni taqwa. Semoga Allah memberi kekuatan
kepada kita untuk mengorbankan sebagian kesenangan dunia kita untuk kita
jadikan bekal menuju tempat abadi kelak, meluangkan waktu kita untuk mengkaji
aturan-aturan Allah dan berupaya seoptimal mungkin untuk mengamalkan,
menyebarkan dan memperjuangkannya. Hanya dengan itulah bekal taqwa akan kita
peroleh. Bekal yang akan memudahkan kehidupan di perjalanan dunia, bahkan
ketika sampai ke tempat tujuan. Allah berfirman:
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman
dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit
dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al A’raf: 96).
Source: kisahislami.com
Reposted by:
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Kisah Motivasi ( inspirasi kisah nyata )
ILMU IKHLAS (MERBOT MASJID)
Ada dua sahabat yang terpisah cukup lama; Ahmad
dan Zaenal. Ahmad ini pintar sekali. Cerdas. Tapi dikisahkan kurang beruntung
secara ekonomi. Sedangkan Zaenal adalah sahabat yang biasa-biasa saja. Namun
keadaan orang tuanya mendukung karir dan masa depan Zaenal.
Setelah
terpisah cukup lama, keduanya bertemu. Bertemu di tempat yang istimewa; di
koridor wudhu, koridor toilet sebuah masjid mungil.
Adalah
Zaenal, sudah menjelma menjadi seorang manager kelas menengah. Necis. Perlente.
Tapi tetap menjaga kesalehannya.
Ia punya
kebiasaan. Setiap keluar kota, ia sempatkan singgah di masjid di kota yang ia
singgahi. Untuk memperbaharui wudhu, dan sujud syukur. Syukur-syukur masih
dapat waktu-waktu yang diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah juga
sebagai tambahan.
Seperti
biasa, ia tiba di satu kota. Ia mencari masjid. Ia pinggirin mobilnya, dan
bergegas masuk ke masjid yang ia temukan.
Di sanalah
ia menemukan Ahmad. Cukup terperangah Zaenal ini. Ia tahu sahabatnya ini meski
berasal dari keluarga tak punya, tapi pintarnya minta ampun.
Zaenal
tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Ahmad sebagai merbot
masjid!
“Maaf,” katanya menegor sang merbot. “Kamu
Ahmad kan? Ahmad kawan SMP saya dulu?”.
Yang ditegor tidak kalah mengenali. Lalu
keduanya berpelukan. “Keren sekali Kamu ya Mas… Manteb…”. Zaenal terlihat masih
dalam keadaan memakai dasi. Lengan yang digulungnya untuk persiapan wudhu,
menyebabkan jam bermerknya terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…”.
Zaenal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sedang
memegang kaen pel. Khas merbot sekali. Celana digulung, dan peci
8 didongakkan sehingga jidat hitamnya terlhat
jelas.
“Mad… Ini kartu nama saya…”.
Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wuah,
bener-bener keren.
“Mad, nanti habis saya shalat, kita ngobrol ya.
Maaf, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekedar merbot di
masjid ini. Maaf…”.
Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih
ya… Nanti kita ngobrol. Selesaikan saja dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan
pekerjaan bersih-bersih dulu… Silahkan ya. Yang nyaman”.
Sambil wudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa
Ahmad yang pintar kemudian harus terlempar dari kehidupan normal. Ya, meskipun
tidak ada yang salah dengan pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah,
pikirannya tidak mampu membenarkan. Zaenal menyesalkan kondisi negerinya ini
yang tidak berpihak kepada orang-orang yang sebenernya memiliki talenta dan
kecerdasan, namun miskin.
Air
wudhu membasahi wajahnya…
Sekali lagi Zaenal melewati Ahmad yang sedang
bebersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaannya ini di perkantoran, maka
sebutannya bukan merbot. Melainkan “office boy”.
Tanpa sadar, ada yang shalat di belakang Zaenal.
Sama-sama shalat sunnah agaknya. Ya, Zaenal sudah shalat fardhu di masjid
sebelumnya. Zaenal sempat melirik. “Barangkali ini kawannya Ahmad…”, gumamnya.
Zaenal menyelesaikan doanya secara singkat. Ia ingin segera bicara dengan
Ahmad.
“Pak,” tiba-tiba anak muda yang shalat di
belakangnya menegur.
“Iya Mas..?”
“Pak,
Bapak kenal emangnya sama Haji Ahmad…?”
“Haji
Ahmad…?”
“Ya,
Haji Ahmad…”
“Haji
Ahmad yang mana…?”
“Itu,
yang barusan ngobrol sama Bapak…”
“Oh…
Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Emangnya udah haji dia?”
“Dari
dulu udah haji Pak. Dari sebelumnya bangun ini masjid…”.
Kalimat itu begitu datar. Tapi cukup menampar
hatinya Zaenal… Dari dulu sudah haji… Dari sebelumnya bangun masjid ini…
Anak muda ini kemudian menambahkan, “Beliau
orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah yang merbot asli masjid ini. Saya
karyawannya beliau. Beliau yang bangun masjid ini Pak. Di atas tanah wakafnya
sendiri. Beliau bangun sendiri masjid ini, sebagai masjid transit mereka yang
mau shalat. Bapak lihat toko material di sebelah masjid ini… Itu toko nya
beliau. Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu
kesukaannya, aneh. Yaitu senangnya menggantikan posisi saya. Karena suara saya
bagus, kadang saya disuruh mengaji saja dan azan…”.
Wuah, entahlah apa yang ada di hati dan di
pikirannya Zaenal…
Bagaimana menurut temen-temen…?
He he he, jika Ahmad itu adalah kita, begitu
ketemu kawan lama yang sedang melihat kita ngebersihin toilet, segera kita
beritahu posisi kita siapa yang sebenernya. Dan jika kemudian kawan lama kita
ini sampe menyangka kita merbot masjid beneran, maka kita akan menyangkal dan
kemudian menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah kawan
kita bahwa kita inilah pewakaf dan yang ngebangun masjid ini.
Tapi kita bukan Haji Ahmad. Dan Haji Ahmad
bukannya kita. Ia selamat dari kerusakan amal, sebab ia cool saja. Tenang saja.
Adem. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan apa-apa. Dan kemudian Allah
yang memberitahu siapa dia sebenarnya..
Sumber :
http://www.club-pecinta-alquran.com/index.php?option=com_content&view=article&id=71&Itemid=79
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
#OneDayOneSirah
Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa
Barakaatuh...
Apa kabar saudaraku ? Semoga selalu dalam
lindungan dan ridho Allaah Subhanahu Wa Ta'ala, semoga yg sedang kebanjiran
cepat disurutkan, yg sedang ada masalah Allaah berikan jalan keluarnya, yg
sedang sakit Allaah angkat penyakitnya, yg sedang tertimpa musibah Allaah
berikan kekuatan dan kesabaran yang mempunyai hutang Allaah mudahkan untuk
melunasinya, yg sedang mencari jodoh Allaah berikan pendamping hidup yg
terbaik, yg ingin punya anak sholeh dan sholehah Allaah mudahkan, dan semoga
Allaah luaskan dan lapangkan rezeki yg halal dan thoyyib untuk kita semua...
Aamiiin Ya Mujibassailiin...
Hari ini kita akan melanjutkan kisah sirah Nabi
Muhammad sewaktu kecil...
BismillaahirRahmaanirRahiiim
Muhammad kembali ke dusun
Halimah dan suaminya mengembalikan Muhammad
kepada Aminah. Alangkah bahagianya Aminah bertemu lagi dengan putra tunggalnya
itu.
"Lihat! Kini engkau tumbuh menjadi anak
yang tegap dan sehat!" ujar Aminah sambil mencubit gemas pipi putranya.
Aminah memandang Halimah dan suaminya dengan
mata berbinar-binar penuh rasa terima kasih, "Kalian telah merawat
Muhammad dengan baik, bagaimana aku harus berterima kasih?".
Halimah dan suaminya saling berpandangan dengan
gelisah. Sebenarnya mereka merasa berat berpisah dengan Muhammad. Mereka amat
menyayangi anak itu. Selain itu, sejak Muhammad datang, kehidupan mereka
dipenuhi keberkahan.
"Kami cuma berharap andaikan saja engkau
sudi membiarkan anak ini tetap bersama kami hingga menjadi besar. Sebab, aku
khawatir dia terserang penyakit menular yang kudengar kini sedang mewabah di
Mekah," pinta Halimah.
