Artikel 24 April 2015
SALDO CINTA UMMU NAGLA
======================
Wanita ini biasa dipanggil dengan nama Ummu
Nagla. Sekilas namanya memang mirip dengan Nagla` mahmud, istri Dr.Mursi,
Presiden Mesir.Sebenarnya, selain nama keduanya yang mirip, keduanya juga punya
kesamaan lain, sama- sama sosok istri yang luar biasa.
Aku bertemu Sosok bersahaja Ummu Nagla di
Mesjid Azhar dua tahun yang lalu, dengan penampilannya yang sangat sederhana,
Sepotong jubah hitam biasa dan jilbab bulat berwarna biru gelap. kulihat di
tangannya ada HP `jadul` bermerek NOKIA yang diikat dengan karet karena
baterainya sudah longgar. Di sampingnya ada tas besar yang berisi tumpukan
buku.
Aku duduk di sampingnya, Setelah ngobrol banyak
hal, baru aku tau bahwa ia datang ke sana untuk menyetorkan bacaannya kepada
seorang syeikh.
"suamiku seorang khatib di mesjid, dan ia
buta, maka akulah yang membacakan buku-buku untuknya dan menyiapkan bahan
khutbahnya, namun untuk memastikan bahwa apa yang kufahami dari buku ini sudah
benar, aku selalu menyetorkan terlebih dahulu kepada seorang syeikh yang ada di
mesjid ini. bahkan ketika ia kuliah dulupun, akulah yang membacakan
diktat-diktatnya, hingga akhirnya ia lulus dengan nilai memuaskan".
Subhanallah, aku tertegun mendengar
penuturannya. Betapa besar perjuangan dan pengorbanannya. Benarlah apa yang
pernah dikatakan oleh Maslamah bin Abdullah,
"Istri solehah yang dimiliki seorang suami
lebih baik baginya daripada kedua mata dan tangannya"
Suami Ummu Nagla memang tak punya mata untuk
melihat, ia buta, namun ia punya mata yang lebih indah, lebih jujur dan lebih
setia, Ummu Nagla.Aku bisa membayangkan betapa besar saldo cinta Ummu nagla di
hati sang suami, istri yang setia mendampingi dan tak mengeluh dengan kekurangan
suaminya. Bahkan ia tak menganggap itu sebagai sebuah kekurangan, karena ia
selalu berbaik sangka pada Allah, bahwa inilah peluangnya untuk menuju surga.
Terimakasih Ummu Nagla, kau telah
mengingatkanku betapa peluang surga itu sangat dekat dengan berbakti pada
suami. Bukankah Anas bin Malik telah meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah
menyebutkan ciri-ciri para istri di surga di antaranya: Jika wanita itu marah,
disakiti, atau jika suaminya marah, ia akan berkata,
"Ini tanganku di tanganmu, aku tidak akan
bisa tidur nyenyak sampai engkau ridha terhadapku".
Wallahu A`lam
©Ustadzah. Hayati Fashiha Lubis
___________________________________
®Rumah Dakwah Indonesia
=======================================================
Allah ta’ala berfirman:
ﻣَﺎ
ﻳَﻔْﻌَﻞُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻌَﺬَﺍﺑِﻜُﻢْ ﺇِﻥْ ﺷَﻜَﺮْﺗُﻢْ ﻭَﺁﻣَﻨْﺘُﻢْ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺷَﺎﻛِﺮًﺍ
ﻋَﻠِﻴﻤًﺎ
“Tidaklah Allah akan menyiksamu jika kamu
bersyukur dan beriman. dan Allah adalah Maha
Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An
Nisaa’ : 147)
Maka
bersyukurlah atas nikhmat yg Allah berikan kepada kita dan bersabarlah
dikala cobaan menghampiri dirimu.
JUMMAH MUBARRAK
~Umm.Meera
®Rumah Dakwah Indonesia
====================================================
Pelajaran Dari Sebuah Kisah Seekor Semut
Dikisahkan setetes madu terjatuh ke tanah...
Datanglah seekor semut kecil untuk
merasakannya...
Setelah mencicipinya maka ia berniat untuk
pergi...
Tapi rasa manis madu kembali menggodanya...
Maka kembalilah ke tempat semula dan mulai
mencicipinya kembali...
Setelah selesai...
Ia pun bertekad untuk pergi namun ia merasa
belum cukup kalau hanya sekedar mencicipi pinggiran tetesan madu dan berusaha
untuk masuk lebih dalam lagi sehingga bisa lebih banyak menikmatinya...
Maka masuklah semut kecil tadi ke dalam tetesan
madu dan menikmatinya dengan penuh kesenangan...!
Tapi apa dinyana...
Ketika berusaha untuk keluar...
Keempat kakinya terjebak dalam kubangan madu
dan melekat di tanah sehingga ia tidak mampu bergerak...!
Demikian kondisinya seperti itu hingga ajal
menjemputnya...!
Catatan :
Orang orang yang bijak mengatakan...
Demikianlah perumpamaan dunia...
Seperti tetesan madu...
Barangsiapa mencukupkan sedikit dari madunya
maka ia akan selamat...
Dan barangsiapa tenggelam di dalam lautan madu
dunia maka ia akan binasa...
Oleh : Ustadz Abu Sa'ad Muhammad Nur Huda
___________________________________
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
==============================================
RUBRIK TAFSIR ODOJER
Edisi 15, Jumat 24 April 2015
Tafsir Surah Al-Baqarah: ayat 32
قَالُوا
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ
الْحَكِيمُ
Artinya :
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak
ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".
🍀 Tafsir :
●●●●●
Ayat ini menerangkan tentang sanjungan para
malaikat kepada Allah Swt dengan menyucikan dan membersihkan-Nya dari semua
pengetahuan yang dikuasai oleh seseorang dari ilmu-Nya, bahwa hal itu tidak ada
kecuali menurut apa yang dikehendaki-Nya. Dengan kata lain, tidaklah mereka
mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan oleh Allah Swt kepada mereka.
Karena itulah para malaikat berkata, “Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, Yang
Maha Bijaksana dalam ciptaan dan urusan-Mu serta dalam mengajarkan segala
sesuatu yang Engkau kehendaki, hanya Engkaulah yang memiliki kebijaksanaan dan
keadilan yang sempurna dalam hal ini”.
Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Abu Sa’id
Al-Asyaj, dari Hafs Ibnu Gayyas, dari Hajjaj, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Ibnu
Abbas sehubungan dengan makna kalimat subhanallah. Hal itu artinya pujian Allah
kepada diri-Nya sendiri yang menyucikan-Nya dari semua keburukan.
Kemudian Umar RA pernah bertanya kepada Ali RA,
sedangkan teman-teman sahabat Umar RA berada dihadapannya, “Kalau makna kalimah
la ilaha illallah telah kami ketahui, apakah makna subhanallah?”. Ali menjawab
“Ia merupakan suatu kalimat yang disukai oleh Allah Swt untuk diri-Nya, dan Dia
rela serta suka bila diucapkan”.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan
kepada kami ayahku, telah menceritakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada
Maimun Ibnu Mihran tentang makna kalimat subhanallah. Maka Maimun menjawab
“Nama untuk mengagungkan Allah dan menjauhkan-Nya dari semua keburukan”.
Wallahu'alaam bishshowwaab
Tafsir Ibnu Katsir
Diterjemahkan oleh :
Tim Tafsir Divisi Tsaqafah Islamiyah PSDM ODOJ
RTO/15/24/04/2015/Divisi TSI-PSDM ODOJ
___________________________________
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
===================================================
Satu Nafas yang Sebanding Dengan Lebih Dari
Semilyar Tahun
Ibnu Qudamah -rohimahulloh- mengatakan:
"Manfaatkanlah kehidupanmu yg berharga,
dan jagalah waktumu yg bernilai tinggi -semoga Allah merahmatimu-.
Ingatlah bahwa masa hidupmu itu terbatas, dan
nafasmu itu terhitung, dan setiap nafas (yg keluar) itu mengurangi bagian dari
dirimu.
Umur ini semuanya pendek, dan sisa dari umur
itu sedikit, dan setiap bagian dari umur itu adalah mutiara berharga yang tiada
bandingannya dan tiada gantinya, karena dg kehidupan yg sedikit ini akan
(didapatkan) keabadian yg tiada akhir; dalam kenikmatan atau dalam azab yg
pedih.
Dan jika kau bandingkan kehidupan ini dg
keabadian yg tiada akhir itu, kamu akan tahu bahwa setiap nafas itu sebanding
dengan lebih dari Semilyar tahun; dalam kenikmatan yang tidak bisa terbayang
atau sebaliknya...
Maka, janganlah kamu sia-siakan umurmu -yg merupakan
mutiara berharga itu- dengan tanpa amal, dan jangan sampai dia pergi tanpa
ganti.
Bersungguh-sungguhlah agar setiap nafasmu tidak
kosong dari amal ketaatan atau amal ibadah yg mendekatkanmu (kepada-Nya).
Karena seandainya kamu memiliki suatu perhiasan
dunia saja, maka kamu akan merugi bila dia hilang, lalu bagaimana meruginya
bila kau menyia-nyiakan waktu-waktumu, dan bagaimana kamu tidak sedih karena
umurmu yg hilang tanpa ada ganti?!".
(Sumber : Kitab Ghidza'ul Albab 2/351).
Subhanallah... ternyata setiap nafas Anda itu
sangat berharga sekali... Sudahkah Anda menghargainya sesuai dengan nilainya?
Jawablah untuk diri Anda sendiri.
Oleh : Ustadz Musyaffa Ad-Dariny
_________________________________
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
================================================
Anak adalah Potret orang tuanya
Suatu saat Fudhail bin 'iyaadh (semoga Allah
merahmatinya) melihat putranya membersihkan daun timbangan dengan ujung bajunya...
Maka beliau bertanya kepadanya : wahai anakku
kenapa engkau melakukan itu...?
Maka anaknya menjawab :
wahai bapakku...
aku tidak ingin menambah berat daun timbangan
ini dengan debu jalanan sehingga merugikan kaum muslimin...!
Mendengar kata kata anaknya maka Fudhail
menangis seraya berkata :
wahai anakku...apa yang engkau lakukan ini
lebih aku cintai dibandingkan dengan 2 kali pergi haji 20 kali pergi umroh...!
Catatan :
Anak adalah potret dari hasil pendidikan orang
tuanya...
Apabila orang tuanya mulai semenjak dini
mendidik dan membiasakan anak anaknya dengan amalan yang utama dan menanamkan
pada diri anak anaknya sifat sifat yang terpuji maka cetakan ini akan tampak
pada prilaku anak anaknya...
Dan mereka berkembang sesuai dengan apa yang dibiasakan
oleh orang tuanya...
Siapa yang menanam kebaikan kemudian merawatnya
maka ia akan memanen hasil keringatnya sesuai dengan apa yang ia harapkan
demikian juga sebaliknya...
Tentunya setelah taufiq dan hidayah Allah
Ta'ala...
Sumber : pusatbukusunnah
__________________________________
®Rumah Dakwah Indonesia
==================================================
DIBALIK KATA SYUKRON
بسم الله
الرحمن الرحيم
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
Syukron atau terima kasih adalah ungkapan yang
ringan dan mudah diucapkan. Namun sedikit yang menyadari urgensi dan
nilai-nilai yang ada dibalik ungkapan ini. Arogansi dan keangkuhan seringkali
menjadi biang utama keengganan seseorang untuk mengucapkan terimah kasih pada
orang yang telah berbuat baik kepadanya. Padahal keengganan untuk berterima
kasih masuk dalam kategori kufur nikmat.
Di dalam kitab Al Kabaa'ir Imam Adz Dzahabi
–rahimahullah- menuturkan :
"Mengkufuri nikmat/kebaikan (enggan
berterimakasih-pent) kepada orang yang berbuat baik (kepada kita) adalah dosa
besar.
Allah ta’ala berfirman:
"Hendaknya kalian bersyukur pada-Ku dan
pada kedua orang tua" (Luqman:41)
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:
مَنْ لَا
يَشْكُرُ النَّاسَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ
"Tidak bersyukur kepada Allah siapa saja yang
tidak berterima kasih kepada manusia (yang telah berbuat baik padamu,
pent)". (HR Abu Daud, dan At Tirmidzi)
Para Ulama Salaf sepakat bahwa kufur nikmat
adalah dosa besar. Adapun cara bersyukur (berterimkasih. pent) adalah membalas
kebaikan tersebut dengan mendoakan sang pemberi.
Diantara doa yang diajarkan Nabi tercinta dalam
rangka membalas kebaikan org lain adalah ucapan : "Jazakallaahu
khairan" dll
Beliau bersabda:
مَنْ
صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ ، فَقَالَ لِفَاعِلِهِ : جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا ,
فَقَدْ أبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ
“Barangsiapa yang diberi suatu kebaikan,
kemudian mengatakan kepada pemberi kebaikan tersebut, ‘Jazakallahu khairan
(semoga Allah membalas kebaikanmu)’ Sungguh yg demikan itu telah menunjukkan
kesungguhannya dalam pujian (terimakasih).” (HR. At Tirmidzi)
Makna doa tersebut adalah :
"semoga Allah membalas kebaikanmu dengan
yang lebih baik"..
{{ AD-DIINU AN-NASHIIHAH }}
__________________________________
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
=======================================================
bismillah..
Berikut Nya Ibadah Itu Bernama Al-Qur'an
hanya sebuah Kitab tetapi membuat kita bisa
menggenggam Dunia ini dengan Sangat mudah dan dapat terbingkai dengan
kesakinahan Hidup
Al-Qur'an adalah Cahaya bagi mereka yg sedang
berjalan memaksakan diri untuk belajar berinteraksi dengan Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah penyejuk bagi mereka yg sudah
bersahabat dengan Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah syafa'at bagi mereka yg
memiliki harapan penuh terhadap Al-Qur'an biarpun dengan terpaksa tetap akan
menjadi syafa'at
saat kita memperjuangkan Al-Qur'an terhadap
diri sendiri maka Al-Qur'an akan membela kita ketika ada masa kita sdg
berselimut hiruk pikuk kehidupan
saat kita memperjuangkan Al-Qur'an terhadap
kehidupan maka Al-Qur'an akan mendatangkan pertolongan ketika kita sedang di
persimpangan jalan
Sungguh kelembutan ayat-ayat Al-Qur'an lebih
bernilai daripada permata ataupun berlian dan sungguh Al-Qur'an adalah
kenikmatan Hidup yg banyak orang tidak menyadarinya
Duhai Para Pemburu Surga,
sibukkan harimu bersama Al-Qur'an maka Dunia yg
hina ini akan tunduk dengan kemuliaan diri kalian yg bernafaskan Al-Qur'an
dan biarkan pasukan iblis yg tak terlihat
bersedih dengan kekalahan karena kita di ciptakan menjadi Pemenang sebagai
PERINDU SURGA yg terbingkai Hati kita dengan Cahaya Al-Qur'an
Hadza min fadhli Robbi
©Ustd.Meichal Kusumadiya
__________________________________
®Rumah Dakwah Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar