Artikel Harian 2 (1 - 8 April 2015)

EDISI RABU 1 APRIL 2015

#OneDayOneSirah

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Semoga di hari yang cerah dan baik ini, saudaraku semua dapat bertambah iman, ilmu dan amal, selalu diberikan keberkahan, perlindungan, kasih sayang, rahmat dan ridho Allaah... Aamiiin Allaahumma aamiiin

Hari ini kita akan membahas tentang orang-orang Habasyah yang mencari tahu apakah Muhammad merupakan anak yg dicari oleh mereka.

BismillaahirRahmaanirRahiim

Orang-orang Habasyah

"Kak, tungguuu!" seru Muhammad sambil berlari menuruni bukit. Saat itu, usia Muhammad sudah lima tahun. Ia sedang berlari mengejar saudara-saudaranya, yaitu anak-anak Halimah. Mereka sedang menggembala kambing.

"Ayo, Muhammad! Kejar kami kalau bisa!" ujar Syaima, anak perempuan sulung Halimah sambil tertawa.

Anak-anak itu terus bermain. Diam-diam, ada beberapa orang Nasrani dari Habasyah sedang memerhatikan mereka.

"Lihat, Kak! Itu Ibu datang!" seru Muhammad.

Anak-anak menoleh. Mereka terpekik senang melihat Halimah datang menjemput. Namun, wajah Halimah tampak khawatir. Dia mencurigai beberapa bayangan yang sedang mengintai sambil berbisik-bisik di kejauhan. Hatinya makin berdebar ketika orang-orang Habasyah itu datang mendekat. Tanpa memedulikan dirinya, mereka langsung mendekati Muhammad.

"Paman mau apa ?" tanya Muhammad.

"Berbaliklah, Nak! Kami ingin melihat punggungmu!" perintah salah seorang.

Muhammad membalikkan badan, lalu orang-orang Habasyah itu saling pandang dengan wajah terkejut. Tanpa berkata apa-apa lagi, mereka berbalik ke tempat semula dan kembali berbisik-bisik.

"Kalian bermainlah lagi, Ibu akan mencari tahu apa yang mereka bicarakan!" kata Halimah kepada Muhammad dan saudara-saudaranya.

Diam-diam, Halimah mendekati tempat orang-orang Habasyah itu berada dan terkejut mendengar apa yang mereka katakan, "Kita harus merampas anak ini dan membawanya kepada raja di negeri kita. Kita telah mengetahui seluk-beluk tentang dia! Ada tanda di punggungnya yang meramalkan anak ini kelak akan menjadi orang besar."

Diam-diam, Halimah menjauh, "Aku harus melarikan Muhammad dari mereka sekarang juga!"

Saudaraku, berhasilkah Halimah menyelamatkan Muhammad ?

In syaa Allaah akan kita cari tahu kisah sirah selanjutnya di esok hari...
Semoga bermanfaat...

Informasi tambahan:

Tanda-tanda Rasul Terakhir pada Injil

Orang-orang Nasrani Habasyah itu tahu bahwa seorang Rasul terakhir akan dibangkitkan dan mereka diperintahkan mengikutinya seperti yang tertera di dalam Injil di bagian Kitab Ulangan (18): 15-22, "Bahwa seorang Nabi diantara kamu, dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini, yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allah-mu bagi kamu, maka dia haruslah kamu dengar."

Kisah sirah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman 6-7

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity

Ya Nabi Sallaam 'alaika
Ya Rasul Sallaam 'alaika
Ya Habib Sallaam 'alaika
Shalawatullaah 'alaika

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum 😊✊

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

Sedih di Hari Ini, Bahagia Di Masa Depan

Baju itu dulu menjadi sebab kesedihan Bapaknya,

“Datanglah saudara-saudaranya membawa baju Yusuf yang berlumur darah palsu” (QS. Yusuf: 18).

Kemudian baju itu berubah menjadi sebab kebahagiaan,

“Diletakkan baju Yusuf di hadapan ayahnya, maka kembalilah penglihatannya” (QS. Yusuf: 96).

Apa yang membuat Anda sedih hari ini, boleh jadi kan membuat Anda bahagia di masa yang akan datang.

(Dr Nahar al ‘Utaibi, Wakil Dekan Fakultas Kemasyarakatan Universitas Syaqra, Saudi Arabia)

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia




EDISI KAMIS 2 APRIL 2015


Nasehat untuk para Penuntut Ilmu

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Nasehat Pagi :

Inilah nasehat Imam Syafi'i رحمه الله kepada para penuntut ilmu.

Inilah nasehat yang dulu dipegangi dengan kuat dan mengantarkan banyak orang meraih manfaat menuntut ilmu :

أﻻ.. !! لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَاٍ  بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَان

"Ketahuilah...!! Kalian tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan rinciannya :
(1) kecerdasan,
(2) semangat,
(3) bersungguh-sungguh,
(4) dirham (kesediaan keluarkan uang),
(5) bersahabat dengan ustadz,
(6) memerlukan waktu yang lama." ……….. (dinukil dar Ta'lim al-Muta'allim)

¤ Sabar menuntut Ilmu ¤

Bersabarlah dengan pahitnya perangai seorang guru….

Karena kegagalan ilmu dikarenakan menjauhinya…

Barangsiapa yang tidak pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu sesaat saja…

Niscaya dia akan meneguk hinanya kebodohan sepanjang hidupnya…

Barangsiapa yang tidak menuntut ilmu semasa mudanya…

maka bertakbirlah empat kali atas kematian dirinya…

Demi Allah, Jati diri seorang pemuda adalah pada ilmu dan ketakwaan…

Jika keduanya tidak ada lagi, maka tidak ada pula harganya….

(Diwan Al Imam Asy Syafi'i)

Kota Bima-NTB
Kamis, 02 April 2015
{{ AD-DIINU AN-NASHIIHAH }}
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
                                         
Sabar : Mudah Diucapkan Mungkin Sulit Dipraktekkan

Semoga kita dimudahkan agar bisa selalu bersabar karena sabar inilah inti kita hidup di dunia.

Ulama menjelaskan bahwa sabar itu dalam tiga hal:

1.Sabar dalam melaksanakan ketaatan

Bisa jadi ada yang sabar untuk shalat tetapi belum tentu sabar terhadap ujian wanita

2.Sabar untuk meninggalkan maksiat

Bisa jadi ada yang sabar dengan kemiskinana tetapi sangat berat jika menjalani puasa wajib atau sunnah

3.Sabar ketika mendapat ujian dan musibah

Bisa jadi sabar keduanya tetapi ketika mendapat ujian sedikit saja ia tidak bersabar.

Karenanya Imam Syafi’i rahimahullah berkata seandaikan ayat Al-Quran turun tentang wasiat kebenaran dan wasiat kesabaran dalam surat Al-‘Ashr, maka sudah mecukupi.

Allah Ta’ala berfirman,

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).

Beliau berkata,

“Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah atas makhkuk-Nya selain surat ini niscaya telah cukup.” (matan Ushul Tsalatsah)

Sabar memiliki keutamaan yang sangat besar di antaranya:

1. Mendapatkan petunjuk.

Allah Ta’ala berfirman:

“Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At Thaghabun: 11)

2. Mendapatkan pahala yang sangat besar dan keridhaan Allah.

Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar diberikan pahala bagi mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar:10)

3. Mendapatkan alamat kebaikan dari Allah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya maka Dia menyegerakan hukuman baginya di dunia, sedang apabila Allah menghendaki keburukan pada seorang hamba-Nya maka Dia menangguhkan dosanya sampai Dia penuhi balasannya nanti di hari kiamat.” (HR. Tirmidzi no.2396).

4. Merupakan anugrah yang terbaik

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah Allah menganugrahkan kepada seseorang sesuatu pemberian yang labih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.”
(HR. Bukhari no. 1469).

Penyusun : Raehanul Bahraen

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

Oase Dakwah
TAUBAT
By : Satria

Pernah ku mencinta sesuatu selain-Nya
Cinta yang dalam hingga terlupa
Cinta yang salah hingga ternoda
Cinta yang indah namun melena

Ku juga pernah berharap selain kepada-Nya
Harapan yang penuh rasa
Harapan yang mengantungkan asa
Harapan yang akhirnya berujung kecewa

Ku hampir saja makin menjauh dari-Nya
Tak sadar ternyata hilang arah
Hati kecil tak digubris dan terjamah
Akal sehat tak dipakai tuk memilah
Tak tahu mana baik dan juga salah

Cukup lama ku terjebur maksiat kepada-Nya
Berlumur khilaf dan berbalur dosa
Semua diterjang tak pedulikan murka
Semua dilanggar tak lagi takutkan neraka

Pernah ku terdiam, terpaku dan termangu
Tatkala ku baca dan ku renungi hadits itu

ﻛُﻞُّ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﺧَﻄَّﺎﺀٌ ﻭَﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟْﺨَﻄَّﺎﺋِﻴْﻦَ ﺍﻟﺘَّﻮَّﺍﺑُﻮْﻥَ

"Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat."
[HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim, Baihaqy, Ad Darimi, Abu Ya'la]

Sejenak ku bertanya, akan kah ku diampuni ?
Benarkah ku kan dikasihi ?
Dimaafkan kah dosa yang sudah tak bertepi ini ?

Lagi-lagi ku tersentak, tersadar
Manakala dada ini tergetar
Saat lisan ini membaca dengan gemetar
Hadits suci yang jadikan penawar


ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَ ﻟَﻢْ ﻳُﺬْﻧِﺒُﻮْﺍ، ﻟَﺨَﻠَﻖَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺧَﻠْﻘًﺎ ﻳُﺬْﻧِﺒُﻮْﻥَ ﺛُﻢَّ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭْﻥَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﻟَﻬُﻢْ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮْﺭُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢُ.

"Seandainya hamba-hamba Allah tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menciptakan makhluk yang berbuat dosa kemudian mereka istighfar (minta ampun kepada Allah), kemudian Allah mengampuni dosa mereka dan Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
[HR Imam Muslim dan Imam Ahmad]

Rabbi... irham dho'fy...
Rabbighfirly...

Divisi Tarqiyah Imaniyah PSDM ODOJ
DTI/23/02/04/2015
oaseodoj@gmail.com

Reposted by
® Rumah Dakwah Indonesia

EDISI JUM’AT 3 APRIL 2015

Jangan Lupa Besok Puasa Tiga Hari..

Disunnahkan puasa tiga hari setiap bulan, yaitu setiap
tanggal 13, 14 dan 15 bulan-bulan Hijriyyah.
Namanya puasa Ayyaamul Bidl atau hari-hari terang ketika
Bulan Purnama.
Niatnya, puasa sunnah Ayyaamul Bidl.
Bulan ini (Jumadal Tsaniyah) bertepatan dengan hari
Jum'at, Sabtu dan Ahad tanggal 3, 4 dan 5 April 2015
Keutamaannya banyak, diantaranya sebagai bekal akhirat,
seperti puasa sebulan [kalau dikerjakan rutin setiap bulan,
seperti puasa setahun] dan baik untuk kesehatan..

Diantara Dalil-Dalilnya:

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam
berwasiat kepada tiga orang Sahabat Beliau supaya puasa
tiga hari setiap bulan, yaitu; Abu Hurairah, Abu Darda' dan
Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhum.
[HR. Bukhari, Muslim, dll]

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam
bersabda kepada Sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu
‘Anhuma,
"Dan berpuasalah tiga hari pada setiap bulan. Karena
sesungguhnya kebaikan itu akan (dilipatkan) dengan
sepuluh (kali) lipat. Oleh karenanya engkau seolah-olah
berpuasa selama sebulan penuh.”
[HR. Bukhari dan Muslim]

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam
bersabda kepada Sahabat Abu Dzar Radhiyallahu ‘Anhu
tentang pelaksanaannya:
“Wahai Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari dalam
setiap bulannya maka berpuasalah pada (tanggal) 13, 14
dan 15 (maksudnya bulan hijriyyah).”
[HR. Tirmidzi dg sanad hasan]

Sebarkan info ini supaya mendapat ridha dan pahala dari
Allah.
Semoga Allah memudahkan dan mengabulkan, aamiin
Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

Beruntunglah Orang yang Sering Berdzikir

Dzikir itu, lafadz-lafaznya ringan (untuk diucapkan), aliran (pahalanya) deras, mudah dihafal dengan senantiasa diamalkan, beruntunglah mereka yang mengamalkannya, dan merugi orang yang meninggalkannya.

Sebagian ulama berkata, “Allah tidak memerintahkan suatu ibadah, lebih banyak dari perintah untuk berdzikir”

(Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muham As Sadhan, murid Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Doktor il Ushuluddin Universitas Al Imam)

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

Pembawa Kejayaan Islam Akhir Zaman | Oleh: Salim A Fillah
116 hari lalu
Suatu saat kami duduk di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, di hadirat Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina. Kami katakan pada beliau, “Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan Palestina ini takkan selesai sampai bangsa ‘Arab bersatu. Bagaimana pendapat Anda?”

Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya Ukhayya”, ujarnya lembut. “Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini sesiapa yang dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya, lalu Dia muliakan mereka dengan agama & kejayaan itu.”

“Pada kurun awal”, lanjut beliau, “Allah memilih Bangsa ‘Arab. Dipimpin RasuluLlah, Khulafaur Rasyidin, & beberapa penguasa Daulah ‘Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka.”

“Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak ‘Ulama & Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.”

“Lalu ketika Bangsa Persia berpaling & menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.”

“Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.”

“Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada Bangsa Turki; ‘Utsman Orthughrul & anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al Fatih.”

“Ketika Daulah ‘Aliyah ‘Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.”

Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu berkata. “Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini.”

“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh.

“Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.”

“Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka inshaallah.”

Ah.. Campur aduk perasaan, tertusuk-tusuk rasa hati kami di Jogokariyan mendengar ini semua. Ya Allah, tolong kami, kuatkan kami.

Salim A Fillah

*sumber: islampos

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

Diantara Tanda-Tanda Sehatnya Hati

1. Ia senantiasa memotivasi dan menjadi pendorong bagi pemiliknya untuk senantiasa bertaubat dan kembali kepada Allah Azza wajalla.
2. Ia tidak merasa bosan dari berdzikir dan beribadah kepada Allah Ta'ala.
3. Apabila terlewatkan darinya dari berbuat taat, maka ia dapati penyesalan yg sangat mendalam lebih dari penyesalan dan rasa sedih dan sakitnya kehilangan hartanya.
4. Ia mendapati lezatnya beribadah kepada Allah lebih dari pada lezatnya makan dan minum.
5. Apabila sudah memulai shalatnya, maka hilang kegelisahan dan kesedihannya.
6. Ia lebih pelit dari kehilangan waktunya yang berharga dari pada pelitnya kehilangan hartanya.
7. Perhatiannya terhadap keshahihan dan di terimanya amal perbuatannya lebih besar dari pada perhatiannya kepada amal itu sendiri.
Demikian, wabillahi at-taufiiq..

Oleh : Abu Thalhah Andri Abdul Halim, Lc.

Reposted by
®Rumah Dakwah Indonesia



#OneDayOneSirah

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh...

Semoga di hari yang indah ini, saudaraku semua diberikan keberkahan, bertambah iman, ilmu dan amal, yang sedang sakit segera diangkat penyakitnya, yg mencari jodoh di segerakan mendapatkan jodoh yang sholeh/ah, yg sedang ada masalah dimudahkan mendapatkan jalan keluarnya, yang sedang di lilit hutang dimudahkan, diluaskan dan dilancarkan rezekinya agar dapat melunasi hutang-hutangnya, yang ingin punya anak disegerakan mendapatkan keturunan... Aamiiin

Hari ini kita akan berkisah tentang bertemunya Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi wassallaam kecil dengan kakek dan ibunda tercinta.

Bertemu Kakek dan Bunda

Saudaraku, tidak lama kemudian, datanglah seseorang bernama Waraqah bin Naufal dam seorang temannya dari Quraisy. Keduanya menyerahkan Muhammad kepada Abdul Muthalib, "Ini anakmu, kami menemukannya di Mekah Atas."

Alangkah lega dan gembiranya Abdul Muthalib.

"Cucuku!" katanya sambil mendekap Muhammad.

Abdul Muthalib memerhatikan cucunya dengan wajah berseri-seri, "Apakah kamu mau kakek ajak menunggangi unta yang hebat?"

"Mau. Tetapi, mana untanya, Kek?"

Sambil tertawa, orang tua itu mengangkat Muhammad dan mendudukkannya di atas bahu.

"Kau kini telah menduduki untanya, Nak! Ha... Ha... Ha..."

"Wah, unta hebatnya kok sudah tua ya, kek?"

"Biar tua, tapi ini unta yang hebat, cucuku! Lihat, unta ini mampu mengajakmu berthawaf mengelilingi Ka'bah."

Abdul Muthalib membawa Muhammad berthawaf di Ka'bah. Setelah itu, dia memintakan perlindungan Tuhan untuk cucunya itu dan mendoakannya.

"Mari kita menemui ibumu sekarang," ajak Abdul Muthalib

Alangkah senangnya anak dan ibu itu ketika mereka saling bertemu. Walaupun demikian, tersisip kesedihan di hati Muhammad ketika dia melepas Halimah As Sa'diyyah, ibu susu yang selama ini telah merawatnya dengan limpahan kasih yang demikian besar.

"Selamat tinggal, Muhammad. Jadilah orang besar seperti yang pernah dikatakan ibumu," kata Halimah sambil beranjak pergi.

Sampai dewasa, Muhammad tidak pernah memutuskan tali silaturahim dengan ibu susunya itu.

Demikian kisah sirah hari ini, semoga bermanfaat.

Informasi tambahan:

Waraqah bin Naufal

Waraqah bin Naufal adalah seorang paman Bunda Khadijah yang kelak menjadi istri Muhammad. Waraqah tidak menyukai berhala. Doa tetap mengikuti ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menjadi hamba Allah yang setia. Ia tidak meminum minuman keras dan tidak berjudi. Ia bermurah hati terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongannya.

Kisah sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman 10-11

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity

Ya Nabi Sallaam 'alaika
Ya Rasul Sallaam 'alaika
Ya Habib Sallaam 'alaika
Shalawatullaah 'alaika

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum😊✊

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

Mereka adalah Perusak tapi mengaku Pembangun

Kenapa mereka tidak pernah mau jujur kepada kita? Kemarin mereka tidak menyukai kata "Militan", mereka menuduh kata itu berbahaya. Sehingga segala atribut terkait militan harus di waspadai.

Kemudian mereka menolak kata fundamentalis. Karena tak jauh berbeda dengan militan, mereka menuduh kata ini juga bermasalah.

Kemudian datanglah giliran kata "teror" di "bully" habis-habisan. Kata ini juga di anggap bermasalah, dan dipaketkan dengan kata "al Qaida" dan "Jihad", sepenuhnya menjadi kata yang paling dicurigai.

Sekarang tibalah kata "Radikal". Kata ini diyakini sebagai penyebab munculnya semua kata di atas.

Suka tidak suka, semua makna terhadap kata di atas di hegmoni oleh pemilik kekuasan yang nota bene jika dikaitkan dengan hadist Nabi saw dari Ibn Majah tentang periodesasi sejarah manusia, adalah " malikan Jabriyan".

Mereka ini dengan sesukanya membuat konotasi dari kata dimaksud dan menjadikannya sebagai senjata untuk menghabisi siapa saja yang mereka tidak sukai. Ingat, "siapa saja yang tidak mereka sukai" dan itu bisa siapa saja.

Mereka tidak peduli jika atribut yang sudah mereka buat tentang orang atau kelompok yang tidak mereka sukai itu ternyata salah. Karena yang penting opini sudah terbentuk dan orang atau kelompok itu adalah anomali sosial yang harus dihindari jika tidak boleh disebutkan harus dimusnahkan.

Strategi di dunia hukum ( - dan tentunya hukum mereka -) tangkap dulu baru  buat alasan. Dan itulah yang dibuat di wilayah lain, tuduh dan berangus dulu. Alasan menyusul. Dimana-mana dramanya mirip, Mesir sedang istiqomah melakonkan hal itu. Indonesia sebenarnya gak jauh beda.

Adalah sebuah kebodohan jika kita berharap keadilan dari pendusta. Mengharap kebenaran dari mereka yang menghilangkan rasa takut pada Allah dalam aktivitas hidupnya.

Oleh karenanya, sekarang kita harus menatap diri kita. Tinggal ada pilihan, diam dan sama saja artinya membenarkan kekurangan ajaran mereka yang berawal dan penjajahan makna kata. Atau Lawan, dan tentunya harus dilakukan dengan cara-cara hikmah yang dibenarkan dalam al Qur'an.

Hanya saja kita harus memeriksa muwashofat kita... Benarkah kita adalah mujahid atau sekedar orang yang memakai pakaian mujahid????

©H Abdul Latif Khan
Tembung
3 April 2015

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia







EDISI SABTU 4 APRIL 2015

“Test Of The Water”
Anda saya kira kenal Istilah al Ghazw al Fikr. Istilah ini populer di kalangan para aktivis dakwah. Mempelajari al Ghazw al Fikr adalah bagian dari keharusan. Dalam Fiqh ad dakwah ada istilah ma'rifat al Maydan. Nah di posisi inilah pelajaran tentang al Ghazw al Fikr menjadi penting. Karena hakikat dakwah di zaman kita ini persoalannya semakin kompleks. Kita sedang di hadapkan pada fakwa bahwa kita tidak sedang berdakwah di dalam ruang komunitas umat Islam saja, melainkan dinhadapkan pada ruang yang jauh lebih luas, yaitu ruang global kemanusiaan. Yang faktanya kini sedang menatap kita (para aktivis dakwah) dengan tatapan yang sama, yaitu tatapan curiga.

Di dalam komunitas umat Islam sendiri sebenarnya kita masih disibukkan dengan keadaan masih belum dewasa nya umat dalam membangun sinergi akhawiyah di antara mereka. Dari masjid sampai gedung parlemen, dari bilik zikir sampai pasar dari komunitas keluarga sampai negara, kita masih disibukkan dengan kesepakatan teoritis namun masih sulit masuk ke wilayah praktis. Kesepakatan bahwa kita umat Islam, yang tetap harus memiliki kesadaran "umat" di semua urusan hidup kita.

Kita harus jujur

Sumber daya Rabbani di tengah kita masih minim, "penggembira di kenderaan dakwah" masih lebih banyak dari da'i itu sendiri. Tidak sedikit yang banyak hafal lagu jihad tapi menyimpan rasa takut saat jihad memanggil.

Sementara di luar sana, view mereka tentang kita tetap sama "kita tanggung atau tangguh" tetap saja mereka tidak menyukai kita. Inilah yang tidak di sadari oleh komunitas umat kita.

Ada apa dengan Kita?

Kenapa mereka begitu tak menyukai kita. Kenapa mereka begitu serius "memaksa" kita keluar dari kepribadian asli kita??? Kepribadian manusia yang hanya menetapkan harganya adalah syurga dan Ridho Allah???

Sepertinya mereka tahu betul bahwa inilah yang mereka takutkan. Bahwa saat kita SOLD OUT di Jalan Allah, maka kereka tidak akan mampu mengusik kita dengan tawaran kesenangan apapun. Mereka tahu betul, satu saja dari kita bermental sedemikian , maka itu sudah menyulitkan mereka. Konon lagi jika seluruh komunitas kita memiliki mental SOLD OUT di jalan Allah.

Mereka sudah menyelesaikan Tahap Pertama

Yang saya maksudkan dengan tahap pertama adalah tahap konsolidasi dan pembentukan generasi yang fokus dengan view "we have common enemy" .

Dulu dalam pelajaran al Ghazw al Fikr saya ingat ada konsolidasi Yahudi, Salibi dan COS ( China Over Seas) dalam upaya meng kebiri umat dan negeri Muslim.

Hari ini saya melihat bahwa pelajaran itu sudah menjadi fakta. Bukan fakta bahwa mereka menang, tapi fakta bahwa mereka ada! Gerakan itu ada! Sehalus apapun gerakan itu, hari ini ia mulai hadir di tengah kita, bukan menjadi bagian dari kita, tapi menggiring kita seperti gembala yang menggiring ternaknya. Dan (afwan) "kita" lah "ternak" itu.

Sebagian kita ikut mereka

Ya mereka tahu bahwa vis a vis berhadapan dengan kita tidak akan pernah memberi kemenangan buat mereka. Berhadapan vis a vis hanya akan menjadikan kita lebih cepat mewujud menjadi hizb Allah atau jund Allah.

Mereka tahu bahwa mereka tidak boleh sepenuhnya bertumpu pada gerakan konvensional. Maka mereka melakukan dua pola gerakan melalui langkah utama yang disebut dengan al Ghazw al Fir.

Langkah pertama adalah mendidik intelektual dari anak muslim dengan mentalitas munafiq. Nifaq itu virus dan mereka sudah mengidapnya. Maka menularkannya tidak sulit. Hanya mendidik anak muslim berkepribadian intelektual seperti mereka. Sesederhana itu, mengajak mereka melakukan eksplorasi ilmiah terhadap segala hal. Dan menampilkan pola rasionalisme dalam kajian-kajian ilmiah itu. Tuhan telah memberikan otak maka harus kita gunakan, kira-kira demikianlah adopsi naql yang mereka lakukan untuk akhirnya menyandera anak-anak kita pada lingkaran analisa aql belaka. Dan mulai menaburkan keraguan pada apapun sumber otentik Islam. Semua harus di dekonstruksi atau di rekonstruksi. Tidak terkecuali al Qur'an itu sendiri.

Di Indonesia mereka sudah mapan dalam bentuk Jaringan Islam Liberal. Sebenarnya gerakan JIL itu hanya kamuflase saja, menurut hemat saya. Karena saat kita fokus pada semua wacana yang mereka ributkan. Dan memang itulah harapan mereka. Maka mereka telah masuk ke institusi penting negara dan instrumen kemasyarakatan kita. Di sini mereka secara nyaman atas nama pikiran ilmiah menyuntikkan Islamo phobia.

Langkah kedua, mereka butuh menyiapkan banyak boneka seperti dulu mereka menjadikan Mustafa Kamal sebagai boneka di kesultanan Ustmaniyah. Boneka ini mereka butuhkan dan ini sangat penting, untuk merapuhkan posisi tawar umat vis a vis negara.

Cobalah perhatikan ada berapa banyak mereka yang kita sebut pemimpin yang memiliki fundamental keislaman yang baik?

Jika kita protes, instrumen lain sudah menyambut untuk mengcounter, itulah kelompok intelektual bermental "munafiq" yang tidak hanya tampil dalam sosok person melainkan sudah membentuk komunitas institusional.

Dan sekarang?

Inilah tahap kedua, "Test of The Water". Ini hanya firasat saya, maaf tidak ilmiah. Test of the water adalah langkah transisional yang mereka lakukan untuk akhirnya menguasai sepenuhnya komunitas umat Islam dan membuat umat Islam tidak berdaya sama sekali, sampai hanya untuk melalukan ibadahpun akan sangat sulit.

Test of the water adalah tahap menguji kekuatan umat Islam. Kekuatan cinta pada agama, kekuatan kesatuan dan persatuan, dan kekuatan pembelaan saat umat dan agama direndahkan.

Test of the water itu memang tidak dilakukan oleh para intelektual, melainkan mereka yang berada di lini kekuasaan. Dan ini tidak main-main, serius bahwa tujuan dari semua ini adalah pemetaan. Bukan apa hasil, melainkan pemetaan.

Kita harus cermat dari mana saja test of the water telah digulirkan oleh mereka. Menandakan ini berasal dari sumber yang seragam.

Lantas???

Kita juga harus melakukan pemetaan. Dan terus melakukan koordinasi dan konsolidasi. Sekecil apapun isyarat masalah kita tidak boleh abai.

Bagi seorang mujahid suasana ini akan mengasyikkan. Ia juga bisa melakukan Test Of The Water untuk dirinya sendiri. Sejauh mana mentalitas mujahid fillah sudah hidup di dalam dirinya.

Berhentilah membangun "negara" dalam diskusi mu!!! bangunlah "negara" dalam hatimu, karena kau akan menjadi bagian dari mereka yang sudah secara sungguh membangun "negara" ini.

Ingatkah, kau bukan mujahid dari teriakan takbirmu melainkan dari keberanianmu yang tak pupus saat kau berada di medan Jihad.

Kau bukan sufi karena tangismu di atas sajadah saat sholat malammu, melainkan saat kau telah menyembelih cintamu pada jabatan, kekayaan dan kesenangan dunia.

Ketahuilah
Jangan lambat menetapkan siapa dirimu.. Sebelum datang hari dimana saat seseorang melintas kuburan, dia akan mengatakan kepada penghuni kubur itu... Duhai jika aku bagian dari mereka!!!


©H Abdul Latif Khan


Tembung,
4 Maret 2015

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

GENERASI SYAITAN
Nama iblis di ambil dari pada perkataan balasa yang maksudnya putus asa, ini kerana iblis laknatullah telah berputus asa dari pada rahmat Allah SWT. Sebelum menderhakai Allah SWT, iblis di panggil 'Azazil, kemudian di panggil 'aduwwullah (seteru Allah SWT) dan seterusnya dikenali nama umum sebagai syaitan.Adalah di riwayatkan bahawa iblis mempunyai tujuh puluh ribu anak. Tiap-tiap anak dapat melahirkan seribu syaitan. Di sini di turunkan senarai nama-nama syaitan yang popular dikalangan syaitan yang bekerja keras memperdaya manusia dengan pelbagai cara dan peranan. Generasi syaitan yang pertama al-thubur tugasan yang diberikan kepadanya bertanggung jawap tentang segala maksiat (ujian kecelakaan).Generasi syaitan yang kedua Zulfiyyun tugasannya melahirkan perasaan hasad dengki di kalangan manusia.Generasi syaitan yang ketiga Dasim atau Damis bertanggung jawap untuk menguasai manusia.Generasi syaitan yang keempat al-A'war ditugaskan untuk memperdaya manusia supaya berzina.Generasi syaitan yang kelima Masut tugasannya untuk melahirkan pergaduhan dan pertengkaran dikalangan manusia.Generasi syaitan yang keenam tugasannya memancarkan air kencing di telinga untuk menghalang manusia dari pada solat shubuh.Generasi syaitan yang ketujuh al-Muttaqadi tugasnya ialah supaya menceritakan kepada orang ramai tentang kebaikan yang mereka lakukan secara rahasia.Generasi syaitan yang kelapan Kuhail bertugas untuk menghiaskan mata manusia supaya mengantuk apabila mereka mendengar khutbah-khutbah atau taushiyah agama. Di terjemah dari kitab Ibnu Habib, ALMUHABBAR, Beirut 1919, halaman:395.
NOTE:Saudara-saudariku sekalian berhati-hatilah kita dengan perangkap syaitan,ini kerana syaitan hari-hari  akan memerangkap kita sampai sakarul maut kita menjelma dan berhati-hati juga  ketika memberi anak, jangan ternama pula dengan nama syaitan di atas.☺
 SEBAHAGIAN PETIKAN KHUTBAH AL GHADIR KHUM  YANG DIPROPAGANDAKAN SYIAH untuk menolak kekhalifahan Abu Bakar.
Kita ahlussunnah waljamaah, menanggapi propaganda Syiah ini sebagai sesat dan bathil, sebab kata Abu a'la al-Maududi bahawa Rasulullah saw tidak pernah berwasiat, siapa yang menjadi penggantinya menunjukkan demokrasinya Nabi SAW dan syura yang di bentuk kaum Muhajirin dan Anshor sebagai dasar pelantikan khalifah Abu Bakar ra adalah Shah di sisi ahlussunnah waljamaah.
Berikut di turunkan sebahagian teks khutbah al-ghadir khum:
...ثم ضرب بيده الى عضد علي فرفعه وكان امير المؤمنين منذ اول ما صعد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم منبره على درجة دون مقامه متيامنا عن وجه رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم كاءنهمافي مقام واحد.فرفعه رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم بيده وبسطهما الى السماء وشال عليا حتى صارت رجله مع ركبة رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم ثم قال:ايها الناس، من اولى بكم من انفسكم ؟ قالوا:الله ورسوله، فقال:اﻻ فمن كنت موﻻه فهذا علي موﻻه...
Kemudian setelah itu Rasulullah saw menepuk lengan Ali ra dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi.Semua ini terjadi, iaitu semenjak Rasulullah saw menaiki mimbar, Ali ra pun ada di mimbar itu dengan posisi lebih rendah satu tangga dari tempat Rasulullah saw berdiri, di mana kerana wajah(kepala) Rasulullah saw agak miring kearah kanan, maka seakan keduanya berdiri tegak di satu tempat.Lalu Rasulullah saw mengangkat tangan Ali ra dengan tangannya, sehingga kedua tangannya yang mulia itu terangkat mengarah kelangit di samping itu baginda menarik Ali ra dari tempatnya sehingga kaki Ali ra sejajar dengan kaki Rasulullah saw kemudian baginda saw bersabda:Wahai manusia, siapakah yang paling utama dari kaum mukminin dari kalian? Hadirin menjawab:Allah SWT dan RasulNya yang maha tahu.lalu Rasulullah saw melanjutkan:barangsiapa menjadikan aku maula atau pemimpin, maka inilah Ali ra sebagai maula dan pemimpinnya...
 Syiah menuduh Kita sunni sesat pada hal mereka yang sesat.Ini diantara dikatakan khamenei dalam buku-buku yang di tulisnya.
1.Iblis berjaya menyesatkan manusia, sebab  kita tidak mengakui imam-imam mereka.Menurut Khamenei Iblis sesat sebab tidak menerima pemimpin yang dilantik Allah SWT iaitu Adam as manakala kita pula dituduh khamenei sesat sebab tidak menerima imam mereka.
2.Khamenei menuduh kita tidak bertuhankan Allah SWT, tapi bertuhankan dua berhala quraish.Yang dimaksudkan khamenei dua berhala quraish itu adalah Abu Bakar ra dan Umar ra, sebab kata khamenei, kita ahlussunnah lebih tunduk kepada Abu Bakar ra dan Umar ra, dari pada Rasulullah Saw dan ahlul bait baginda saw.
3.Khamenei menuduh kita berimamkan orang yang sudah mati, Imam Hanafi, imam Maliki, imam Syafii dan Imam Hanbali dan menutup pintu ijtihad, padahal menurut mereka masalah ummat semakin kompleks dan pintu ijtihad mesti terus terbuka.
4.Khamenei menuduh Umar ra mengharamkan nikah mut'ah pada hal ia sudah berulang kali melakukannya kemudian mengharamkannya pula.Kemudian Khamenei membuat kesimpulan pula,
Jika Umar ra tidak mengharamkan mut'ah niscaya  tidak ada orang celaka didalam dunia ini melainkan penzina.
5.Khamenei menghalalkan ruhbaniyyah, sedangkan Rasulullah saw mengharamkannya.
Dan banyak lagi yang di katakan khamenei dalam buku-buku yang di tulisnya yang sebenarnya apa yang diungkapnya itu tidak benar, sesat dan bathil. Semoga Allah SWT melindungi kita dari fahaman Syiah yang sesat.
Komentar.
1.Dalam ahlussunnah waljamaah tidak ada kepatuhan pada Imam sebagaimana yang di yakini Syiah.Yang ada kepatuhan pada Allah SWT, nabi dan rasul yang di utusnya.
2.Menurut Ahlusunnah waljamaah, salah satu doktrin Syiah adalah membenci dan mengkafirkan sahabat. (Nauuzibillaahi min zaalik).
3.Dalam ahlussunnah pintu ijitihad masih terbuka, cuma dalam memahami ini pemahaman kita tidak sama dengan Syiah.
4.Menurut  Ahlussunnah waljamaah, Rasulullah saw yang mengharamkan mut'ah, dan sekaligus telah menghapuskannya.Jadi yang menghapuskan Mut'ah Rasulullah saw dan bukan Umar ra.
5.Menurut ahlussunnah waljamaah dalam Islam tidak ada ruhbaniyyah (pengkultusan dan pendewaan) seperti di amalkan Syiah mengagungkan ahlul bait nabi saw yang di anggap ahlusunnah waljamaah sebagai ghuluw atau berlebihan.
Walloohua'lam.

© Ustd.Irwansyah
®Rumah Dakwah Indonesia

“Aku rasa, istriku adalah karunia terindah yang Allah berikan kepadaku.

Saat di dalam rumah, ia selalu berusaha memanjakanku. Kebutuhanku selalu dia penuhi sebelum dirinya. Saat aku pergi meninggalkan rumah, tak ada gelisah atas anak-anak dan hartaku. Aku percaya dia tidak akan menelantarkan mereka. Aku yakin ia akan senantiasa menjaga kehormatan diri dan keluarganya.

Saat aku di tempat kerja, bahkan saat di luar kota, seringkali ia menelepon menanyakan keadaanku. Saat aku sakit, ia menjadi yang begitu perihatin dengan keadaanku. Dan dengan panggilan sayang yang sering ia ucapkan, aku menjadi begitu bahagia. Aku merasa, bahwa kehadiranku di dunia ini, keberadaanku di tengah-tengah mereka menjadi semakin berharga.

Istriku juga akan sangat bahagia saat aneka masakan dan kue yang dibuatnya, lahap kami nikmati. Ia juga begitu senang saat dapat berbagi dengan para tetangga. Ia selalu mendukung setiap kebaikan yang aku lakukan. Ia pun tak pernah memberatkanku dengan segala macam tuntutan yang sulit aku penuhi. Ia lebih tenang dan senang saat berkumpul bersama kami di dalam rumah, daripada berkeliling di mal-mal atau tempat hiburan dan rekreasi.

Bahkan, saat kami kesulitan keuangan, ia tidak jarang harus menjual perhiasan yang dipakainya secara diam-diam. Menyadari segala kebaikan yang dipersembahkannya kepadaku, aku merasa sangat miskin kebaikan.

Aku merasa berutang budi begitu banyak terhadapnya. Sepertinya apa yang selama ini aku berikan sangat tidak sebanding dengan segenap kebaikan yang ia persembahkan. Dan aku menjadi semakin terharu, saat menawarkan sedikit kemewahan, tapi ia menolak dan lebih memilih hidup apa adanya.

Saat aku memberi sesuatu yang membahagiakannya, tak lupa ucapan terima kasih dan doa mengalir dari bibirnya. Ini semakin memacu semangatku untuk mengimbangi segala kebaikannya dengan mempersembahkan kebahagiaan untuknya.

Anak-anakku begitu bahagia saat berada di dekatnya. Kami merasa begitu sedih dan kehilangan, saat ia marah karena sikap atau perkataan kami yang tak berkenan di hatinya. Dan aku menjadi semakin terharu, saat ia mengatakan tak berkeberatan untuk mencarikanku istri lagi untuk berpoligami ‘Bagaimana mungkin aku membutuhkan wanita lain kalau kamu adalah wanita terbaik yang aku miliki? Apalagi yang aku cari dari seorang wanita?’
Sejujurnya kuakui, setelah Allah dan Rasul-Nya, ia adalah sumber kebahagiaan kami. Tapi saat aku mengakui dengan sejujurnya akan hal itu kepadanya, ia hanya tertawa dan menganggapnya hanya rayuan belaka. Wahai sayangku, semoga Allah membalas semua kebaikanmu dengan surga-Nya yang terindah. Engkau adalah bidadari yang Allah karuniakan padaku di dunia.”

Dari Suamimu yang tercinta.

(Di nukil dari buku “Menjadi Bidadari Cantik ala Islam”, oleh Ummu Ahmad Rifqi –istri dari Ust. Zaenal Abidin bin Syamsudin Lc. Penerbit Pustaka Imam Abu Hanifah, Cetakan pertama, Maret 2009).

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya, “Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang istri kalian yang berada di surga?” Kami berkata, “Ya wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Dia adalah wanita yang sangat mencintai lagi subur, bila sedang marah atau sedang kecewa atau suaminya sedang marah maka ia berkata, ‘Inilah tanganku aku letakkan di tanganmu dan aku tidak akan memejamkan mata sebelum engkau ridha kepadaku.” (HR. Thabrani dalam al Ausath 5806).

Dari Abu Umamah bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertakwa kepada Allah daripada istri yang shalihah, bila ia menyuruhnya maka ia menaatinya, bila ia memandangnya membuat hati senang, bila bersumpah maka ia mendukungnya dan bila ia pergi maka ia dengan tulus menjaga diri dan hartanya.” (HR. Ibnu Majah dalam Sunan-nya 1857).

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

#OneDayOneSirah

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh
Semoga di hari ini kita semua mendapatkan perlindungan, kasih sayang, berkah, rahmat dan ridho Allaah...aamiiin Allaahumma aamiiin

Hari ini kita akan memasuki kisah sirah tentang pengasuhan Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam kecil oleh kakeknya.

Di Bawah Asuhan Kakek

Saudaraku, sejak itu, Abdul Muthalib bertindk sebagai pengasuh cucunya itu. Dia memelihara Muhammad dengan sungguh-sungguh dan mencurahkan segala kasih sayangnya.

Abdul Muthalib adalah pemimpin seluruh Quraisy dan seluruh Mekah. Untuk dia, diletakkan hamparan khusus tempatnya duduk di bawah naungan Ka'bah. Anak-anak beliau, paman-paman Muhammad, tidak berani duduk di tempat itu. Mereka duduk di sekeliling hamparan itu sebagai penghormatan kepada ayah mereka.

Suatu saat, Muhammad kecil yang montok itu duduk di atas hamparan tersebut. Serentak paman-paman beliau langsung memegang dan menahan Muhammad agar tidak duduk di atas hamparan. Namun, Abdul Muthalib datang dan melihat kejadian tersebut.

"Biarkan anakku itu," katanya, "Demi Allah, sesungguhnya dia akan memiliki kedudukan yang agung."

Kemudian, Abdul Muthalib duduk di atas hamparan tersebut sambil memangku Muhammad. Dielus-elusnya punggung Muhammad penuh sayang. Abdul Muthalib bergembira dengan apa pun yang dilakukan cucunya itu.

Lebih-lebih lagi, kecintaan kakek kepada cucunya itu timbul kepada Aminah kemudian berniat membawa Muhammad ke Yatsrib untuk diperkenalkan kepada saudara-saudara ibunya dari keluarga Najjar. Perjalanan ini juga bertujuan menengok makam Abdullah, ayah Muhammad. Sudah lama Aminah memendam keinginan untuk menengok makam suaminya tercinta itu. Kini, dia akan berangkat ditemani putranya seorang.

Saudaraku, bagaimana kisah perjalanan mereka ke Yatsrib yang jauh itu?

Hmmm kira-kira ada peristiwa apa ya ?

Besok in syaa Allaah akan kita cari tahu...

Informasi tambahan:

Halimah As Sa'diyyah

Halimah dijuluki As Sa'diyyah karena dia berassl dari keluarga Bani Sa'ad. Kasih sayang Muhammad terhadap ibu susunya itu tak pernah putus. Pernah suatu kali, setelah pernikahan Muhammad dengan Khadijah, Halimah As Sa'diyyah datang berkunjung. Saat itu, musim paceklik sehingga kehidupan di dusun menjadi susah. Muhammad menerima beliau dengan baik sekali. Saat Halimah pulang, dia dibekali dengan harta Khadijah berupa unta yang dimuati air dan empat puluh ekor kambing. Setiap kali Halimah datang, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam selalu membentangkan pakaiannya yang paling berharga untuk alas duduk Bunda Halimah.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku"
Jilid 2 halaman 12-13.

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity

Ya Nabi Sallaam 'alaika
Ya Rasul Sallaam 'alaika
Ya Habin Sallaam 'alaika
Shalawatullaah 'alaika

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum😊👍✊

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

Renungan Sebelum Tidur
Kehidupan Sehari-hari yang Islami

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

1. Apakah anda selalu shalat Shubuh berjamaah di masjid setiap sehari ?

2. Apakah anda selalu menjaga shalat yang lima waktu di masjid ?

3. Apakah anda hari ini membaca Al-Qur’an ?

4. Apakah anda rutin membaca dzikir stelah selesai melaksanakan shalat wajib ?

5. Akakah anda selalu menjaga shalat sunnah rawatib sebelum atau sesudah shalat wajib ?

6. Apakah anda hari ini khusyu dalam shalat, menghayati apa yang anda baca ?

7. Apakah anda (hari ini) mengingat mati dan kubur ?

8. Apakah anda (hari ini) mengingat hari kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya ?

9. Apakah anda telah memohon kepada Allah sebanyak tiga kali agar memasukkan anda ke dalam surga?
Sesungguhnya barangsiapa yang memohon demikian, surga berkata; “Wahai Allah masukkanlah ia ke dalam surga”.

10. Apakah anda telah meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali?
Sesungguhnya barangsiapa yang berbuat demikian, neraka berkata; ”Wahai Allah peliharalah dia dari api neraka”.

(Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa sallaam yg artinya, “Barangsiapa yg memohon surga kepada Allah sebanyak tiga kali, surga berkata; “wahai Allah masukkanlah ia ke dalam surga.” Dan barangsiapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali, neraka berkata; “wahai Allah selamatkan ia dari api neraka”.
(HR. Tirmidzi dishahihkan oleh syaikh Al Albani dalam shahih Al Jami’ no. 911)

11. Apakah anda (hari ini) membaca hadits Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa sallaam?

12. Apakah anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik?

13. Apakah anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau?

14. Apakah anda hari ini menangis karena takut kepada Allah?

15. Apakah anda selalu membaca dzikir pagi dan sore hari?

16. Apakah anda hari ini telah memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosamu?

17. Apakah anda telah memohon kepada Allah dengan benar untuk mati syahid?

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang memohon kepada Allah dengan benar untuk mati syahid, maka Allah akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal diatas tempat tidur”.
(HR.Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahihnya, Al Hakim dan ia menshahihkannya)

18. Apakah anda telah berdoa kepada Allah agar Dia menetapkan hati anda di atas agamaNya ?

19. Apakah anda telah mengambil kesempatan untuk berdoa kepada Allah di waktu-waktu yg mustajab?

20. Apakah anda telah membeli buku-buku Islam untuk memahami agama?

21. Apakah anda telah memintakan ampun kpd Allah untuk saudara2 mukminin dan mukminah? karena setiap mendo’akan mereka engkau akan mendapatkan kebajikan pula.

22. Apakah anda telah memuji Allah dan bersyukur kepadaNya atas nikmat Islam?

23. Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya?

24. Apakah anda hari ini telah besedekah kepada fakir miskin dan orang2 yang membutuhkannya ?

25. Apakah anda dapat menahan marah yang disebabkan urusan pribadi dan berusaha untuk marah apabila aturan-aturan Allah dilanggar?

26. Apakah anda telah menjauhi sikap sombong & membanggakan diri sendiri?

27. Apakh anda telah mengunjungi saudara seagama, ikhlas karena Allah?

28. Apakh anda telah mendakwahi keluarga, saudara2, tetangga dan siapa saja yang ada hubungannya dengan diri anda ?

29. Apakah anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua?

30. Apakah anda mengucapkan “innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” jika mendapatkan musibah?

31. Apakah anda hari ini mengucapkan doa ini,

اللْهمَّ إنِيّ أعُوذ بِكَ أنْ أشْركَ بِكَ وَأنَا أعْلَمُ وَأسْتَغْفِركَ لِمَا لا أعْلَم

Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari menyekutukan Engkau sedangkan aku mengetahui, dan aku memohon ampun kepadaMu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui.”

Brgsiapa mengucapkan demikian, Allah akan menghilangkan darinya syirik besar dan syirik kecil. (Lihat Shahih Al Jami’ no 3625).

32. Apakah anda berbuat baik kepada tetangga?

33. Apakah anda tlh membersihkan hati dari sombong, riya, hasad dan dengki?

34. Apakah anda tlh membersihkan lisan dari dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat kusir dan berbuat serta berkata-kata yang tidak ada manfaatnya?

35. Apakah anda takut kepada adzab Allah sehingga hati-hati dalam hal penghasilan, makanan dan minuman serta pakaian?

36. Apakah anda selalu bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya disegala waktu atas segala dosa dan kesalahan?

Wahai saudaraku seiman…

Jawabalah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan perbuatan agar engkau menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat insya Allah.

[Dari buku saku “Zaad Al Muslim Al Yaumi” (Bekal Muslim Sehari-hari) dari hal. 51-55, bab “hayatu yaumi Islami” (Kehidupan Sehari-hari yang Islami). Penulis, Syaikh Abdullah bin jaarullah bin Ibrahim Al Jaarullah rahimahullah.

Semoga Allah beri ganti dengan yang lebih baik dan barokah di dunia dan akhirat.

Silahkan disebarkan kiriman ini sebagaimana aslinya tnp dirubah sedikitpun, semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.. Jazakumulloh khoir.

Kota Bima-NTB
Sabtu, 04 April 2015
{{{ AD-DIINU AN-NASHIIHAH }}}

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

Kenikmatan Abadi....

Mutharrif rahimahullah berkata,

إن هذا الموت قد أفسد على أهل النعيم نعيمهم فاطلبوا نعيما لا موت فيه

"Sungguh kematian ini telah merusak kenikmatan orang-orang yang diberikan kenikmatan (di dunia), maka carilah kenikmatan yang tidak ada kematian padanya."

(as-Siyar 4/190)

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

ليس في الدنيا نعيم يشبه نعيم الآخرة إلا نعيم الإيمان

"Tidak ada di dunia ini suatu kenikmatan yang menyerupai kenikmatan akhirat kecuali kenikmatan iman."

(al-Fatawa 10/330)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

أجمع العقلاء كل أمة على أن النعيم لا يدرك باالنعيم

"Seluruh orang berakal dari seluruh ummat ini sepakat bahwasanya kenikmatan itu tidaklah didapatkan dengan kenikmatan."

(Madarijus Salikiin 2/166)

Yaitu kenikmatan di akhirat itu tidaklah didapatkan dengan bernikmat-nikmat di dunia, karena surga itu didapatkan dengan kesabaran serta perjuangan.

Wallahu a’lam.

Oleh : Ustadz Ali Basuki, LC

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

OBK (Orangtua Berkemampuan Khusus)
Obrolan Bareng Keluarga
Edisi 0028: Jumat, 03 April 2015
Topik: "Menjadi Cermin Terbaik Bagi Anak Kita"
Oleh: Rochma Yulika
(Book Writer, Parenting Trainer)

Bagi kita para orang tua, terutama ibu memiliki peran penting dalam pendidikan anak-anaknya. Posisi yang sangat strategis bagi kita yakni bukan hanya menjadi seorang ibu, namun menjadi guru, sahabat, pendesign masa depan anak-anaknya.

Saatnya bercermin...
Hati-hatilah Ayah Bunda bila bersikap...
Hati-hatilah Ayah Bunda bila berucap...
Hati-hati pula kala berperilaku,
lantaran bisa jadi akan ditiru.

Menjadi orangtua sangat mudah dalam ukuran biologis namun menjadi ayah ibu yang sejati tidaklah mudah.

Butuh perjuangan bahkan pengorbanan. Untuk itulah kita sebagai ortu harus senantiasa belajar untuk menjadi lebih baik. Bukan hanya untuk kepentingan pribadi namun demi kebaikan anak-anak kita juga.

#Keistimewaan Ibu
Mengapa harus ibu??
Dalam diri ibu ada perasaan lembut, batin yang halus, jiwa yang peka, air mata bahagia, keindahan, ketegaran, dan ketangguhan.

Siapa ibu??
Ia bak padanan kehidupan, tempat mengadu, tiang pancang tegaknya urusan, damainya rumah, dan kunci kesuksesan.

Siapa ibu??
Dia makhluk yang paling lembut namun sosok tegarnya bagaikan karang yang tak mudah runtuh diterjang gelombang.

Siapa ibu??
Dia adalah teman baik kala jiwa gundah, sahabat dekat kala hati bahagia, sumber ketenangan dan rasa aman.

Begitu banyak kata yang teruntai dalam kalimat tak kan sanggup menggambarkan sosok ibu.

Ibu adalah wanita yang hebat. Bahkan sangat hebat dan luar biasa. Tidak ada satu katapun yang pantas dan bisa untuk melukiskan kehebatan kasih sayang seorang ibu. Ibu adalah sosok pribadi yang pemberi. Seorang pemberi tanpa pamrih dan selalu diiringi dengan hangatnya kasih sayang. Mulai dari do’a, pengorbanan yang tulus, tenaga, fikiran, waktu, harta benda dan juga air mata telah diberikan oleh seorang ibu kepada kita.

#Orangtua Teladan
Ada beberapa hal yang harus kita penuhi ketika ingin menjadi ortu teladan bagi anak-anaknya.

1. Mendidik anak butuh ILMU
- Ilmu agama adalah sumber pengetahuan maka dari itu dimana saja dan dari mana kita berusaha mencari untuk kita pelajari tentang ilmu agama tersebut.

2. Mendidik anak memerlukan keshalihan orang tua.
- Ketika anak kita mulai membuka mata yang pertama dilihat adalah orang tuanya. Kebiasaan yang dilakukan para orang tua akan dicontoh oleh anak-anak kita. Maka mari kita biasakan diri dengan hal yang baik agar anak-anak kita meniru hal yang baik dari diri kita. Itulah keteladanan.

3. Mendidik anak memerlukan keikhlasan.
- Semua aktivitas, mari kita niatkan karena Allah swt. Ikhlaslah yang akan menguatkan langkah kita dalam menjalani berbagai kesulitan yang akan kita hadapi dalam mendidik anak-anak kita. Dengan ikhlas pula segala yang dirasa sulit akan menjadi mudah. Segala yang sempit akan terlapangkan.

4. Mendidik anak memerlukan kesabaran.
- Liku-liku dalam mendidik anak butuh kelapangan hati. Menjadi sabar butuh proses. Bersabar menjadi pendengar bagi anak kita, bersabar kala keadaan tak sama dengan yang diharapkan. Menjadi sabar itu butuh penguat yakni keimanan kita yang mendalam kepada Allah dan meyakini setiap episode yang kita lalui tak lepas dari skenario Nya.

5. Mendidik anak dengan menyertakan Doa.
-  Ikhtiar sudah kita lakukan yang menjadi puncak dari segala usaha adalah doa. Doa ibu akan menjadi pembuka kesuksesan anak-anaknya. Kekuatan ikatan batin dari seorang ibu inilah yang mampu menjadikan anak-anak seperti yang diharapkan.

Teringat sebuah catatan dari anakku yang paling besar. Salma Shafiyatu Maulana namanya. Sekitar 4 tahun lalu ketika dia duduk di kelas 5 sd. Tersentuh aku membaca cita-citanya. Kala teman-teman sebayanya menuliskan cita-cita ingin menjadi seorang dokter, designer, dosen dll. Saat itu aku terpaku membaca cita-citanya. "Ketika aku besar aku ingin menjadi hafidzah, karena aku ingin berkumpul bersama keluargaku di surga". Meleleh kubaca rangkaian kalimat anakku kala itu. Alhamdulillah sekarang sudah kelas 2 smp insya Allah sudah 10 juz hafalannya dengan tidak boarding. Seperti itulah bunda... Maka mari bersama-sama meneladankan diri, menjadikan diri kita untuk lebih baik agar kebaikan terwariskan pada anak-anak kita. Aamii

Untuk semua helaan nafas, desah rasa, degup pikir, derap langkah, dan persembahan terbaik yang telah kita lakukan hingga detik ini untuk menjadi seorang ibu. Berharap Allah SWT pasti memberikan yang terbaik dari setiap lelah yang tertanggungkan. Hal jaza’ul ihsan illal ihsan… Ar Rahman: 60.

Demikian sedikit berbagi semoga Allah menjaga kita dalam kebaikan.
Mohon maaf bila ada kekurangan
Jazakumullahu khairan katsira...

### Rochma Yulika ###

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

ENAM PERKARA YANG DIRAHASIAKAN ALLOH

Umar radhiyallahu 'anhu berkata:

"Allah ta’ala menyembunyikan enam perkara dalam enam perkara yang lain, yaitu:

1.Allah menyembunyikan keridhaan-Nya dalam ketaatan kepada-Nya.
2.Allah menyembunyikan kemurkaan-Nya dalam kemaksiatan seorang hamba-Nya.
3.Allah menyembunyikan Lailatul Qodar dalam bulan Ramadlan.
4.Allah menyembunyikan para wali diantara manusia.
5.Allah menyembunyikan kematian dalam umur.
6.Allah menyembunyikan Ash-sholatul wustha’ (shalat yang paling utama) dalam shalat lima waktu."

Allah merahasiakan enam hal tersebut dalam enam hal yang lain maksudnya adalah:

1. Agar manusia bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ketaatan kepada-Nya, sehingga tidak sepantasnya bagi siapapun untuk meremehkan ketaatan meskipun sangat kecil, sebab boleh jadi justru disitulah ada ridha Allah;

2. Agar manusia mau menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan takut terjerumus kedalamnya,sehingga tidak sepantasnya meremehkan kemaksiatan meskipun sangat kecil, sebab boleh jadi justru disitulah ada murka Allah;

3. Agar ada kesungguhan dalam ‘menghidupkan’ seluruh hari pada bulan Ramadlan, sebab -sebagaimana disebutkan dalam hadist- pahala ibadah sunnah dalam bulan Ramadlan sama dengan pahala ibadah wajib pada bulan selainnya; dan agar bersungguh-sungguh dalam mencari Lailatul Qadar, sebab nilainya lebuh baik daripada 1000 bulan (83 tahun 4 bulan);

4. Agar manusia mau menghormati setiap orang dan tidak meremehkannya, sebab kalau seseorang meremehkan orang lain, boleh jadi orang yang diremehkannya itu justru wali Allah;

5. Agar manusia selalu mempersiapkan diri untuk menyambut kematiannya; dan

6. Agar seorang muslim betul-betul memelihara semua shalat wajibnya.

*Dari kitab Nashaihul 'Ibad, Imam Nawawi Al-Bantani

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

OASE DAKWAH
Senin, 7 April 2015
Kita adalah Manusia Kuat, yang Tak Kenal Letih
Oleh : Rudianto Surbakti


Sahabatku...
Mari kita coba menapaki kembali langkah-langkah yang pernah kita lalui, dari masa kita kecil sampai detik ini.

Cobalah buka kembali lembaran-lembaran waktu yang sudah terlewati, semua lembaran yang suram ataupun yang bercahaya.
Lalu cobalah kumpulkan masalah yang pernah kita hadapi, dari yang paling kecil sampai yang paling besar.
Mungkin kita akan takjub dengan kekuatan jiwa dan kekokohan raga yang kita miliki.
Terdapat jutaan masalah dan kesulitan yang ternyata sudah kita atasi dengan sangat baik.

Jika boleh berbangga, banggalah karena Allah telah ciptakan kita dengan jutaan kesempurnaan.
Allah tidak memberikan sedikitpun cela pada penciptaan jiwa kita, jiwa yang kuat dan tak kenal letih.
Allah anugerahkan kita kesabaran dan kesyukuran yang menjadikan kita kuat.
Kuat dalam mengatasi setiap masalah yang kita hadapi.
Kemudian, dengan sabar dan syukur itu pula Allah anugerahkan kita kenikmatan syurga kelak. In syaa Allah.

💎🌾“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah : 155).

Sahabatku...
Ada sebuah cinta yang membuat kita mampu mengatasi jutaan masalah di masa lalu.
Itulah cinta yang khas, cinta yang hanya dimiliki Allah dan diberikan pada kita hamba-Nya.
Allah menguji kita dengan masalah, namun Allah juga tidak biarkan kita sendiri menghadapinya.
Dia berikan sabar dan syukur sebagai pendamping, yang juga akan membawa kita kembali pulang dengan kemenangan.
Pulang ke rumah kita, yaitu Syurga Allah.

Sahabatku...
Tahun-tahun mendatang, mungkin akan ada jutaan masalah lagi yang harus kita hadapi.
Namun, yakinlah pada cinta Allah yang khas.
Cinta yang mencukupi kebutuhan kita menghadapinya.

💎🌾“Bukankah Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhan) hamba-Nya?” (QS. Az Zumar: 36).

Itu janji Allah, untuk kita...
Kita; diri yang KUAT, yang tak kenal Letih.


Divisi Tarqiyah Imaniyah PSDM ODOJ
DTI/24/07/04/2015
oaseodoj@gmail.com

Reposted by
®Rumah Dakwah Indonesia

Jangan lah Berpura - pura

Janganlah berpura-pura
Karena Rabb kita itu tidak bisa kita kelabui..
DIA lah yang menciptakan kita...
Dia bukan hanya tahu zhahir kita...
Tapi juga semua yang kita sembunyikan...
Dia tahu semua gemuruh hati kita...

Janganlah berpura-pura...
Kita akan lelah dalam kepura-pura an
Kesalehan yang di bangun di atas kepura-puraan hanya akan. Melahirkan sakit hati tak berkesudahan...
Juga pertemanan yang tidak tulus...
Juga hilang rasa manis ibadah...
Juga rendah tawakkal pada Allah..
Kita akan digelisahkan oleh bekal duniawi semata...

Dulu Nabi saw pernah mewasiatkan pada seorang sahabat untuk tidak meminta jabatan...
Karena Rabb kita akan berlepas diri dari kita... Dan kita hanya akan disibukkan oleh jabatan itu

Demikian juga dengan kekayaan dan popularitas...
Jika semua dilakukan karena kepura puraan... Kita akan lelah...

Ketahuilah
Jangan berpura-pura...
Kita sudah biasa membaca dan mendengar hadist Nabi saw bahwa Rabb kita bukan melihat pada tampilan dan suara kita melainkan pada hati dan apa yang kita buat dari hari kita itu ( amal yang dibangun dari niat yang tulus)...

Karenanya...
Periksa lah kebanggaan mu pada kesalehan itu...
Periksalah ketulusanmu pada kesertaanmu bersama kafilah orang shalih ini...
Periksalah ketulusan mu pada persahabatanmu dengan mereka yang berjuang di jalan Allah.
Periksalah kesibukan ibadahmu...
Apakah itu hanya menjaga agar kau tetap "seakan-akan shalih" ????
Periksalah tutur katamu apakah Kau mengeluarkan nya dari hati yang takut pada Rabb kita..

Janganlah berpura-pura...
Karena akan ada hari dimana semua kepura-puraan itu akan disingkap oleh Rabb kita...

Semoga Allah mengasihani kita dengan menutup aib kita dunia dan akhirat

H ABDUL LATIF KHAN

Tembung
6 April 2015
® Rumah Dakwah Indonesia

#OneDayOneSirah *

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh...
Semoga semakin bertambah Iman, ilmu dan amal, bertambah perbanyak sedekah, perbanyak sholawat, dan membaca surah Al-Kahfi...

Hari ini kita akan membahas tentang wafatnya Bunda Aminah

BismillaahirRahmaanirRahiim

Aminah Wafat

Dalam perjalanan itu, Aminah membawa umnu Aiman, budak perempuab peninggalan Abdullah. Sesampainya di Yatsrib, mereka disambut oleh saudara-saudara Aminah. Kepada Muhammad diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninggal dulu serta tempat ia dikuburkan. Itu adalah saat pertama Muhammad benar-benar merasa dirinya sebagai anak yatim. Apalagi dia mendengar ibunya bercerita panjang lebar tentang sang ayah tercinta yang setelah beberapa waktu tinggal bersama-sama, kemudian meninggal dunia di tengah-tengah pamannya dari pihak ibu.

Saudaraku, sesudah hijrah, pernah juga Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam menceritakan kepada sahabat-sahabatnya kisah perjalanan masa kecil beliau ke Yatsrib yang saat itu telah berubah nama menjadi Madinah. Beliau amat terkenang dengan perjalanan bersama bundanya itu, kisah perjalanan yang penuh cinta pada Madinah, kisah yang penuh duka pada orang yang ditinggalkan keluarganya.

Sesudah cukup sebulan tinggal di Madinah, mereka pun bersiap pulang. Mereka berjalan dengan menggunakan dua ekor unta yang mereka bawa dari Mekah. Akan tetapi, di tengah perjalanan, di sebuah tempat bernama Abwa, Bunda Aminah menderita sakit hingga kemudian meninggal di tempat itu.

"Ibu! Ibu!" panggil Muhammad kepada ibunya yang kini membujur kaku.

Dalam pelukan Ummu Aiman, dengan air mata meleleh, Muhammad menyaksikan tubuh ibunya dikuburkan di tempat itu.

Begitulah saudaraku, pada usia enam tahun, Nabi Muhamad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam telah menjadi anak yatim piatu. Siapakah yang kemudian mengasuh beliau ?

Akan kita cari tahu pada kisah sirah Nabawiyah selanjutnya, in syaa Allaah.

Informasi tambahan:

Abwa

Abwa adalah nama sebuah dusun yang terletak di antara Madinah dengan Juhfa. Jaraknya 23 mil (37 km) dari Madinah.

Demikianlah kisah sirah Nabawiyah pada hari ini.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman 14-15

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity

Ya Nabi Sallaam 'alaika
Ya Rasul Sallaam 'alaika
Ya Habib Sallaam 'alaika
Shalawatullaah 'alaika

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

NEGERI TANPA AYAH
by : Ust Bendri Jaisyurrahman (@ajobendri)

1| Jika memiliki anak sudah ngaku-ng aku jadi AYAH, maka sama anehnya dengan orang yang punya bola ngaku-ngaku jadi pemain bola

2| AYAH itu gelar untuk lelaki yg mau dan pandai mengasuh anak bukan sekedar 'membuat' anak

3| Jika AYAH mau terlibat mengasuh anak bersama ibu, maka separuh permasalahan negeri ini teratasi

4| AYAH yang tugasnya cuma ngasih uang, menyamakan dirinya dengan mesin ATM. Didatangi saat anak butuh saja

5| Akibat hilangnya fungsi tarbiyah dari AYAH, maka banyak AYAH yg tidak tahu kapan anak lelakinya pertama kali mimpi basah

6| Sementara anak dituntut sholat shubuh padahal ia dalam keadaan junub. Sholatnya tidak sah. Dimana tanggung jawab AYAH ?

7| Jika ada anak durhaka, tentu ada juga AYAH durhaka. Ini istilah dari umar bin khattab

8| AYAH durhaka bukan yg bisa dikutuk jadzi batu oleh anaknya. Tetapi AYAH yg menuntut anaknya shalih dan shalihah namun tak memberikan hak anak di masa kecilnya

9| AYAH ingin didoakan masuk surga oleh anaknya, tapi tak pernah berdoa untuk anaknya

10| AYAH ingin dimuliakan oleh anaknya tapi tak mau memuliakan anaknya

11| Negeri ini hampir kehilangan AYAH. Semua pengajar anak di usia dini diisi oleh kaum ibu. Pantaslah negeri kita dicap fatherless country

12| Padahal keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan di usia dini. Dimana AYAH sang pengajar utama ?

13| Dunia AYAH saat ini hanyalah Kotak. Yakni koran, televisi dan komputer. AYAH malu untuk mengasuh anak apalagi jika masih bayi

14| Banyak anak yg sudah merasa yatim sebelum waktunya sebab AYAH dirasakan tak hadir dalam kehidupannya

15| Semangat quran mengenai pengasuhan justru mengedepankan AYAH sebagai tokoh. Kita kenal Lukman, Ibrahim, Ya'qub, Imron. Mereka adalah contoh AYAH yg peduli

16| Ibnul Qoyyim dalam kitab tuhfatul maudud berkata: Jika terjadi kerusakan pada anak penyebab utamanya adalah AYAH

17| Ingatlah! Seorang anak bernasab kepada AYAHnya bukan ibu. Nasab yg merujuk pada anak menunjukkan kepada siapa Allah meminta pertanggungjawaban kelak

18| Rasulullah yg mulia sejak kecil ditinggal mati oleh AYAHnya. Tapi nilai-nilai keAYAHan tak pernah hilang didapat dari sosok kakek dan pamannya

19| Nabi Ibrahim adalah AYAH yg super sibuk. Jarang pulang. Tapi dia tetap bisa mengasuh anak meski dari jauh. Terbukti 2 anaknya menjadi nabi

20| Generasi sahabat menjadi generasi gemilang karena AYAH amat terlibat dalam mengasuh anak bersama ibu. Mereka digelari umat terbaik.

21| Di dalam quran ternyata terdapat 17 dialog pengasuhan. 14 diantaranya yaitu antara AYAH dan anak. Ternyata AYAH lebih banyak disebut

22| Mari ajak AYAH untuk terlibat dalam pengasuhan baik di rumah, sekolah dan masjid

23| Harus ada sosokp AYAH yg mau jadi guru TK dan TPA. Agar anak kita belajar kisah Umar yg tegas secara benar dan tepat. Bukan ibu yg berkisah tapi AYAH

24| AYAH pengasuh harus hadir di masjid. Agar anak merasa tentram berlama-lama di dalamnya. Bukan was was atau merasa terancam dengan hardikan

25| Jadikan anak terhormat di masjid. Agar ia menjadi generasi masjid. Dan AYAH yang membantunya merasa nyaman di masjid

26| Ibu memang madrasah pertama seorang anak. Dan AYAH yang menjadi kepala sekolahnya

27| AYAH kepala sekolah bertugas menentukan visi pengasuhan bagi anak sekaligus mengevaluasinya. Selain juga membuat nyaman suasana sekolah yakni ibunya

28| Jika AYAH hanya mengurusi TV rusak, keran hilang, genteng bocor di dalam rumah, ini bukan AYAH 'kepala sekolah' tapi AYAH 'penjaga sekolah'

29| Ibarat burung yang punya dua sayap. Anak membutuhkan kedua-duanya untuk terbang tinggi ke angkasa. Kedua sayap itu adalah AYAH dan ibunya

30| Ibu mengasah kepekaan rasa, AYAH memberi makna terhadap logika. Kedua-duanya dibutuhkan oleh anak

31| Jika ibu tak ada, anak jadi kering cinta. Jika AYAH tak ada, anak tak punya kecerdasan logika

32| AYAH mengajarkan anak menjadi pemimpin yg tegas. Ibu membimbingnya menjadi pemimpin yg peduli. Tegas dan peduli itu sikap utama

33| Hak anak adalah mendapatkan pengasuh yg lengkap. AYAH terlibat, ibu apalagi

34| Mari penuhi hak anak untuk melibatkan AYAH dalam pengasuhan. Semoga negeri ini tak lagi kehilangan AYAH

35| Silahkan share jika berkenan agar makin banyak AYAH yang peduli dengan urusan pengasuhan.

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
ODOJ Spirit Message (OSM)

Alangkah indah alam yang permai
Yang senantiasa bertasbih pada Ilahi Rabbi
Alangkah wangi bunga yang mekar setiap hari
Demi sebuah perjuangan menegakkan agama Suci

Lihatlah daun kelapa yang tiada lelah melambai
Yang terus bersemangat dalam menghadapi terjangan angin pantai
Alangkah luar biasanya Pencipta alam ini
Yang selalu memberi inspirasi bagi setiap insan yang dicintai

Wahai seluruh makhluk alam dunia fana ini
Janganlah engkau lelah bergerak untuk menjaga, menyeru, dan berbuat yang terbaik untuk negeri
Janganlah engkau mengeluh akan nikmat yang begitu  haru biru ini
Kita songsong dan singsingkan lengan baju demi kebaikan negeri

Tersenyumlah wahai makhluk Allah
Tebarkan senyum indahmu kepada semua makhluk
Agar semua faham dan mengerti arti senyum sesungguhnya
Senyum penuh cinta dan keikhlasan dari Sang Maha Pencipta

Mari bersyukur
Mari bahagia
Mari menyeru
Mari berbuat
Demi yang terbaik untuk umat

Damayanti - Div. Training Motivasi
Cp. +6285273723113

PSDM/65/TM/07/04/2015
Reposted by
®Rumah Dakwah Indonesia

Tahukah anda seperti apa gentingnya situasi Perang Uhud sesaat setelah kafir Quraish menyerang balik?

Saat yang paling sulit dalam kehidupan Rasulullah SAW, namun merupakan peluang emas bagi kaum musyrikin dan mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut.

Akhirnya mereka mem fokuskan serangan kepada Nabi saw. mereka sangat berambisi untuk membunuhnya.Utbah bin Abi Waqqas melempar Nabi Saw dengan batu yang mengenai samping tubuh Nabi saw sehingga gigi seri kanan bawah beliau terluka dan bibir bawah beliau Saw bengkak. Sementara itu Abdullah bin Shihab az Zuhri melukai wajah beliau. kemudian datang pula seorang prajurit musyrikin, Abdullah bin Qami'ah menebaskan pedangnya ke pundak Nabi saw dengan sangat keras. Karena tebasan ini, Nabi saw merasakan sakitnya selama berbulan-bulan, namun tebasan itu tidak mampu menembus baju besi yang dipakai Nabi saw. Kemudian dia menebas pipi nabi dengan sangat keras seperti tebasan pertama sehingga dua ring topi baja Nabi Sawmenembuspipi beliau saw. Ia melakukan itu dengan mengatakan "Terimalah ini! Aku adalah Ibnu Qami',ah." Maka Nabi Saw menjawab sambil mengusap darah dari wajahnya, "Semoga Allah membinasakanmu."

Perhatikanlah situasinya, pernahkah anda menyadari bahwa sebenarnya akibat dari kelalain sebagian sahabat di Medan Tempur Uhud. Nyaris saja membunuh Nabi Saw?

Nabi Saw sambil mengusap darah di wajahnya mengatakan :

كيف يفلح قوم خضبوا وجه نبيهم، و هو يدعوهم إلى ربهم

"Bagaimana akan beruntung satu kaum yang telah melukai wajah Nabi Mereka padahal Nabi itu mengajak mereka kepada Islam?"

Medan Uhud adalah saksi betapa mahalnya harga ketidak ta'atan. Betapa besarnya akibat dari ketidaksabaran. Tidak hanya meninggalkan bekas mendalam dengan hampir saja Nabi saw Terbunuh dalam perang ini. Tapi juga sampai kini peristiwa itu meninggalkan saksi sejarah terbunuhnya para sahabat sebagai syahid. Dan hari ini jika anda ke Uhud. Maka anda akan menemukan qubur para syuhada Uhud.

Dan di Medan Uhud inilah Hamzah ra terbunuh dan dadanya dibongkar, dan jantungnya diambil dan dimakan oleh seorang perempuan yang menyimpan dendam kepadanya.

Ambillah pelajaran wahai orang yang berpikir!!!!

H Abdul Latif Khan

Tembung
7 Maret 2015

© Rumah Dakwah Indonesia

Musnahkan Pasukan ISIS, Allah Cukup Kirim Seekor Lalat 05 April 2015 12:02 WIB

Leishmaniasis, penyakit mematikan yang kini menyerang para milisi ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) teridentifikasi banyak yang mengalami penyakit kulit mengerikan dan mematikan. Penyakit kulit yang membuat daging tergerogoti dan mematikan itu disebabkan virus, yang pada faktanya dibawa oleh seekor lalat.

Penyakit Leishmaniasis, dibawa oleh seekor lalat–-spesies tertentu yang membawa parasit, dan mengirimkan virus mematikan yang akan terus menggerogoti daging tempat bermukimnya.

Penyakit iniah yang terjadi pada sejumlah besar milisi ISIS di Irak dan Suriah. Sebagian besar dari mereka, dilaporkan Mirror, Ahad (5/4), telah ternfeksi dan terus menularkan dari satu milisi ke milisi lainnya.

Pasukan ISIS disebut-sebut tidak mau mendapat perawatan meski ada peluang sembuh jika dilakukan tindakan medis. Penularan penyakit, diduga berasal dari kolam renang besar para militan yang terinfeksi penyakit. Kolam itu biasa dipakai para pasukan ISIS mandi secara bersama atau bergantian. Serangan penyakit juga diduga berasal dari kebersihan lingkungan yang buruk.

Tenaga medis lokal tidak melengkapi peralatan medis atau pemahaman yang tepat untuk penyembuhan dan pencegahan. Padahal, dalam beberapa rekam medis, Leishmaniasis bisa menghasilkan borokan, demam tinggi, sel-sel darah merah yang rendah, pembesaran limpa dan hati yang berujung pada kematian.

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
#OneDayOneSirah

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh...
Apa kabar saudara-saudariku ?
Semoga Allaah selalu memberikan dan menambahkan kita iman, ilmu, amal, semoga kita selalu dalam lindungan, berkah, rahmat dan ridho-NYA... aamiiin Allaahumma aamiiin

Setelah kisah kemarin tentang wafatnya ibunda Rasulullaah, sehingga Rasulullaah menjadi yatim piatu, kisah hari ini adalah wafatnya Kakek Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam.

BismillaahirRahmaanirRahiim

Abdul Muthalib Wafat

Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Dia pulang sambil menangis dengan hati yang pilu karena kini sebatang kara. Muhammad makin merasa kehilangan. Dia menjalani takdir sebagai seorang anak yatim piatu. Terasa olehnya hidup yang makin sunyi dan makin sedih.

Baru beberapa hari yang lalu, dia mendengar dari ibundanya keluhan duka kehilangan ayahanda semasa dia dalam kandungan. Kini, dia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak kembali lagi, seperti ayahnya dulu. Tubuh Muhammad yang masih kecil itu kini, memikul beban hidup yang berat, yaitu sebagai yatim piatu.

Ketika tiba di Mekah, Abdul Muthalib menyambut kedatangan cucunya itu dengan rasa iba yang dalam. Kecintaan Abdul Muthalib pun semakin bertambah kepada Muhammad.

Rasa duka Muhammad mungkin agak ringan jika kakeknya, Abdul Muthalib, dapat hidup lebih lama lagi. Namun, Allaah Subhanahu Wa Ta'ala sudah menentukan lain. Pada usia 80 tahun, sang kakek pun meninggal dunia. Saat itu, Muhammad berusia delapan tahun. Dia mengiringi jenazah kakeknya ke kubur sambil menangis.

Saudaraku, kenangan sedih sebagai anak yatim piatu membekas begitu dalam pada diri Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam sehingga di dalam Al-Qur'an pun disebutkan ketika Allah mengingatkan Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam akan nikmat yang dianugerahkan kepada beliau di tenga kesedihan itu,

"Bukankah engkau dalam keadaan yatim piatu, lalu diadakan-NYA orang yang akan melindungimu ? Dan menemukan kau saat kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukkan-NYA jalan itu?" (Q.S. Ad Dhuha 93 : 6-7)

Demikianlah kisah sirah hari ini, semoga bermanfaat.

Informasi tambahan :

Keluarga Umayyah

Kematian Abdul Muthalib merupakan pukulan berat bagi keluarga Hasyim. Tidak ada anak-anak Abdul Muthalib yang memiliki keteguhan hati, kewibawaan, pandangan tajam, terhormat, dan berpengaruh di kalangan Arab seperti dirinya. Keluarga Umayyah lalu tampil ke depan mengambil tampuk pimpinan yang memang sejak dulu mereka inginkan tanpa menghiraukan ancaman yang datang dari keluarga Hasyim.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman 16-17

Ya Nabi Sallaam 'alaika
Ya Rasul Sallaam 'alaika
Ya Habib Sallaam 'alaika
Shalawatullaah 'alaika

Allaahumma Shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

ODOJ Spirit Message (OSM)

Alangkah indah alam yang permai
Yang senantiasa bertasbih pada Ilahi Rabbi
Alangkah wangi bunga yang mekar setiap hari
Demi sebuah perjuangan menegakkan agama Suci

Lihatlah daun kelapa yang tiada lelah melambai
Yang terus bersemangat dalam menghadapi terjangan angin pantai
Alangkah luar biasanya Pencipta alam ini
Yang selalu memberi inspirasi bagi setiap insan yang dicintai

Wahai seluruh makhluk alam dunia fana ini
Janganlah engkau lelah bergerak untuk menjaga, menyeru, dan berbuat yang terbaik untuk negeri
Janganlah engkau mengeluh akan nikmat yang begitu  haru biru ini
Kita songsong dan singsingkan lengan baju demi kebaikan negeri

Tersenyumlah wahai makhluk Allah
Tebarkan senyum indahmu kepada semua makhluk
Agar semua faham dan mengerti arti senyum sesungguhnya
Senyum penuh cinta dan keikhlasan dari Sang Maha Pencipta

Mari bersyukur
Mari bahagia
Mari menyeru
Mari berbuat
Demi yang terbaik untuk umat

Damayanti - Div. Training Motivasi
Cp. +6285273723113

PSDM/65/TM/07/04/2015

Reposted by
®Rumah Dakwah Indonesia

Rehat sejenak, hilangkan penat yukk
Assalamu'alaikum sahabat surgaku :) aamiin

Mari main game versi islamik..

1,2,3 ^(._.)^
Bismillah...
Ok! Let's play!!!

1. Assalamu'alaykum. LIHAT nomor 5.

2. Subhanallaah Wa Bihamdih! Lari ke nomor 8. Cepat!!!

3. Laa Ila Ha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadz Dzalimiin. Ermmm... Go to number 7.

4. Laa Ilaaha Illallah. Sebentar,dikit lagi go to number 9.

5. Wa'alaykumussalam. Pergi ke nomor 2.

6. Lakhaula Wala Quwwata Illa Billah Hil 'Aliyyil 'Adzim.
Singgah ke 4.

7. MashaAllah sabarnya antum. Pergi nomor 12 dulu.

8. Allahuakbar! Pindah ke nomor 3.

9. Alhamdulillah 'Ala Ni'matal Islam. Dah dekat! Pergi ke nomor 13.

10. Astaghfirullah al 'adziim! Istighfar. Jangan marah.
Ukhti tahu jawabannya nanti. Pergi ke nomor 6.

11. Alhamdulillah antum udah dapat pahala!

12. Sholawat lah. Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa'ala 'Ali Sayyidina Muhammad. Move to number 10.

13. Masya Allah. Ni yang Terakhir. Pergi ke nomor 11.

Selamat bermain :D bagikan pada teman, sahabat, dan keluargamu, biar ikut senyum juga ^^

Barakallah :))

Reposted by
© Rumah Dakwah Indonesia

Pohon SAHABI

Pohon Sahabi yang menjadi saksi bisu pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Biarawan Kristen bernama Bahira (arab: Buhaira). Telah ditemukan kembali oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad dan otoritas pemerintah Yordania. ketika memeriksa arsip negara di Royal Archives.
Mereka menemukan referensi dari  teks-teks kuno yang menyebutkan bahwa Pohon Sahabi Berada di wilayah padang pasir diutara Yordania.
Setelah 1400 tahun berlalu,  pohon ini ditemukan masih hidup dan tetap tumbuh kokoh di tengah ganasnya gurun Yordania.

Bersama beberapa ulama terkenal termasuk Syekh Ahmad Hassoun, Mufti Besar Suriah, Pangeran Ghazi mengadakan pengamatan dan ternyata benar bhw pohon tua itulah yang disebutkan dalam catatan biarawan Bahira.
Kini Pohon tersebut dilestarikan oleh pemerintah Yordania dan dipantau secara rutin keberadaannya. 
Keberadaan pohon ini memang cukup unik dan dinilai tidak cocok tumbuh dilingkungan sekitarnya.
Pasalnya lingkungan sekitar pohon  itu, merupakan tanah kering dan sangat gersang, sementara pohon Sahabi menjadi satu-satunya pohon yang tumbuh subur dengan daun yang rimbun. 

Kondisi ini menentang kegersangan dan ketiadaan warna dari lingkungan di sekitar pohon. Meskipun kekuatan matahari ditengah gurun sangat terik, namun akan terasa teduh ketika berada di bawah pohon ini. 

Tiga manuskrip kuno yang ditulis oleh Ibn Hisham, Ibn Sa'd al-Baghdadi, dan Muhammad Ibn Jarir al-Tabari menceritakan tentang kisah Bahira yang bertemu dengan bocah kecil calon rasul terakhir.

Saat itu Muhammad baru berusia 9 atau 12 tahun. Ia menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan untuk berdagang ke Suriah.

Pada suatu hari, Biarawan Bahira mendapat firasat, kalau ia akan bertemu dengan sang nabi terakhir..   tiba tiba ia melihat rombongan kafilah pedagang Arab, dan melihat pemuda kecil yang memiliki ciri-ciri  sesuai yang digambarkan dalam kitabnya. 

Kemudian Bahira mengundang kafilah tersebut dalam sebuah perjamuan.
Semua anggota kafilah menghadiri  kecuali anak yang Ia tunggu-tunggu. Ternyata. Muhammad kecil sedang menunggu di bawah pohon untuk menjaga unta-unta.

Bahira keluar mencarinya dan ia sangat takjub menyaksikan cabang2 pohon Sahabi merunduk melindungi sang pemuda dari terik Matahari. Dan segumpal awan pun ikut memayungi ke manapun IA pergi.
Bahira pun meminta agar bocah kecil tersebut diajak serta berteduh dan bersantap dalam perjamuan.
Dia pun segera meneliti dan menanyai pemuda kecil ini. dan  menyimpulkan bahwa Dia adalah utusan terakhir yang dijelaskan dalam Alkitab.
Bahira pun meyakinkan paman anak itu yakni Abu Thalib untuk kembali ke Makkah, karena orang-orang Yahudi tengah mencari Muhammad SAW kecil untuk membunuhnya .

Setelah berselang 1400 tahun kemudian, pohon yang pernah meneduhi Muhammad itu masih berdiri tegak, menjadi satu-satunya pohon yang berhasil hidup di tengah padang pasir gersang, menjadi saksi sejarah ttg kenabian Muhammad saw. 
Pohon ini secara ajaib diawetkan oleh Allah untuk waktu yang panjang. Dan kini siapapun masih bisa menyentuh dan berlindung di bawah cabangnya yang senantiasa rimbun.
STORY FROM JORDAN

Reposted by
®Rumah Dakwah Indonesia

Amalan Berpahala Haji dan/atau Umroh

Dari Abu Umamah, dia bercerita, Rasulullah Shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Barangsiapa mengerjakan shalat Shubuh di masjid dengan berjama’ah, lalu dia tetap diam di sana sampai dia mengerjakan shalat Dhuha, maka baginya seperti pahala orang yang menunaikan ibadah haji atau umrah, (yang sempurna haji dan umrhanya)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani)

Dan di dalam sebuah riwayat disebutkan.“Artinya : Barangsiapa mengerjakan shalat Shubuh berjama’ah, lalu dia duduk sambil berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit …” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani - Hadits Hasan)

Dalam riwayat lain disebutkan:عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ».

Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala haji dan umrah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menambahkan: “Sempurna..sempurna..sempurna…” (HR. At Turmudzi no.589)

Syaikh Mukhtar As Sinqithi memberikan penjelasan hadis ini, bahwa keutamaan ini hanya dapat diraih jika terpenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

Pertama, Shalat subuh secara berjamaah. Sehingga tidak tercakup di dalamnya orang yang shalat sendirian. Zhahir kalimat jamaah di hadis ini, mencakup jamaah di masjid, jamaah di perjalanan, atau di rumah bagi yang tidak wajib jamaah di masjid karena udzur.

Kedua, duduk berdzikir. Jika duduk tertidur, atau ngantuk maka tidak mendapatkan fadlilah ini. Termasuk berdzikir adalah membaca Alquran, beristighfar, membaca buku-buku agama, memebrikan nasihat, diskusi masalah agama, atau amar ma’ruf nahi mungkar.

Ketiga, duduk di tempat shalatnya sampai terbit matahari. Tidak boleh pindah dari tempat shalatnya, jika dia pindah untuk mengambil mushaf Alquran atau untuk kepentingan lainnya maka tidak mendapatkan keutamaan ini. Karena keutamaan (untuk amalan ini) sangat besar, pahala haji dan umrah “sempurna..sempurna..sempurna” sedangkan maksud (duduk di tempat shalatnya di sini) adalah dalam rangka Ar Ribath (menjaga ikatan satu amal dengan amal yang lain), dan dalam riwayat yang lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kemudian duduk di tempat shalatnya.” Kalimat ini menunjukkan bahwa dia tidak boleh meninggalkan tempat shalatnya. Dan sekali lagi, untuk mendapatkan fadlilah yang besar ini, orang harus memberikan banyak perhatian dan usaha yang keras, sehingga seorang hamba harus memaksakan dirinya untuk sebisa mungkin menyesuaikan amal ini sebagaimana teks hadis.

Keempat, shalat dua rakaat. Shalat ini dikenal dengan shalat isyraq. Shalat ini dikerjakan setelah terbitnya matahari setinggi tombak. (Syarh Zaadul Mustaqni’ oleh Syaikh Syinqithi 3:68).

Syarat sholat jamaah shubuh adalah mutlak bagi laki-laki, kecuali sedang sakit dan udzur lain. Sedangkan bagi wanita maka bisa melakukan di rumah.

Wallahu'alam bi showab

Mari kita amalkan

Reposted by
® Rumah Dakwah Indonesia

Agar Hidup Anda Terarah dan Tak Goyah

1. Bahwa tujuan Utama hidup Anda adalah untuk Beribadah kepada Allah, yakni mentauhidkan Allah dan menjauhi kesyirikan, dg menerapkan sunnah dan menjauhi bid'ah.

Dengan menyadarkan diri pada hal ini, hidup kita akan sangat terarah dan terfokus pada satu tujuan utama, hingga kita tidak akan bingung memilih pilihan hidup mana yang kita kedepankan.

Dengannya pula kita akan berusaha menjadikan pekerjaan kita sebagai ibadah, sehingga kita akan tulus menjalaninya tanpa pamrih, karena Semuanya akan dibalas oleh Allah yang maha mensyukuri amal para hamba-Nya.

2. Bahwa semuanya telah Ditaqdirkan.

Dengan menyadarkan diri pada hal ini, kita akan Tenang dalam menjalani hidup, karena kita yakin rezeki yang menjadi bagian kita tidak akan bertambah maupun berkurang.

Dengannya juga, kita akan mantap untuk memilih jalan rezeki yang halal, karena hasilnya akan sama saja, baik kita memilih jalan yang haram maupun jalan yg halal.

3. Bahwa kita diperintah untuk Berusaha semampu kita, dan sesuai aturan syariat.

Dengan ini kita akan memahami, mengapa kita harus bekerja, padahal semua sudah ditakdirkan?!

Jawabannya, karena kita Diperintah untuk berusaha dan beramal, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

"Lakukanlah amalan/pekerjaan, maka semua orang akan dimudahkan untuk melakukan apa yg menjadi tujuan dia diciptakan!" (Shahih Bukhari : 4949, Shahih Muslim : 2647).

4. Dalam melakukan usaha itu, pastinya ada cobaan dan rintangan... maka hadapilah dengan firman Allah ta'ala:

"Bisa saja kalian membenci sesuatu, padahal (sebenarnya) itu lebih baik bagi kalian" (QS. Al-Baqarah: 216).

"Bisa saja kalian membenci sesuatu, padahal Allah menjadikan banyak kebaikan di dalamnya". (QS. Annisa': 19)

5. Banyaklah berdoa, lalu yakinlah akan janji Allah bahwa Dia akan memuliakan dan memantaskan kehidupan orang yg beriman dan beramal saleh.

"Barangsiapa yang beramal saleh dalam keadaan beriman, baik dia pria maupun wanita, maka Allah sungguh benar-benar akan memberinya Kehidupan yg baik/mulia". (QS. An-Nahl : 97)

Semoga bermafaat...

Oleh : Ustadz Musyaffa Ad-Dariny

Reposted by
®Rumah Dakwah Indonesia

#OneDayOneSirah

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Semoga akhir pekan kemarin membawa kebahagiaan bagi saudaraku semua, semakin bertambah dekat dengan Allaah, semakin mencintai Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, semakin bertambah iman, ilmu dan amal dan semakin menjadi manusia yang bermanfaat untuk umat... Aamiiin Allaahumma aamiiin

Hari ini kita akan berkisah tentang Rasulullaah yg diasuh oleh pamannya Abu Thalib.

BismillaahirRahmaanirRahiim

Diasuh Abu Thalib

Sebelum wafat, Abdul Muthalib menunjuk salah seorang anaknya untuk mengasuh Muhammad. Dia tidak menunjuk Abbas yang kaya, tapi agak kikir. Dia juga tidak menunjuk Harith, putranya tertua karena Harith adalah orang tidak mampu, Abdul Muthalib menunjuk Abu Thalib untuk mengasuh Muhammad karena sekalipun miskin, Abu Thalib mempunyai perasaan paling halus dan paling terhormat di kalangan Quraisy.

Saudaraku, Abu Thalib juga amat menyayangi kemenakannya itu. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti, dan baik hati sangat menyenangkan Abu Thalib. Dia bahkan lebih mendahulukan kepentingan Muhammad dibandingkan anak-anaknya sendiri.

Begitupun sebaliknya, Muhammad amat mencintai pamannya. Dia tahu pamannya memiliki banyak anak kecil dan hidup dalam kemiskinan. Namun demikian, pamannya tidak pernah berhutang kepada orang lain. Abu Thalib lebih suka bekerja keras memeras keringat untuk mengganjal perut keluarganya. Karena itulah, tanpa ragu, Muhammad ikut bekerja seperti anak-anak Abu Thalib yang lain. Dia ikut membantu pekerjaan keluarga, menggembalakan kambing, dan mencari rumput.

Abu Thalib merasa bahwa Muhammad kelak akan menjadi orang yang sangat bersih hatinya dan dijauhkan dari dosa. Dia yakin, jika mengajak Muhammad berdia, Tuhan akan mengabulkan permohonannya. Seperti yang dilakukannya ketika orang-orang Quraisy berseru, "Wahau Abu Thalib, lembah sedang kekeringan dan kemiskinan melanda. Marilah kira berdoa meminta hujan."

Maka dari itu, Abu Thalib keluar bersama Muhammad. Dia menempelkan punggung Muhammad ke dinding Ka'bah dan berdoa. Kemudian, mendung pun datang dari segala penjuru, lalu menurunkan hujan yang sangat deras hingga tanah di lembah-lembah dan ladang menjadi gembur.

Demikian kisah sirah hari ini, in syaa Allaah akan kita lanjutkan esok hari, semoga bermanfaat

Informasi tambahan:

Ali bin Abu Thalib

Ali bin Abu Thalib adalah salah seorang anak Abu Thalib yang diasuh oleh Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam setelah beliau menikah dengan Khadijah. Ali bin Abu Thalib juga menjadi menantu beliau dengan menikahi Fatimah, putri beliau.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman 18-19

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity

Allaahumma Shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Semangat pagi, barakallaahu fiikum

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

Sifat Kasih Sayang Harus Ada Pada Seorang Mukmin

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ingatkah anda kisah shahih hadits seorang pelacur yang masuk surga karena memberi minum seekor anjing yang kehausan?

Tidakkah anda berpikir? Pelacur? Anjing?

Ya, sifat kasih sayang (rahmat) itu dan berjiwa hanif. Allah Maha tahu mana hati hamba-Nya yang benar-benar memiliki sifat ini. (ingat! bukan berarti pembenaran boleh menjadi pelacur asalkan memiliki sifat kasih sayang/rahmah, kita tidak tahu bagaimana hati pelacur tersebut, mungkin dia terpaksa dan hatinya terus mengingkari dan selalu berdoa agar bisa lepas dari kubangan tersebut)

Tidak layak seorang mengaku beriman dan mukmin tetapi kasar, banyak mencela, berkata kasar, wajah sangar, sombong dan tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Mengaku mukmin dan muslim harus disertai pembuktian memiliki rasa kasih sayang. Hati peka terhadap kebaikan dan peka terhadap orang yang lemah, miskin dan perlu ditolong. Kasih sayang kepada saudaranya, menginginkan kebaikan serta lembut terhadap saudaranya se-Islam.

Berikut kisahnya dalam hadits ini,

بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَسَقَتْهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ

Tatkala ada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan berputar-putar mengelilingi sebuah sumur yang berisi air, tiba-tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang wanita pezina dari kaum bani Israil, maka wanita tersebut melepaskan khufnya (sepatunya untuk turun ke sumur dan mengisi air ke sepatu tersebut-pen) lalu memberi minum kepada si anjing tersebut. Maka Allah pun mengampuni wanita tersebut karena amalannya itu”[1]

Sifat rahmah dan kasih sayang sudah dicontohkan oleh teladan kita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (At Taubah: 128)

Dan beliau juga memerintahkan agar bersifat kasih sayang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabada,

إِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ

Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang.”[2]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda

الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

Para pengasih dan penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahmaan (Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang-pen), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yagn ada di langit”[3]

Al-Munaawi rahimahullah berkata,

بِصِيْغَةِ الْعُمُوْمِ يَشْمَلُ جَمِيْعَ أَصْنَافِ الخَلاَئِقِ فَيُرْحَمُ البَرّ وَالفَاجِرُ وَالنَّاطِقُ والْمُبْهَمُ وَالْوَحْشُ وَالطَّيْرُ

Sabda Nabi (rahmatilah yang ada di bumi) dengan konteks keumuman, mencakup seluruh jenis makhluk, maka mencakup rahmat kepada orang baik, orang fajir, orang yang berbicara, orang yang bisu, hewan dan burung”[4]

Demikian semoga bermanfaat

------------------
[1] HR Al-Bukhari no 3467 dan Muslim no 2245
[2]  HR At-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir, dan dihasankan oleh Syaikh Albani dalam shahih Al-Jaami’ no 2377
[3] HR Abu Dawud no 4941 dan At-Thirmidzi no 1924 dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam as-Shahihah no 925
[4] Faidhul Qadiir 1/473, Maktabah At-Tijariyah, Mesir, cet. I, 1346 H, syamilah

=======================
Kaki Gunung Tambora Kab. Dompu
Rabu, 08 April 2015


{{{ AD-DIINU AN-NASHIIHAH }}}

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia



Kisah Unik...

"Berjodoh Gara2 Salah Amplop"

 Hati Iwan berbunga-bunga. Ia tak menyangka, amplop yang ada di tangannya ternyata berisi data Ifa. Akhwat cantik dengan prestasi dakwah yang cukup terkenal di daerahnya.

“Ana siap segera ta’aruf, Ustadz,” tak menunggu lama, ia segera menelepon murabbinya,

 “Ngomong-ngomong, apakah ukhti Ifa telah membaca data ana?”

“Ukhti Ifa…?” jawab sang murabbi dari balik telepon dengan nada bengong.
“Insya Allah hari ini juga data antum akan sampai kepadanya,”lanjut sang murabbi yang dengan cepat menguasai diri.

Telepon ditutup. Kepala murabbicenut-cenut. “Ya Salam… ternyata ana salah kasih amplop”

Ya, begitulah resikonya jika beberapa amplop sama persis. Dan tanpa label nama di luarnya.Tapi… mungkin ini kehendak terbaik dari Allah Subhanahu waTa’ala. Meskipun syuro ‘berijtihad’ menyodorkan data si fulanah untuk pertama kali, ternyata yang diterima Iwan langsung data Ifa.

Segera, murabbi tersebut menelepon murabbiyah Ifa dan menceritakan ‘insiden’ yang terjadi pagi tadi. “Jadi tolong antum serahkan data akh Iwan ke ukhti Ifa ya”

Besuknya, sebuah jawaban disampaikan Ifa ke murabbiyahnya. “Ana siap, ustadzah. Seperti pernah ana sampaikan, siapapun dia, yang penting kader dakwah.”

Kini, delapan tahun sudah Iwan dan Ifa menikah. Mereka menjadi pasangan keluarga dakwah yang harmonis dan telahmemiliki beberapa putra. Ketika mengenang cerita itu, mereka tertawa lepas, “itulah namanya jodoh.”

Ya, itulah jodoh. Ketika Allah sudah menetapkan seseorang akan menikah dengan siapa, selalu ada cara untuk sampai ke pelaminan.

Bagi Anda yang belum menikah, percayalah pada pertolongan Allah. Bahwa ketika Anda mempersiapkan diri sebagai pribadi muslim berkapasitas tinggi, Allah akan menyediakan jodoh yang terbaik menurutNya. Tak perlu khawatir soal jodoh, apalagi terjerembab dalam cara-cara tak sya’ri untuk mendapatkannya.

Bagi Anda yang telah menikah. Tak peduli bagaimana kisah jodoh Anda; salah amplop, ganti beberapa amplop, atau apapun, yakinilah bahwa istri dan suami Anda saat ini adalah pasangan terbaik yang dijodohkan Allah. Dengan keyakinan positif ini, Anda akan mencintainya sepenuh hati. Cinta tulus Anda yang kemudian menjadi faktor penting kebahagiaan pernikahan. Maka bersemilah cinta dan membuahkan keluargasakinah mawaddah wa rahmah. Juga keluarga dakwah yang siap menebar nilai-nilai Islam kepada masyarakat dan membentuk peradaban.
[Muchlisin BK/Tarbiyah]

Sumber: Tarbiyah.net

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

NASEHAT PAGI

TIGA HAL POKOK NASEHAT ALI BIN ABI THOLIB
Ali r.a. berkata:

1. Dari sekian banyak nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu

2. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu

3. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu.

- Islam adalah nikmat terbesar, pangkal keselamatan, hal yang paling diinginkan oleh orang-orang kafir kelak di akhirat

رُّبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ

Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (15:2)

- Ketaatan adalah bekal kehidupan, sumber kebahagiaan. Siapa yang di dunia sibuk dengan ketaatan, maka di akhirat dia akan sibuk dengan kebahagiaan

إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ

Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu sibuk dengan bersenang-senang. (36:55)

- Kematian adalah akhir dari masa beramal dan awal dari masa memetik hasil amal. Kematian adalah hal yang pasti datang, siap tidak siap, mau tidak mau.

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا ثُمَّ تَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Orang yang cerdas adalah orang yang dapat menundukkan hawa nafsu dan beramal untuk bekal sesudah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah dengan panjang angan-angan. (HR Tirmidzi)

Dinukil dari Nashaihul Ibad
Imam Nawawi al Bantani

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

Sepenggal Muhzizat Kebesaran Ilahi Dalam
Hidupku
By: Umm Meera (Taty sumeera leksono)
Bismillahirahmanirrahim
Kuputuskan utk jadi full housewife demi ridho suami dan tak mau Anak ku nanti kurang kasih sayang seperti yg kualami.  Masa kecil yang haus kasih sayang karena di saat usia 10th ayah tercinta meninggal dunia dan ibunda menjadi single parent dan terpaksa menitipkan anak2 nya di rumah nenek yg non moslem tapi alhamdulillah beliau tetep menghargai agama kami.Beranjak dewasa menjadi sosok mandiri dan setelah menyeleseikan kuliah ada yg melamar dengan syarat meninggalkan karirku yang saat itu lagi menanjak tapi setelah istiqarah ku trima pinangan itu dan ikut suami ke negri seberang nun jauh dari sanak saudara. Ibunda sempat kwatir tapi Ku selalu yakinkan Allah swt bersamaku jadi in sha Allah tidak apa2.
Tinggal di rumah mertua yg tradisi n budaya yg berbeda sangatlah tidak mudah tapi kembalikan ke niat yaitu semata2 untuk ibadah walaupun harus dilalui dgn jatuh bangun in sha Allah tetap jalan. belum genap 4bln menikah alhamdulillah suami dapat kerja di saudi tetapi harus menunggu proses lebih dari setahun untuk bisa bawah ke saudi .Dan waktu yg saya nanti2 kan datang untuk tinggal bersama dengan suami tercinta, Alhamdulillah walau dgn hidup sederhana kami bahagia menyusul kelahiran putri kami yg stelah 4th kami tunggu krn sebelumnya sempat 2x keguguran pada saat hamil yg ke 3 pun dokter mengatakan hal yg sama janin tdk berkembang dan harus di aborsi..Ya Allah ku menangis untuk menguatkan hatiku alhamdulillah suami dan sahabatku selalu menguatkanku .Ku putuskan untuk tidak ke dokter dan cukup dengan tahajjud di sertai doa n tilawah disaat yg bersamaan suami kena PHK😞 tapi alhamdulillah masih bisa part time menginjak bulan ke 5 ku beranikan usg ke rmh sakit lain n alhamdulillah smuanya normal. Dan suami slalu meyakinkan bahwa setiap anak membawa rizkynya masing2 alhamdulillah sbelum melahirkan dia dapet kerja dan dikasih fasilitas mobil jg.Anak kami lahir dengan selamat dan ma sha Allah cantik. stelah bisa berdiri kami liburan ke india sepulang dari sana saya sakit2an kami pikir batuk pilek biasa tp tiap hari demam tinggi dan dokterpun tidak tahu pasti apa sakit ku...hari berganti bulan kondisi ku makin kurus dan kadang sampai pingsan. Demam dan sakit kepala yg parah tetapi tak terdeteksi penyakitnya...tapi tetep kujalani kewajibanku sbg istri n ibu.
kondisi seperti ini sampai beberapa bulan.Dan waktu pingsan di bwah ke rumah sakit swasta dan sampai sana saya koma😞.Test pun di lakukan CT scan maupun MRI tapi mereka tidak tahu pasti penyakitnya dan angkat tangan. Disaat Suami dalam keadaan pasrah kakak ipar menghubungi dokter kenalannya dan menceritakan kondisiku. Beliau profesor dokter yang sekaligus dokter di univ kedokteran milik kerajaan saudi.Hari itu sedianya beliau akan pergi ke amerika akhirnya di cancel dan minta suami dan ipar transfer saya ke rumah sakit tempat beliau bekerja.Yang mana sbenarnya saya tidak punya access untuk di rawat di sana karena yg berhak di rawat cuman wn saudi ato wna yg kerja untuk kerajaan sedang suami kerja di swasta.Tapi atas referensi beliau saya di masukkan sbg kerabat dokter yg bekerja di situ.Alhamdulillah mendapat fasilitas Vip n tim dokter yg di ketuai profesoe dokter dari amerika tapi muslim.
Mereka memberitahu kalo saya mungkin bisa bertahan 48jam karena ternyata penyakitku adalah TB Meningitis stadium lanjut kecuali Allah berkendak laen. Putriku baru umur 20bln, suami pasrah kerabat suami yg di saudi ada 6 org.mereka langsung hunting dari masjid ke masjid utk mohon doa kesembuhan ku di india pun diadakan buber dg fakir n kerabat n pada keliling dr masjid ke masjid titip doa.suami bilang saya di rawat sejak minggu pertama bulan ramadhan...bangun dr koma setelah seminggu tp dlm keadaan amnesia. suamipun tak kukenali akhirnya dokter minta utk bawah putri ku di perliatkan dari luar kaca isolisator... reaksi ku menitik kan air mata😭😭😭 walo tak bisa berucap.Dan dokter bilang berarti ada harapan ingatanku pulih.
Aku sadar dari koma di malam 21 ramadhan lailatul Qadar.Allahu akbar.

Hari2 Ku lalui dgn terapy karena sempat lumpuh.
1 bulan di ICU n hampir 4bln di ruang perawatan dgn billnya ratusan juta tp alhamdulillah free.
Sekarang kalopun efek dr obat2 dosis tinggi bkin saya rentan sakit kecil in sha Allah saya tetap senyum krn di banding dgn rahmat Allah memberi kesempatan hidup yg ke dua. Sering saya merenung semua ada rencana baik dari Allah. Dr dipertemukan seorang teman yg mengenalkan saya dg ODOj slanjutnya bergabung dg komunitas kajian OL hamba Allah n di percayai menjadi pengurus kemudian di div Tarqiyah imaniyah PSDM ODOJ. Saya sangat bersyukur bisa bertemu orang2 hebat , Asatidz2 senior  dan bisa belajar banyak dr mereka utk menambah ilmu agama saya yg masih dangkal.

Saya tidak pernah menyangka bahwa saya bisa menjadi bagian dari dunia dakwah walau secara Online dan belum bertemu muka dg Orang2 hebat spt Ustazah.Rochma Yulika,Ustd.Hilman Rosyad,Ustd.Latif khan n masih byk lg .

Dari beliau2 lah saya banyak belajar dan saya sangat berterima kasih kepada Allah swt dan semuanya .

Oleh krn itu jgn pernah putus berdoa n selalu
percaya bahwa Allah memberi hal yg terbaik dibalik cobaannya.

Semoga bermanfaat
Love you all.
©Umm Meera

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

TAFSIR ALQUR'AN SURAH AL-ANKABUT:69.
والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وان الله لمع المحسنين.
 Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan kami.Allah SWT adalah beserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.
Pandangan ulama'-ulama' tafsir mengenai  perkataan jihad pada ayat di atas, diantaranya adalah  pandangan imam Izuddin bin Abdussalam ketika menafsirkan perkataan jihad, empat perkara iaitu:perjuangan melawan hawa nafsu, melawan musuh dimedan perang, bersungguh-sungguh melaksanakan ketaatan dan meninggalkan maksiat dan bertaubat dari dosa. Wallahua'alam.

Ustd.Irwansyah
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia



NewerStories OlderStories Beranda

0 komentar:

Posting Komentar