Aminah menyadari bahwa yang mereka pinta ada
benarnya, tetapi hatinya bimbang karena dia hampir tak sanggup berpisah lagi
dengan putranya. Namun, Abdul Muthalib datang. Bangga sekali dia melihat
pertumbuhan cucunya yang begitu bagus di daerah pedalaman.
"Aku ingin Muhammad kembali ke Dusun Bani
Sa'ad sampai dia berusia lima tahun," kata Abdul Muthalib, "agar dia
di situ belajar berkata-kata dan telinganya terbiasa mendengar bahasa Arab yang
fasih sehingga nanti dia akan mampu berbicara dengan kata-kata yang fasih
pula."
Aminah mengerti bahwa dia harus kembali melepas
Muhammad demi masa depan putranya sendiri.
"Beri aku waktu beberapa hari bersama
putraku, setelah itu bolehlah kalian membawanya kembali," kata Aminah.
Saudaraku, akhirnya Muhammad pun dibawa kembali
ke dusun Bani Sa'ad. Namun, di sana dia mengalami sebuah peristiwa yang sangat
mengguncangkan. Peristiwa apakah itu ?
Ikuti kisah sirah selanjutnya di esok hari, in
syaa Allaah... 😊
Informasi tambahan :
Rahmat bagi semesta alam
Keberkahan yang dialami keluarga Halimah adalah
bukti bahwa Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam diutus untuk membawa
rahmat (kasih sayang) untuk seluruh alam. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh
firman Allaah, "Dan kami tidak mengutus kamu kecuali sebagai rahmat bagi
segenap alam."
Kisah Sirah ini diambil dari buku
"Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 1 halaman
66-67
#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015
Ya Nabi Salam 'Alaika
Ya Rasul Salam 'Alaika
Ya Habib Salam 'Alaika
Shalawatullaah 'Alaika
Allaahumma Shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad
Barakallaahu fiikum
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Hadist Of The Day
Dari Abu
Hurairah bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلَا
وَصَبٍ، وَلَا هَمٍّ، وَلَا حُزْنٍ، وَلَا أَذًى، وَلَا غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ
يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah keletihan, kepayahan, kesedihan,
gundah gulana, bahaya, menimpa seorang mukmin, sampai duri sekalipun yang
menusuk seorang muslim, kecuali Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannnya
dengan musibah tersebut.” (HR Muslim)
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
========================================================
Anak Hafal Al Qur'an memakaikan mahkota pada
orang tuanya?
Bismillahirrahmanirrahim………..
Semoga Allah menjadikan kita, keluarga dan
keturunan termasuk di antara para ahli Al-Qur'an. Shalawat dan salam untuk nabi
yang mulia, Rasulullah SAW.
Mengawali pembahasan ini, ana ingin katakan
bahwa redaksi hadits dengan susunan kalimat terjemahan seperti yang disebutkan
dalam pertanyaan di atas itu tidaklah dikenal dalam dunia hadits. Perlu kita
ketahui bersama bahwa penyebutan penghafal Al-Qur'an tidak dikenal dalam dunia
hadits, yang ada adalah penyebutan "ahli Al-Qur'an." Akan tetapi,
melihat konteks yang disebutkan di dalamnya, ana katakan bahwa kalimat di atas
itu bukanlah hadits, namun merupakan perkataan seseorang yang intisari
kalimatnya diambil dari hadits-hadits Nabi SAW.
Perlu juga kita ketahui, bahwa dalam dunia
Al-Qur'an ada sebuah statement kesimpulan yang ana rumuskan, yang merupakan
akumulasi pengalaman nyata selama berada dan berinteraksi bersama para
penghafal Al-Qur'an, statement itu ana rangkum dalam kalimat:
"Tidak semua penghafal Al-Qur'an adalah
ahli Al-Qur'an, dan tidak semua ahli Al-Qur'an adalah penghafal Al-Qur'an"
Mungkin akan muncul pertanyaan, siapakah yang
dimaksud dengan ahli Al-Qur'an dan apa kriterianya ???
Untuk menjawab pertanyaan ini ana katakan bahwa
para ulama kita sepakat bahwa criteria ahli Al-Qur'an itu adalah salah satu di
antara kedua ciri berikut:
1)
Mempelajari Al-Qur'an, membacanya, mengamalkannya, dan mengajarkannya.
2)
Mempelajari Al-Qur'an, membacanya, menghafalkannya, mengamalkannya, dan
mengajarkannya.
Selain dari salah satu di antara dua criteria
ini, maka ia bukan merupakan ahli Al-Qur'an. oleh karena itu, jika
antum/antunna sangat banyak berinteraksi dengan para penghafal Al-Qur'an, maka
akan ditemukan para penghafal Al-Qur'an melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak
layak untuk seorang penghafal Al-Qur'an.
Sangat sering pula ditemukan, seseorang yang
hafalan Al-Qur'annya sangat sedikit lebih shaleh daripada yang memiliki hafalan
yang banyak atau bahkan telah khatam setoran hafalannya 30 juz.
Ana sampaikan hal ini bukan berarti kemudian
menjadi alasan untuk tidak berniat menghafal Al-Qur'an, namun maksud ana adalah
bagi para penghafal Al-Qur'an hendaklah tidak berbangga diri dengan hafalannya
yang banyak. Demikian pula yang memiliki hafalan Al-Qur'an yang sedikit, jangan
pernah mengundurkan diri dari menghafal Al-Qur'an, karena selamanya kita hanya
bisa berdoa kepada Allah SWT agar digolongkan kepada golongan ahli Al-Qur'an di
sisi-Nya.
Kembali ke pertanyaan di atas, berikut ana
sebutkan beberapa hadits Rasulullah SAW yng menyebutkan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَجِيءُ القُرْآنُ يَوْمَ القِيَامَةِ
فَيَقُولُ : يَا رَبِّ حَلِّهِ ، فَيُلْبَسُ تَاجَ الكَرَامَةِ ، ثُمَّ يَقُولُ :
يَا رَبِّ زِدْهُ ، فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الكَرَامَةِ ، ثُمَّ يَقُولُ : يَا رَبِّ
ارْضَ عَنْهُ ، فَيَرْضَى عَنْهُ ، فَيُقَالُ لَهُ : اقْرَأْ وَارْقَ ، وَيُزَادُ
بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً.
"Dari Abu Hurairah r.anhu, dari Nabi SAW, beliau
bersabda,"Pada hari kiamat nanti Al-Qur'an dihadirkan dihadapan Allah SWT,
maka ia berkata,"Ya tuhanku, berikanlah pakaian kepadanya (kepada ahli
Al-Qur'an), maka kemudian Allah memakaikan kepada orang tersebut mahkota
kemuliaan, kemudian Al-Qur'an berkata,"Ya tuhanku, tambahkan lagi
untuknya," maka orang tersebut dipakaikan pakaian kemuliaan,"
kemudian Al-Qur'an berkata lagi,"Ya tuhanku, ridhoilah ia," maka
Allah SWT pun meridhoinya, dan dikatakan kepada orang tersebut,"Bacalah,
dan naikkanlah derajatmu disurga dengan membacanya, maka orang tersebut
diberikan kebaikan pada setiap ayat yangdibacanya."
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi,
al-Hakim, al-Baihaqi, Imam al-Darimi, dan al-Bazzar. Imam Tirmidzi mengatakan
hadits ini hasan, dalam riwayat yang lain beliau mengatakan hasan shahih. Imam
al-Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih al-isnad, yaitu hadits yang
memiliki sanad yang shahih sesuai syarat Imam Bukhari dan Imam Muslim, namun
keduanya tidak meriwayatkannya (semoga Allah merahmati mereka semuanya).
Adapun mengenai mahkota untuk penghafal
Al-Qur'an, penyebutannya dalam hadits hanya ditemukan dalam hadits yang sangat
panjang, dengan potongan redaksinya:
ثم يكسا أبواه إن كانا مسلمين حلة خيراً من
الدنيا وما فيها، فيقولان: أنى لنا هذا وما بلغت أعمالنا؟! فيقال: إن ولدكما يقرأ
القرآن".
"Kemudian kedua orang tuanya, dipakaikan dengan
pakaian yang lebih indah daripada dunia dan seisinya." Kedua orang tuanya
berkata,"Apa yang menyebabkan kami mendapatkan hal ini ? Kemudian
dikatakan kepada keduanya,"Karena anak kalian berdua membaca
Al-Qur'an."
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Thabrani
dalam Kitab al-Mu`jam al-Kabir, dan Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu`ab al-Iman.
Hanya saja di dalam riwayat keduanya terdapat seorang perawi yang bernama
Suwaid bin Abdul Aziz, seorang perawi dha`if yang menyebabkan para ulama
menghukumi hadits ini dha`if. Sementara itu, tidak ada riwayat lain yang ana
temukan untuk mejadi penguat riwayat ini.
Namun, satu hal yang harus diingat bahwa
dha`ifnya hadits tentang mahkota buat orangtua penghafal Al-Qur'an, tidak boleh
menjadi alasan bagi para orang tua untuk tidak berusaha memotivasi dan
mengarahkan anaknya untuk menjadi seorang penghafal Al-Qur'an, karena masih
banyak keutamaan-keutamaan lain mengenai orang tua yang berhasil mendidik
anaknya menjadi seorang penghafal Al-Qur'an.
Pada masa Nabi SAW, para sahabat, dan kemudian para tabi'in, semuanya
menjadikan hafalan Al-Qur'an sebagai pondasi dasar pendidikan bagi anak-anak
mereka. Sehingga dalam sejarah, sangat banyak anak-anak yang berhasil menghafal
Al-Qur'an pada usia tujuh tahun, sepuluh tahun, dan sebagainya.
Semoga Allah SWT menjadikan anak-anak dan
keturunan kita sebagai ahli Al-Qur'an. Shalawat dan salam untuk Rasulullah SAW.
Semoga bermanfaat…….
Khadim Al-Qur'an wa As-Sunnah
Aswin Ahdir Bolano
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
TERNYATA HARI JUM'AT ITU ISTIMEWA
Penyusun: Ummu Aufa
Muraja’ah: Ustadz Abu Salman
Saudariku, kabar gembira untuk kita semua bahwa
ternyata kita mempunyai hari yang istimewa dalam deretan 7 hari yang kita
kenal. Hari itu adalah hari jum’at. Saudariku, hari jum’at memang istimewa
namun tidak selayaknya kita berlebihan dalam menanggapinya. Dalam artian, kita
mengkhususkan dengan ibadah tertentu misalnya puasa tertentu khusus hari
Jum’at, tidak boleh pula mengkhususkan bacaan dzikir, do’a dan membaca
surat-surat tertentu pada malam dan hari jum’at kecuali yang disyari’atkan.
Nah artikel kali ini, akan menguraikan beberapa
keutamaan-keutamaan serta amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari jum’at.
Semoga dengan kita memahami keutamaannya, kita bisa lebih bersemangat untuk
memaksimalkan dalam melaksanakan amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari
itu, dan agar bisa meraih keutamaan-keutamaan tersebut.
Keutamaan Hari Jum’at
1⃣ Hari paling utama di dunia
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari
jum’at ini, antara lain:
Allah menciptakan Nabi Adam‘alaihissallam dan
mewafatkannya.Hari Nabi Adam ‘alaihissallamdimasukkan ke dalam surga.Hari Nabi
Adam ‘alaihissallamditurunkan dari surga menuju bumi.Hari akan terjadinya
kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Hari paling baik dimana matahari terbit pada
hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu
pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu
juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana
tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali
Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)
2⃣ Hari bagi kaum muslimin
Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umt
Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masjid-masjid mereka yang besar
untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang
berisi wasiat taqwa dan nasehat-nasehat, serta do’a.
Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy
radhiyallahu ‘anhumabahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
“Allah menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada hari
sabtu, dan Nasrani pada hari ahad, kemudian Allah mendatangkan kami dan memberi
petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami akan menjadi pengikut pada
hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari penghuni dunia ini dan yang pertama
pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim dan
Ibnu Majah)
3⃣Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu
dari hari-hari
Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzirradhiyallahu
‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Hari jum’at
adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari jum’at
ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada
hari jum’at terdapat lima peristiwa, diciptakannya Adam dan diturunkannya ke
bumi, pada hari jum’at juga Adam dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu yang
mana jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak
memohon yang haram, dan di hari jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah
seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia
dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)
4⃣Waktu yang mustajab untuk berdo’a
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari jum’at lalu beliau
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang
jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada
Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi
isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari
Muslim)
Namun mengenai penentuan waktu, para ulama
berselisih pendapat. Diantara pendapat-pendapat tersebut ada 2 pendapat yang
paling kuat:
a. Waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai
pelaksanaan shalat jum’at
Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari
radhiyallahu ‘anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata
padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari
Rasulullah sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari jum’at?” Lalu Abu Burdah
mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya
imam sampai shalat dilaksanakan.'” (HR. Muslim)
Imam Nawawi rahimahullahmenguatkan pendapat di
atas. Sedangkan Imam As-Suyuthirahimahullah menentukan waktu yang dimaksud adalah
ketika shalat didirikan.
b. Batas akhir dari waktu tersebut hingga
setelah ‘ashar
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu,
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari jum’at itu dua belas
jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu
tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat
(ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu
Dawud)
Dan yang menguatkan pendapat kedua ini adalah
Imam Ibnul Qayyimrahimahullah, beliau mengatakn bahwa, “Ini adalah pendapat
yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf dan banyak sekali hadits-hadits
mengenainya.”
5⃣ Dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut
dengan jum’at sebelumnya
Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu
mengatakan bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan
bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari
rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang
(yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai
dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam
berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at
tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)
Amalan-Amalan yang Disyari’atkan pada Hari
Jum’at
1. Memperbanyak shalawat
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,“Perbanyaklah shalawat
kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan
untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat
kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.” (HR. Baihaqi dengan sanad
shahih)
2. Membaca surat Al Kahfi
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat
Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.”
(HR. Al Hakim dan Baihaqi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
3. Memperbanyak do’a (HR Abu Daud poin 4b.)
4. Amalan-amalan shalat jum’at (wajib bagi
laki-laki)
Mandi, bersiwak, dan memakai
wangi-wangian.Berpagi-pagi menuju tempat shalat jum’at.Diam mendengarkan khatib
berkhutbah.Memakai pakaian yang terbaik.Melakukan shalat sunnah selama imam
belum naik ke atas mimbar.
Saudariku, setelah membaca artikel tersebut
semoga kita bisa mendapat manfaat yang lebih besar dengan menambah
amalan-amalan ibadah yang disyari’atkan. Sungguh begitu banyak jalan agar kita
bisa meraup pahala sebanyak-banyaknya sebagai bekal perjalanan kita di akhirat
kelak. Wallahu a’lam bishowab
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
EDISI JUMAT 27 MARET 2015
بسم الله الرحمن الرحيم
Embun Pagi...
Jangan pernah berhenti untuk merayu diri agar
segera bangkit. Tanyakanlah pada diri kita:
1. Wahai diri, tidakkah kamu malu kepada Allah
Swt? Mengaku cinta kepada Allah Swt tetapi tidak merasa senang berinteraksi
dengan Kalam-Nya. Bukankah ketika manusia cinta dengan manusia lain, ia menjadi
senang membaca suratnya bahkan berulang-ulang? Mengapa kamu begitu berat dan
enggan untuk hidup dengan wahyu Allah Swt?
Adakah jaminan bahwa kamu mendapat pahala
gratis tanpa beramal shalih? Dengan apa lagi kamu mampu meraih pahala Allah
Swt? Infak cuma sedikit, jihad belum siap, kalau tidak dengan Al-Qur’an, dengan
apa lagi?
2. Wahai jiwaku, siapa yang menjamin keamanan
dirimu saat gentingnya suasana akhirat? Padahal Rasulullah Saw menjamin bahwa
Allah Swt akan memberikan keamanan bagi manusia yang rajin berinteraksi dengan
Al-Qur’an, mulai dari sakaratul maut hingga saat melewati shirat.
3. Wahai jiwaku, tidakkah kamu malu kepada
Allah Swt? Dengan nikmat-Nya yang demikian banyak, yang diminta maupun tidak,
tidakkah kamu bersyukur kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dengan
memperbanyak membaca Al-Qur’an?
4. Wahai jiwaku, sadarkah kamu ketika Allah Swt
dan Rasulnya mengajak dirimu memperbanyak hidup bersama Al-Qur’an? Untuk siapakah
manfaat amal tersebut? Apakah kamu mengira bahwa dengan banyak membaca
Al-Qur’an maka kemuliaan Allah dan Rasul-Nya menjadi bertambah? Dan sebaliknya,
jika kamu tidak membaca Al-Qur’an, kemuliaan itu berkurang? Sekali-kali tidak.
Semua yang kita baca dan lakukan, kitalah yang paling banyak mendapatkan
manfaatnya.
5. Wahai jiwa, tidakkah kamu merasa khawatir
dengan dirimu sendiri? Selama ini hidup tanpa al-Qur’an, jatah usia makin
sedikit, tabungan amal shalih masih sedikit, jaminan masuk surga tak ada di
tangan. Sampai saat ini belum mampu tilawah rutin satu juz per hari,
jangan-jangan Al-Qur’anlah yang tidak mau bersama dirimu karena begitu kotornya
dirimu sehingga Al-Qur’an selalu menjauh dari dirimu.
6. Wahai jiwa, tidakkah engkau tergiur untuk mengikuti
kehidupan Rasulullah Saw dan para sahabat serta tabiin yang menjadi kenangan
sejarah sepanjang zaman dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an? Jika hari ini kamu
masih enggan berinteraksi dengan Al-Qur’an apa yang akan dikenang oleh generasi
yang akan datang tentang dirimu?
Ungkapan di atas adalah perenungan bagi setiap
jiwa, agar hidup kita tidak berlalu begitu saja tanpa makna...
“….Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-nya
kepadamu supaya kamu berpikir. Tentang dunia dan akhirat…” (QS Al-Baqarah [2]:
219-220)
Semoga Allah memberi kemampuan bagi kita semua
...
Aamiin yaa Robbal Alamiin,,
Oleh : Ust. Abdul Aziz Abdul Rauf, Lc,
Al-Hafidz
Wallahu'alam
Barakallahufikum ...
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Karya Tulis Adalah Hartanya Penulis
Ikhwaty fillah... Rohimany wa
RohimakumuLlah....
Tidak selamanya harta itu melulu adalah uang
(materi), atau barang berharga. Sebagaimana defenisi harta di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah, kekayaan berwujud dan tidak berwujud yg bernilai dan
yg menurut hukum dimiliki perusahaan.
Harta ( المال ) menurut
kamus Al Muhith tulisan Al Fairuz Abadi adalah,
ما ملكته من كل شيء
"Segala sesuatu yang engkau punyai"
Sedangkan harta ( المال
), menurut Hanafiyah ialah sesuatu yang digandrungi oleh tabiat manusia
dan memungkinkan untuk disimpan hingga dibutuhkan.
Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan
bahwa ternyata yang disebut dengan harta itu tidak terbatas hanya uang dan
materi saja. Segala sesuatu yang dianggap bernilai dan bisa mendatangkan
manfaat oleh pemiliknya, masuk dalam kategori harta. Dengan demikian tidak
berlebihan rasanya jika saya katakan bahwa sebuah karya tulis adalah juga
merupakan harta bagi seorang penulis.
Sebuah karya tulis merupakan wujud pemikiran
serta buah dari pengetahuan yang dimiliki oleh seorang penulis. Tidak mudah
bagi seorang penulis untuk menelurkan karya-karya tulis yang mengagumkan tanpa
adanya perjuangan yang berliku serta kesungguhan yang menggebu.
Paling tidak, seorang penulis membutuhkan
banyak sekali referensi buku atau sumber tulisan dari setiap karya yang akan
dibuatnya. Kemudian setelah itu ia juga masih harus menyaring berbagai
informasi yang ia dapat dari berbagai referensi tersebut, untuk mengambil bahan
yang sesuai dengan tema atau ide dari karyanya itu.
Tak cukup sampai disitu, perjuangan seorang
penulis masih berlanjut lagi dengan proses pemilihan kata serta gaya bahasa
yang juga harus dipilah dan dipilih sedemikian rupa, sehingga karya yang akan
dihasilkan kelak mudah dicerna dan bisa diterima oleh banyak orang. Kira-kira
seperti itu gambaran umum lika liku perjalanan seorang penulis dalam
menghasilkan sebuah karya tulis, tidak mudah ternyata.
Lalu apa jadinya kira-kira, jika karya tulis
yang telah mengalami panjangnya lika liku perjalanan tadi, tiba-tiba dibajak,
atau dishare, atau dicopy paste dengan menghapus atau menghilangkan nama serta
identitas penulis si empunya karya? Sungguh terlalu...
Sungguh sebuah hal yang mungkin bagi sebagian
penulis amat sangat menyakitkan, ibarat sebuah pribahasa, "Ayam yang
bertelur, tapi sapi yang punya nama"
(telur mata sapi )
Tindakan seperti ini, yaitu mengklaim atau
mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya, mirip dengan ayat Allah ﷻ berikut,
وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ
بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ
أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah)
kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan
sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,
padahal kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 188)
Di dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa
ayat ini turun berkenaan dengan seseorang yang berhutang namun tidak ada saksi
yang menyaksikan hal tersebut, sehingga si penghutang ini ingin mengklaim bahwa
uang hutang tersebut adalah uang miliknya.
Syaikh Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahuLlah
mengatakan ketika menafsirkan ayat ini,
ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ﺑُﻄْﻠَﺎﻥ ﻣَﺎ ﺗَﺪْﻋُﻮﻧَﻪُ
ﻭَﺗُﺮَﻭِّﺟُﻮﻧَﻪُ ﻓِﻲ ﻛَﻠَﺎﻣﻜُﻢْ
"Kalian mengetahui bahwa dakwahan dan klaim
(disebarluaskan/propaganda), di dalam perkataan kalian itu adalah sebuah KEBATHILAN
(KESALAHAN)"
Makna kata "turowwijuunahu" boleh
juga diartikan sebagai upaya untuk menyebarluaskan atau mempublikasikan, atau
bisa juga berarti mempopulerkan. (Kamus Al Munawwir)
Maknanya, segala tindakan dalam rangka
mengklaim apa yang bukan menjadi hak miliknya, atau perbuatan menyebarluaskan
segala sesuatu yang bukan miliknya dalam rangka untuk mengaburkan informasi
tentang siapa pemilik sebenernya dari harta tersebut, termasuk sebuah perbuatan
yang BATHIL...
Hal ini juga berlaku bagi sebuah karya tulis
seorang penulis, karena sejatinya, karya tulis adalah harta bagi mereka. Jika
ada orang lain yang dengan sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja,
menghilangkan atau menghapus identitas penulis dalam sebuah karya tulisnya,
maka sudah pasti hal ini akan sangat menyakiti si penulis.
Jika sudah seperti ini, maka hendaknya kita
bertanya kepada diri kita sendiri, "Bagaimana jika posisi kita adalah
seorang penulis yang karya kita diperlakukan seperti itu?". Tidakkah kita
juga akan sangat terganggu?
Sebagai penutup, marilah kita bersama-sama
instrospeksi diri, betapa perkara yang mungkin selama ini bagi kita adalah hal
yang sepele dan kecil, namun ternyata hal tersebut di sisi Allah adalah sesuatu
yang besar dan bukan perkara yang sepele.
Menzhalimi seorang Muslim (termasuk mengubah
atau menghilangkan identitas dari sebuah karya tulis) adalah sebuah hal yang
amat sangat tercela dan dikecam oleh Allah dan Rasul-Nya, bahkan ia termasuk
perkara yang sangat dibenci.
Oleh karena itu, marilah mulai saat ini, ketika
kita menyebarluaskan (share atau copy paste) sebuah karya tulis, hendaknya kita
memperhatikan hal ini dengan seksama, agar kita tidak "membeo" di
dalam sebuah kezholiman...
Kami tutup tulisan singkat ini dengan sabda
RasuluLlah ﷺ,
ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻪُ ﻣَﻈْﻠَﻤَﺔٌ ﻷَﺣَﺪٍ ﻣِﻦْ
ﻋِﺮْﺿِﻪِ ﺃَﻭْ ﺷَﻰْﺀٍ ﻓَﻠْﻴَﺘَﺤَﻠَّﻠْﻪُ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ، ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻻَ
ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺩِﻳﻨَﺎﺭٌ ﻭَﻻَ ﺩِﺭْﻫَﻢٌ ، ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻋَﻤَﻞٌ ﺻَﺎﻟِﺢٌ ﺃُﺧِﺬَ ﻣِﻨْﻪُ
ﺑِﻘَﺪْﺭِ ﻣَﻈْﻠَﻤَﺘِﻪِ ، ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﻟَﻪُ ﺣَﺴَﻨَﺎﺕٌ ﺃُﺧِﺬَ ﻣِﻦْ
ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺻَﺎﺣِﺒﻪِ ﻓَﺤُﻤِﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
“Barangsiapa yang pernah menzhalimi seseorang
(khususnya seorang Muslim) baik kehormatannya maupun lainnya, maka mintalah
DIHALALKAN (pema'afan) hari ini, sebelum datang hari yang ketika itu tidak ada
dinar dan dirham (sebagai penebus atau penolong atas dosa kezholiman tersebut).
Jika ia memiliki amal saleh, maka diambillah amal shalihnya sesuai kezhaliman
yang dilakukannya, namun jika tidak ada lagi amal
shalihnya, maka diambil kejahatan (dosa) orang
itu (orang yang dizholimi), lalu dipikulkan kepadanya (orang yang menzholimi).”
(HR. Bukhari)
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
اللهم صلى على نبينا محمد و على آله و اصحابه و
سلم...
اخير الدعو انا، عن الحمد لله رب العلمين
S.E.L.E.S.A.I
Page 2
Notulen by:
®Ulil®
Kapal Induk, 25 Maret 2015
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
KEUTAMAAN MEMBACA SURAH AL KAHFI
Dari Abu
Sa'id al-Khudri radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ َﻘَﺮَﺃَ
ﺳُﻮْﺭَﺓَ ﺍﻟْﻜَﻬْﻒِ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺔِ ﺃَﺿَﺎﺀَ
ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨُّﻮْﺭِ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖِ ﺍﻟْﻌَﺘِﻴْﻖِ"
Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam
Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul
'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273.
🍀Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta
dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no.
736)2. Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu
'anhu,
ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﺳُﻮْﺭَﺓَ ﺍﻟْﻜَﻬْﻒِ ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡِ
ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺔِ ﺃَﺿَﺂﺀَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨُّﻮْﺭِ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺘَﻴْﻦِ"
Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari
Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR.
Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini
dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits
ini adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani
menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)3.
🍀Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma,
berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃ
َ ﺳُﻮْﺭَﺓَ ﺍﻟْﻜَﻬْﻒِ ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺔِ
ﺳَﻄَﻊَ ﻟَﻪُ ﻧُﻮْﺭٌ ﻣِﻦْ ﺗَﺤْﺖِ ﻗَﺪَﻣِﻪِ ﺇِﻟَﻰ ﻋَﻨَﺎﻥِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﻳُﻀِﻲْﺀُ ﻟَﻪُ
ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻏُﻔِﺮَ ﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺘَﻴْﻦِ“
Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari
Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan
meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua
jumat.”Al-Mundziri berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih
dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa al-
Tarhib: 1/298)”
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
#OneDayOneSirah
Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa
Barakaatuh
Apa kabar saudaraku ?
Semoga di hari yg baik ini, iman kita semakin
bertambah, semakin berkurang keburukan, semakin rajin beristighfar, bersedekah
dan bershalawat, semakin indah dan kuat
ukhuwah islamiah, semoga semakin mencintai dan dicintai Allaah dan Rasulullaah
Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, aamiiin Allaahumma aamiiin
In syaa Allaah hari ini kita akan membahas
peristiwa penting dalam hidup Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam di
waktu kecil.
BismillaahirRahmaanirRahiim
Pembelahan Dada
Saudaraku, peristiwa itu terjadi tidak lama
setelah keluarga Halimah kembali ke pedalaman. Saat itu, umur Muhammad belum
lagi genap tiga tahun.
Hari itu, Muhammad kecil ikut menggembalakan
kambing bersama saudara-saudaranya. Tiba-tiba, salah seorang putra Halimah
datang berlari-lari sambil menangis.
"Ada apa?" tanya Halimah dan suaminya
panik.
"Saudaraku yang dari Quraisy itu! Dia
diambil oleh seorang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan! Perutnya dibelah
sambil dibalik-balikkan!"
Halimah dan Harits segera berlari mencari
Muhammad. Mereka menemukan anak itu sedang sendiri. Wajah Muhammad pucat pasi.
Halimah dan suaminya memerhatikan wajah Muhammad baik-baik.
"Apa yang terjadi kepadamu, Nak?"
tanya mereka.
"Aku didatangi oleh dua orang laki-laki
berpakaian putih. Aku dibaringkan lalu dadaku dibedah. Mereka mencari sesuatu
di dalamnya. Aku tak tahu apa yang mereka cari."
Tanpa bertanya lagi, Halimah segera membawa
Muhammad pulang. Hatinya dipenuhi kecemasan.
"Aku takut Muhammad didatangi dan digoda
oleh jin," kata Halimah kepada suaminya.
"Lebih baik kita membawanya kembali ke
Mekah," jawab Harits.
Saudaraku, sebenarnya siapakah dua orang
laki-laki itu?
Ikuti kisah sirah selanjutnya di group ini...in
syaa Allaah
Informasi tambahan :
Menurut riwayat dari sahabat Rasulullaah
Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, Anas bin Malik, yang mendatangi Rasulullaah
Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam adalah malaikat yang menyamar menjadi manusia.
Dia adalah Jibril, Malaikat Pembawa Wahyu.
Kisah sirah ini diambil dari buku "Muhammad
Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 1 halaman 68-69
#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015
Ya Nabi Salaam 'alaika
Ya Rasul Salaam 'alaika
Ya Habib Salaam 'alaika
Shalawatullaah 'alaika
Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad
Barakallaahu fiikum
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
MENJAGA AGAMA
Al Hasan Al
Bashri -rahimahulloh- berkata: ”Wahai anak Adam, jaga agamamu,
jaga agamamu, karena hanya agama itulah daging dan darahmu. Kalau engkau
selamat, maka alangkah tentramnya dan alangkah nikmatnya. Tapi jika yang
terjadi adalah selain itu, maka -kita berlindung kepada Alloh- dia itu hanyalah
api yang tidak padam, batu yang tidak dingin dan jiwa yang tidak mati”
(riwayat Al Firyabi -rahimahulloh- di “Shifatun
Nifaq”/no. 49/dishahihkan Syaikh Abdurraqib Al Ibbi -hafidhahulloh-)
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
#OneDayOneSirah
Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa
Barakaatuh
Semoga Allaah selalu melindungi kita dan keluarga
dari segala kejahatan yg kita ketahui dan tidak kita ketahui, semoga Allaah
selalu meridhoi kita...aamiiin
Allaahumma aamiiin
Hari ini kita akan mereview buku Sirah
"Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam" jilid 1
BismillaahirRahmaanirRahiim
Kota Mekah merupakan salah satu kota suci kaum
Muslimin, dahulu Mekah hanya sebuah tempat persinggahan rombongan kafilah
dagang. Kota Mekah terletak di Jazirah Arab.
Jazirah Arab dahulunya merupakan daerag subur
tetapi kemudian mengalami pengeringan. Kini Jazirah Arab sebagian besar
merupakan gurun pasir dan gunung berbatu. Unta merupakan salah satu binatang
yang diandalkan oleh penduduk Jazirah Arab.
Penduduk Jazirah Arab salah satunya adalah suku
Badui, orang Badui terkenal ramah, senang memberi, dan sangat menghormati tamu.
Perjalanan umat Islam di Jazirah Arab dimulai
oleh kisah Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam. Keberanian Nabi Ibrahim 'Alaihi
Sallaam salah satunya adalah menghancurkan patung-patung berhala yang disembah
oleh kaumnya. Akibat perbuatannya itu raja Namrud yang berkuasa saat itu
memerintahkan agar Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam dibakar. Dan Allaah menolong
Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam dengan memerintahkan api untuk menjadi dingin, dan
memberikan keselamatan pada Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam (Q.S. Al Anbiya,
21:69)
Nabi Ibrahim dan bunda Sarah telah lama
menginginkan keturunan tetapi Allaah mengujinya, hingga akhirnya bunda Sarah
menyarankan agar Nabi Ibrahim untuk menikah lagi dengan seorang wanita yang
selama ini membantu mereka yaitu bunda Hajar. Allaah kemudian mengaruniakan
nabi Ibrahim dan bunda Hajar seoranga anak yang diberi nama Ismail. Dan
kemudian Allaah memberikan ujian kepada nabi Ibrahim dengan memintanya agar
bunda Hajar dan bayi mungil Ismail dibawa ke daerah persinggahan pedagang yaitu
Mekah. Di saat bayi mungil Ismail kehausan karena persediaan air yang dibawa
telah habis, bunda Hajar mencari-cari air dengan berlari dari satu bukit Shafa
ke Bukit Marwah berkali-kali (peristiwa ini diabadikan menjadi rukun umrah dan
haji dan dinamakan sa'i) belum menemukan air. Ketika bunda Hajar kembali ke
Ismail dengan wajah sedih karena Ismail menangis kehausan sambil kakinya
menendang-nendang ke tanah, Allaah Yang Maha Kuasa, mengeluarkan air dari tanah
yang ditendang oleh kaki Ismail. Sumber Air itu dikenal dengan Sumur Zamzam.
Nabi Ibrahim sangat sayang dan mencintai nabi
Ismail. Dan Allaah kembali menguji Nabi Ibrahim, dengan memerintahkan Nabi
Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail. Dan karena ini merupakan perintah
Allaah, maka Nabi Ismail pun tunduk dengan perintah tersebut, dan pada saat
akan di sembelih leher nabi Ismail, Allaah menggantikan Nabi Ismail dengan
seekor domba dan peristiwa tersebut di abadikan dengan hari Raya Idul Adha,
dimana umat Muslim, menyembelih domba.
Setelah peristiwa tersebut, Nabi Ibrahim dan
Nabi Ismail membangun Baitullaah dekat sumur Zamzam atas perintah Allaah.
Dan setelah itu Nabi Ismail pun menikah, dan
putra-putra beliaulah yang menjadi nenek moyang Nabi Muhammad Shalallaahu
'Alaihi Wassallaam.
Salah seorang nenek moyang Nabi Muhammad
Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam bernama Hasyim bin Abdul Manaf. Dia adalah
pemuka masyarakat, dan masyarakat Mekah mematuhi dan menghormatinya. Di bawah
kepemimpinan Hasyim, Mekah berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur.
Disamping kemajuan yg besar itu, masyarakat Arab juga mengalami kemunduran,
sehingga mereka dijuluki masyarakat jahiliah. Kemunduran itu antara lain
percaya takhayul, taat menyembah berhala, gemar mabuk dan berjudi, banyak
perampokan, memakan bangkai binatang, menyiksa binatang hingga mati, tidak
mengenal sopan santun serta meminum darah binatang dan darah yg dibekukan.
Ketika Hasyim pergi berdagang dan sampai di
Yatsrib, beliau menikahi wanita dari kota tersebut, dan tinggal beberapa lama.
Hasyim meninggal saat pergi melanjutkan perniagaannya dan meninggalkan seorang anak bernama Syaibah.
Sepeninggal Hasyim, kedudukan pemuka masyarakat
Mekah dipegang oleh adiknya yang bernama Al Muthalib.
Al Muthalib membawa keponakannya Syaibah ke
Mekah, dikarenakan Syaibah duduk dibelakang Al Muthalib, orang-orang menyangka
itu budaknya Al Muthalib, sehingga mereka memanggilnya "Abdul Muthalib
(budak Al Muthalib).
Abdul Muthalib menjadi seorang pemuka Mekah
setelah dewasa. Abdul Muthalib bersama anaknya yang bernama Harits menggali
sumur zamzam yang telah tertimbun sejak lama. Abdul Muthalib bertugas untuk
mengurus air dan keperluan para tamu yang datang ke Mekah. Dan karena tugasnya
yg berat tersebut, Abdul Muthalib bernazar jika mempunyai 10 anak laki-laki,
maka salah seorang dari mereka akan disembelih di Ka'bah. Dan anak yg terakhir
yang bernama Abdullah yang terpilih untuk di sembelih. Abdullah tidak jadi
disembelih, sebagai penggantinya adalah 100 ekor unta.
Saat Abdul Muthalib memimpin Mekah, ada
peristiwa dahsyat yaitu seorang Raja bernama Abrahah yang tinggal di Yaman
ingin menghancurkan Ka'bah, dia membawa pasukan Gajah dan memimpin langsung
penyerbuan tersebut. Tetapi Allaah melindungi Ka'bah dengan menghancurkan
pasukan bergajah tersebut dengan datangnya burung-burung yang membawa batu-batu
yang menyala. Peristiwa tersebut ada dalam Al-Qur'an surat Al Fil.
Setelah peristiwa tersebut dan penebusan
Abdullah. Abdullah dinikahkan oleh Abdul Muthalib dengan wanita bernama Aminah.
Seorang gadis yang paling baik keturunan dan kedudukannya di kalangan suku
Quraisy.
Setelah menikah, Abdullah akan pergi berdagang,
dan Aminah dalam keadaan hamil. Itulah saat terakhir Aminah melihat Abdullah.
Abdullah meninggal dunia di Yatsrib saat perjalanan pulang dari berdagang.
Aminah melahirkan pada hari senin tanggal 12
Rabiul Awwal pada tahun gajah. Dan anaknya tersebut diberi nama
"Muhammad" Dikarenakan pada
saat itu ada tradisi bayi disusukan oleh penduduk desa. Maka Muhammad pun di
susukan oleh wanita desa bernama Halimah dari Bani Sa'ad. Saat Muhammad di
rawat oleh Halimah banyak keberkahan yg hadir dan ada 1 peristiwa penting yaitu
pembelahan dada saat Muhammad sedang menggembala domba.
Demikian review kisah Sirah Nabawiyah hari ini,
dari buku Muhammad Teladanku jilid 1
In syaa Allaah besok kita akan lanjutkan kisah
sirah dari buku "Muhammad Teladanku" jilid 2
#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
Allaahumma Shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad
Barakallaahu fiikum
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
3 POROS KEHIDUPAN
Suatu masyarakat dalam aktivitas kehidupannya
berputar pada 3 poros, yaitu :
1. Figure
2. Harta / Materi
3. Nilai / Pemikiran
Tiga poros aktivitas kehidupan suatu masyarakat
tersebut telah diisyaratkan dlm Quran :
" Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab: "(Tidak),
tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami
mengerjakannya" ( QS 31 : 21 )
... Ini adalah fenomena masyarakat yang poros
kehidupannya adalah FIGURE, dan ini adalah gambaran masyarakat yang sakit
" Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya
dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia:
"Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada
Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar"( QS
28 : 79 )
.... Ini adalah fenomena masyarakat yang poros
kehidupannya adalah HARTA/MATERI, dan ini adalah gambaran masyarakat yang sakit
" Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku,
aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah
yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang
musyrik". ( QS 12 : 108 )
.... Ini adalah fenomena masyarakat yang poros
kehidupannya adalah NILAI/PEMIKIRAN, dan ini adalah gambaran masyarakat yang
sehat & selamat
Wallahu a'lam
✒ Naungan Al Qur'an
Komunitas Tadabbur Al Qur'an
Reposted by
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
EDISI SENIN 30 MARET 2015
Quote Of The Day :
.وَإِذَا هَاجَمَكَ النَّاسُ وَأَنْتَ عَلَى حَقٍّ .. أَوْ
قَذَعُوْكَ بِالنِّقْدِ.. فَافْرَحْ ..إِنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ لَكَ .. أَنْتَ
نَاجِحٌ وَمُؤَثِّرٌ .. فَالْكَلْبُ الْمَيِّتُ .. لاَ يُرْكَلُ !وَلاَ
يُرْمَى إِلاَّ الشَّجَرُ الْمُثْمِرُ !
Jika engkau diserang banyak orang sementara
engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan
kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang
berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”,
sebab,· anjing yang mati tidak
akan ditendang,· dan tidak
dilempar kecuali pohon yang berbuah.
Kata-kata Sayyidina Ali ra ketika melantik
gubernur Mesir Sayyidina Malik al-asythar pada zaman pemerintahannya.
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
========================================================
Mari Bersedekah : Simple Sedekah
Bukankah hamba yang paling dicintai Allah
adalah yang paling banyak berbuat kebaikan (sedekah) untuk orang lain?
Bukanlah amal yang paling dicintai Allah adalah
membahagiakan, melapangkan dan membantu urusan orang lain?
Berikut adalah sedekah sederhana (simple) yang
bisa menjadi alternatif sedekah kita dan mungkin jauh lebih bernilai dari pada
bersedekah kepada orang yang 'berprofesi' sebagai pengemis dijalanan...
✔Membeli es krim yang lewat di depan rumah waktu
hujan dengan niat sedekah karena penjualannya kemungkinan menurun
✔ Membeli dagangan yang juga lewat di depan
rumah pada waktu matahari terik dengan niat memudahkan dia agar dia cepat bisa
istirahat pulang
✔ Mengangkat paku, batu atau apa saja yang
menghalangi pejalan raya dan pejalan kaki
✔ Jika berkendara, Memberi kesempatan kendaraan
lain yang ingin berbelok dengan tertib dan sesuai aturan
✔ Membeli beberapa buah sandal jepit plastik
atau bakiak kayu, letakkan di sekitar masjid agar para jamaah dapat
menggunakannya saat akan berwudhu. Anda akan menikmati pahala dari setiap orang
yang memakainya
✔ Meletakkan di jendela kamar, segelas air atau
makanan untuk burung-burung kecil yang datang hinggap ke sana
✔ Sisakan buah buahan pada batang pohon agar
bisa dimakan oleh burung dan binatang sekitar
✔ Sisihkanlah dari hasil upah jerih payahmu,
sebagian untuk disumbangkan kepada anak yatim
✔ Belilah sekantong plastik kaos tangan dan kaos
kaki, agar bisa diberikan kepada para pekerja
✔ Letakkanlah di kamarmu sebuah kotak, dimana
setiap kali kamu merasa melakukan dosa, masukan uang receh 3-5ribu ke dalamnya,
jika sudah 1 bulan, buka kotak itu dan besedekahlah dengan uang tersebut.
Lakukanlah ini setiap bulan..
✔ Jika anda hadir dalam acara kumpul-kumpul
bersama keluarga dan kerabat, belilah ½-1 doos air mineral, niatkan untuk
sedekah kepada orang² yang butuh minum, yang sakit, dan lainnya
✔ Jika anda mengisi bensin atau parkir, kemudian
petugasnya mengembalikan uang receh sisa kembalian, berikan sisa uang itu
untuknya sebagai sedekah
✔ Belilah mushaf (Al Quran) letakkan di salah
satu masjid dan bayangkan berapa pahala yang akan anda dapat pada setiap huruf
yang mereka baca
✔Sedekah makanan pada tetangga
✔ Berikanlah perasaan gembira kepada setiap
muslim, khususnya kepada mereka yang sedang tertimpa kesedihan
✔ Lemparkanlah senyum kepada orang yang anda
temui, berilah salam kepada orang yang duduk dan bertuturlah dengan ucapan yang
baik karena semuanya adalah sedekah
✔ berusaha memaafkan orang yang telah berbuat
buruk kepadamu (menggibahi, mengadu domba dan mendzalimimu
✔ menshare tausiyah ini sehingga orang lain juga
terinspirasi bersedekah dengan berbagai alternatif dan pahala mengalir kepada
kita.
Semoga bermanfaat
(Status FB Raehanul Bahraen, Copas Grop WA)
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Saudari syurgaku,
Siapa yang tidak pernah merasakan kelunya hati
saat mendapati sebuah kabar tidak nyaman mengenai diri dari insan lain...
Rabbana...
Pasti kelu dan penat diri rasa. Derasnya
gelombang fitnah yang melanda.
“Dan peliharalah dirimu dari pada fitnah yang
tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah
bahwa Allah amat keras siksaan-Nya”.
[QS Al Anfal : 25]
Saudari ² syurgaku syg...
Insan² yang berusaha memurnikan keimanan dan
berusaha bertakwa kepada Rabb dengan sebaik-baiknya, BERSABARlah... karena
pasti memberikan jalan keluar yang indah lagi lapang.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia
akan mengadakan baginya jalan keluar.”
[QS Ath Thalaq:2]
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah,
niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam semua urusannya.”
[QS Ath Thalaq : 4]
Saudariku sayang...
Berbagai perkara yang menyesakkan dan berbagai
keadaan yang datang silih berganti menimpa diri, bukanlah kesia-siaan. Keadaan
tersebut menampakkan klasifikasi diri dalam ketaatan kepada Rabb. Semakin kuat
badai menerpa, semakin bersabar diri yg disertai ketaatan pada Rabb... Semakin
tinggi bagian syurga yang menanti, Semakin lapang menjumpai Rabb, kelak.
Barang siapa yang bertawakal dan menyandarkan
hatinya kepada Rabb, maka Rabb akan menjaga dan melindungi dari segala
keburukan serta segala fitnah.
Ya Rabb, perbaikilah hubungan di antara kami,
satukanlah hati kami dan tunjukkanlah kepada kami jalan-jalan keselamatan.
Sayangku...
Seburuk apapun fitnah yang menghampiri diri,
tiada akan mengubah pandangan lembut Rabb kepada insan yg terus berusaha
membersamai-Nya.
#Semangat Tilawah
#Semangat Menjadi Pribadi Indah
-ummu adib-
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
#Nasehatku untuk saudariku#
Seorang wanita harus punya harga diri..
Jangan seperti bunga yg bisa didatangi setiap
kumbang..
Tapi jadilah seperti mutiara dalam kerang di
dasar lautan..
Ia amat berharga dan mulia di mata manusia..
Mulia juga di mata pencipta..
Lihatlah Maryam bintu Imran..
Wanita terbaik di dunia..
Ketika didatangi malaikat jibril berbentuk
lelaki..
Ia berkata: aku berlindung kepada Ar Rahman
jika kamu lelaki bertaqwa..
Lihatlah pada bidadari surga..
Allah menyifati mereka..
"Mereka tak pernah disentuh oleh
seorangpun manusia tidak pula jinn."
Mereka menjadi mulia karena menjaga
kehormatan..
Oleh: Ust. AbuYahya BadruSalam
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
========================================================
DR. Majdi Ar Roba’iy (pakar sejarah) berkata:
Aku telah menghabiskan sepuluh tahun dari
umurku bersama syi’ah…
Dan kupelajari sejarah mereka, kuteliti sepak
terjang mereka dan tokoh-tokoh utama mereka…
Demikian pula perseteruan mereka terhadap
ahlussunnah wal jama’ah…
Itu semua kulakukan selama pengembaraan
ilmiahku dalam rangka mendapatkan gelar Master dan Doktor di bidang sejarah
syi’ah, tepatnya di negeri Irak dan Iran.
Kurenungi dengan seksama sekte Syi’ah
Bathiniyyah yang menghalalkan darah kaum muslimin, dan menyebarkan paham syi’ah
dengan api dan besi (kekuatan senjata)…
Sampai mereka berhasil memaksa bangsa Iran
sejak 400 tahun untuk memeluk syi’ah… Mereka memaksa jutaan warga ahlussunnah
wal jama’ah di Iran untuk menganut paham syi’ah, sampai-sampai para sejarawan
mengatakan bahwa jumlah ahlussunnah yang dibunuh oleh syi’ah di masa daulah
Shafawiyah (Syi’ah Rafidhah) mencapai SATU JUTA JIWA. Mereka disembelih dengan
pedang oleh tangan-tangan syi’ah Rafidhah, sehingga beralihlah Iran yang sunni
menjadi syi’i majusi sejak 400 tahun silam.
Lebih dari itu, pada saat-saat paling kritis
dalam sejarah, kaum Syi’ah Rafidhah justru berkoalisi dengan kaum Yahudi dan
Nashara untuk melawan ahlussunnah wal jama’ah… inilah penyebab terhentinya
ekspansi (futuhat) Daulah Utsmaniyyah di benua Eropa, setelah mereka berhasil
menaklukkan belahan timur Eropa. Daulah Utsmaniyyah sempat menjejakkan kakinya
di jantung Eropa, dan mengepung kota Wina (Austria)… namun akhirnya mereka
harus kembali ke negeri Timur (Asia) dan melupakan impian penaklukan Eropa dan
masuknya warga Eropa ke pangkuan Islam. Oleh karena itu, salah seorang
sejarawan Barat terkenal berkata, “Andai bukan karena pengkhianatan dan
serangan Kaum Syi’ah Shafawiyyin (Rafidhah) terhadap Khilafah Utsmaniyyah dari
arah belakang, niscaya Utsmaniyyun akan menguasai Eropa seluruhnya, dan
beralihlah Eropa menjadi benua Islam”.
Diantara tragedy yang menjadikanku merenung
cukup lama, dan hampir-hampir tak percaya hal itu bisa dilakukan oleh seorang
manusia, apalagi yang mengaku muslim… ialah apa yang dilakukan oleh syi’ah
qaramithah (salah satu sekte syi’ah bathiniyyah) di sekitar Baitullah (masjidil
Haram) pada tahun 317 H, tepatnya pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah)
ketika mereka menyerang Jemaah haji dan membantai lebih dari 30 ribu jiwa…
kubah sumur zam-zam mereka hancurkan… pintu ka’bah mereka congkel… kiswahnya
mereka lepas, dan siapa pun dari Jemaah haji yang bergelayutan di kiswah ka’bah
mereka sembelih… lalu mereka kuburkan jasad kaum muslimin tsb di sumur
zam-zam!! Setelah itu, mereka mencongkel hajar aswad dari tempatnya, dan
membawanya ke negeri Mereka (Ahsa’).
Setelah merenungi tragedy ini, barulah aku
meyakini kebenaran ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tentang kaum syi’ah
bathiniyyah, bahwa “mereka itu lebih kafir dari Yahudi dan Nasrani, dan
memerangi mereka lebih wajib daripada memerangi orang-orang kafir, sebab mereka
tergolong kaum murtad”.
Hari ini, setelah kita menyaksikan penyembahan
terhadap Basyar Al Asad yang terjadi di Suriah, dan pembantaian serta
pembunuhan terhadap Ahlussunnah lewat serangkaian genosida yang belum pernah
dilakukan kaum Yahudi maupun Tatar (Mongol) sekalipun… ditambah lagi
penghancuran dan penistaan masjid-mesjid… yakinlah aku bahwa Basyar Al Asad dan
Syi’ah Nushairiyah-nya adalah anak cucu dari Syi’ah Bathiniyyah Qaramithah
tsb... Benarlah firman Allah (ذريةً بعضها من بعض) “Sebagiannya
merupakan keturunan sebagian lainnya”... Seakan-akan sejarah sedang terulang
kembali!!!
Ditulis oleh DR. Majdi Ar Roba’iy
diterjemahkan, Madinah 8 Jumada Tsaniyah 1436 H
Reposted By
®Rumah
Dakwah Indonesia
========================================================
EDISI SELASA
31 MARET 2015
#OneDayOneSirah
Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi
wa Barakaatuh...
Semoga di hari ini saudaraku
berbahagia bersama keluarga, dan sahabat, bertambah iman dan amal...aamiiin
Allaahumma aamiiin
Hari ini kita akan membahas tentang
kembalinya Nabi Muhammad kecil kepada ibundanya Aminah.
BismillaahirRahmaanirRahiim
Percakapan dengan Aminah
Karena kejadian itu, Halimah kembali
ke Mekah dan menyerahkan Muhammad kepada ibunya. Aminah menerima kedatangan
mereka dengan rasa heran, "Mengapa engkay mengantarkannya kepadaku, wahai
Ibu susuan? Padahal sebelumnya engkau meminta ia tinggal denganmu?"
"Ya," jawab Halimah,
"Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah membesarkan Muhammad. Aku sudah
menyelesaikan apa yang menjadi tugasku. Aku merasa takut karena banyak kejadian
terjadi kepadanya. Jadi, dia aku kembalikan kepadamu seperti yang engkau
inginkan."
"Sebenarnya, apa yang
terjadi?" tanya Aminah, "berkatalah dengan benar kepadaku."
Halimah terdiam sejenak, lalu
bercerita dengan rasa berat, "Ada dua orang berbaju putih membawanya ke
puncak bukit. Mereka membelah dan mengeluarkan sesuatu dari dalam
dadanya."
Setelah berkata demikian, Halimah
mengangkat wajahnya memandang Aminah, tetapi ia terkejut melihat wajah Aminah
demikian tenang.
"Apakah engkau takut setanlah
yang mengganggunya?" tanya Aminah.
Halimah mengangguk, "Itulah
sebenarnya yang membuatku khawatir sehingga cepat-cepat mengembalikannya
kepadamu."
Aminah menarik napas.
"Demi Allaah," katanya,
"setan tidak akan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalam jiwa Muhammad.
Sesungguhnya, anakku akan menjadi orang besar pada kemudian hari. Ketika aku
mengandungnya, aku melihat sinar keluar dari perutku. Dengan sinar tersebut,
aku bisa melihat istana-istana Busra di Syam menjadi terang-benderang. Demi
Allaah, aku belum pernah melihar orang mengandung yang lebih ringan dan lebih
mudah seperti yang kurasakan. Ketika aku melahirkannya, dia meletakkan
tangannya di tanah dan kepalanya menghadap ke langit."
Halimah mendengar semua itu dengan
takjub. Aminah menyentuh tangan Halimah dan berkata lembut, "Biarkan dia
bersamamu dan pulanglah dengan tenang."
Saudaraku, Muhammad kecil pun
kembali dibawa pulang. Namun, lagi-lagi terjadi sebuah peristiwa yang akhirnya
membuat Halimah benar-benar mengembalikan Muhammad kepada ibunya.
Demikian kisah sirah hari ini,
semoga bermanfaat.
Informasi tambahan :
Burung Putih
Dalam kitab Sunan Ad Darimi dan
kitab Imam Ahmad disebutkan, malaikat yang mendatangi Muhammaf pertama-tama
bukan berbentuk manusia, melainkan menyerupai dua burung putih yang menyambar
dan membawa lari beliau.
Kisah sirah ini diambil dari buku
"Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman
4-5
#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
Ya Nabi Salaam 'alaika
Ya Rasul Salaam 'alaika
Ya Habib Salaam 'alaika
Shalawatullaah 'alaika
Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad
Barakallaahu fiikum...
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Amalan yang menyampaikanmu ke surga
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Nasehat Menjelang Malam :
Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu,
bahwasanya Rosulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :
ﻣﺎ ﺍﺳﺘﺠﺎﺭَ ﻋﺒﺪٌ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ ﺳﺒﻊَ ﻣﺮَّﺍﺕ،
ﺇﻻَّ ﻗﺎﻟﺖ ﺍﻟﻨﺎﺭ : ﻳﺎ ﺭﺏِّ، ﺇﻥَّ ﻋﺒﺪﻙ ﻓﻼﻧًﺎ ﺍﺳﺘﺠﺎﺭَ ﻣﻨﻲ، ﻓﺄَﺟِﺮْﻩ، ﻭﻻ ﻳَﺴﺄﻝ ﻋﺒﺪٌ
ﺍﻟﺠﻨﺔَ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ ﺳﺒﻊَ ﻣﺮَّﺍﺕ، ﺇﻻَّ ﻗﺎﻟﺖ ﺍﻟﺠﻨﺔ : ﻳﺎ ﺭﺏِّ، ﺇﻥَّ ﻋﺒﺪﻙ ﻓﻼﻧًﺎ ﺳﺄَﻟﻨﻲ،
ﻓﺄَﺩْﺧِﻠﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ
"Tidaklah seorg hamba berlindung dari api neraka
dalam sehari sebanyak tujuh kali, melainkan api neraka itu akan mengatakan :
'Wahai Robku, sesungguhnya
hambamu si Fulan telah berlindung dariku, maka
lindungilah dia.'
Dan tidaklah seorang hamba memohon (dimasukkan
ke dalam) surga dalam sehari sebanyak tujuh kali, melainkan surga itu akan
mengatakan : 'Wahai Robku,
sesungguhnya hambamu si Fulan telah memintaku,
maka masukkanlah dia ke dalam surga.'"
(HR. Abu Ya'la, Dhiya' Al Maqdasi, dan yg
selainnya. Dishahihkan Syaikh Al Bani di dalam Silsilah Ash Shahihah, no: 2506)
Allahumma inni as-alukal jannah wa a’udzu bika
minannar’
Ya Allah aku memohon pada-Mu surga dan aku
berlindung dari siksa neraka.
Kota Bima-NTB
Selasa, 31 Maret 2015
¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar