© RUMAH DAKWAH INDONESIA

Hari/Tanggal       : Sabtu, 23 Mei 2015
Narasumber        : Ustadz Hizbullah
Admin & Notulen : Aisha Purba 
Tema:  Menjaga Hati agar selalu istiqomah pada kebaikan

NOTULEN KAJIAN RUMAH DAKWAH INDONESIA Grup Reguler Akhwat 04

Bismillahirrohmanirrohim

~~~^^ MATERI ^^~~~

السلام عليكم
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul di majlis ini, kita kembali bertemu, walau ana baru pertama kali di undang di sini, sudah terasa hangatnya tali ukhuwah di grup ini.
Tak lupa shalawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita, Rasulullah saw, berserta istri-istri beliau, anak-anak beliau, serta sahabat-sahabat beliau ...

Dan juga kita panjatkan do'a untuk sahabat-sahabat kita yang saat ini sedang tertimpa musibah agar apa yang membebaninya segera diringankan oleh Allah.

Agama & Budaya
〰〰〰〰〰〰〰

Ketika ajaran agama masuk dalam sebuah komunitas yang berbudaya, akan terjadi tarik menarik antara kepentingan agama di satu sisi dengan kepentingan budaya di sisi lain.
Relasi Islam dan budaya lokal memang menyisakan tarik ulur persoalan yang kerap memancing ketegangan.
Di satu sisi budaya lokal dianggap tak lebih sebagai parasit bagi agama dan karenanya selalu disingkirkan.
Di saat yang sama agama pun dianggap sebagai momok bagi budaya lokal yang siap mengancam eksistensinya.

Relasi Masyarakat Muslim & Masyarakat Adat
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Pada masyarakat Muslim hubungan relegius berlangsung di antara sesama penduduk yang saling berinteraksi dan berhubungan karena didasari oleh adanya suatu persamaan dalam mencapai tujuan yang mereka sama-sama yakini kebenarannya dan terikat pada suatu kebudayaan yang mereka hasilkan sendiri, dilaksanakan dan ditaati sendiri.

Secara sosiologis, masyarakat adat manapun dalam kehidupannya cenderung mengedepankan rasa kekeluargaan, toleran, mengutamakan kerja sama secara masif (kolektif) dalam berbagai hal.
dari paparan di atas dan berkaitan dengan tema kita yang luar biasa pada malam hari ini, dan bagaimana sejarah masuknya islam ke Indonesia, tentu ada banyak hal yang menjadi persoalan.

Dahulu pada awal tahap penyebaran mungkin dianggap biasa.
Namun dimasa sekarang, karena hal itu sudah menjadi habit menjadi sesuatu yang salah dari sudut pandang beberapa atau banyak dari kita.
Ana tidak menyebutkan satu persatu, karena pasti masing-masing daerah memiliki hal yang beragam sesuai dengan adat dan kebiasaan.
izinkan ana mengutip satu ayat:

"Dan janganlah kau campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya" (QS. al-Baqarah : 42)

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah aku ridhai Islam sebagai agamamu" (QS. al-Maidah : 3)

terkait dengan al-Maidah : 3, yang saat ini dijadikan landasan untuk pemurnian islam di indonesi memang sudah seharusnya, tapi tentu harus dengan cara yang baik, cara yang santun, karena sangatlah sulit untuk mengubah sesuatu yang sudah berakar, intinya jangan mudah membid'ahkan apalagi mengatakan sesat kepada saudara kita, apalagi mengkafir-kafirkan ...

قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُم اَعْلَمُ بِمَنْ هُوَاَهْدَى سَبِيْلاً
"Katakanlah (hai Muhammad) : Biarlah setiap
 orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, karena Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih lurus (jalan yang ditempuhnya)" (Al-Isra' : 84)
فَلاَ تُزَكُّوا أنْفُسَكُم هُوَ أعْلَمُ بِمَن اثَّـقَى
" ... janganlah kamu merasa sudah bersih, Dia (Allah) lebih mengetahui siapa yang bertaqwa" (An-Najm : 32)

Sebagai penutup, mari kita resapi terjemah surat An-Nahl ayat 125:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk"


##### TANYA JAWAB #####

1. Gini ustadz saat ini memang kadang benturan antara aqidah dg tradisi.
Yg jd masalah bgm memberi pemahaman ke ortu atau org sekitar yg kekeh dg tradisi yg notabene itu jelas tdk terdapat dlm aqidah kita? Jika kita tdk ikutin mrk mk kita di musuhi dan di asingkan
----
boleh disebutin ga contohnya seperti apa, acara apa misalnya.
Mungkin contohnya kita ambil pesta pernikahan yaaa tadz... yg selalu dibarengi dengan adat istiadat.

Jawab:
saat ini memang banyak kebiasaan yang diada-adakan, pertanyaannya kenapa sulit untuk dihilangkan, jawabnnya karena ada yang mengaku ulama melindungi kebiasaan tersebut ...
lalu apa sikap yang harus kita ambil, semua berawal dari niat, ketika orang tua meminta untuk melaksanakan suatu ritual/budaya sampaikan secara baik dan santun bahwa hal tersebut tidak ada dalam islam.
Dan kita minta izin kepada mereka untuk tidak melaksanakan ritual tersebut, jika tidak mendapat lampu hijau, maka laksanakan namun diniatkan untuk menjaga perasaan mereka, bukan karena hal lain.
yang kedua, tidak melaksanakan ritual tersebut dengan resiko yang harus siap kita hadapi, apakah itu terputusnya tali silaturahmi kita dengan ortu dll ... karena kita hanya berkewajiban taat kepada ortu untuk hal yang sesuai dengan aqidah, jika tidak sesuai aqidah kita boleh ingkar atas mereka.
---
ingat, pilih yang dampak kerugiannya paling ringan.
sebuah kaidah ushul fiqh
ا لــضــرو رت تــبــيــح ا لــمــحــظــو ر ا ت
Keterpaksaan dapat diperkenankan melakukan hal-hal yang dilarang.

2. Dan biasanya ustad kalau ada momen pernikahan, hamil, lahiran maka banyaklah saran anu inu begitu dari keluarga yg tdk sesuai syariat. Jd kita mau ksh tau ke ortu/mertua/sodara gimanaaaa gt...

Jawab:
jelaskan sesuai yang kita tahu, jangan dilebih-lebihkan, berikan pemaham kepada mereka bahwa hal tersebut bukanlah berasal dari islam, hanya Allah yang mampu memberikan keselamatan ataupun cobaan.

3. Blm lg kalau di gosipin ustad.. trus di nasehatin "kalau islam itu biasa biasa aja.. skrg jamannya sudah seperti ini..
Ga usah terlalu fanatik" ujung ujungnya nanti pengajian yg di salahin, di anggep sesat.. gitu ustad.

Jawab:
ketika ada perbedaan pendapat, dan kita sudah memberi penjelasan sesuai kaidah, cukuplah diam, dan berikan nasehat dilain waktu.

4. Saya ikut menyimak dn mau bertanya ya ustadz.
Ustadz mau nanya apa ad hukumnya dgn kasus yg sperti ini dlm islam..  mslkan acr sejenis yasinan ,40hari/100hari orang yg sudh meninggal itu dilakukan didua tempat sekaligus mslkan 1 dirumah anak pertama dan yg kedua dirumah anak yg ke 4..apkh ini dibolehkan dlm islam atau bagaimana?

Jawab:
ada perbedaan pendapat mengenai acara tahlilan di negara kita ... ada yang membolehkan ada yang tidak ... tapi kita tidak membahas masalah khilafilah tsb.
pertanyaannya adalah gimana kalau di adakan di dua tempat sekaligus dalam satu waktu, jawaban ana  silahkan jika memang memiliki kemampuan dan tidak memberatkan, dan dengan syarat yang punya hajatan (anak cucu dari yang meninggal) ikut mendo'akan.

5. Jd begini ustad. Ana kan berniat ikut kursus bahasa arab. Tapi, sbntr lagi bulan puasa, ana mau buka usaha, ini perdana ana buka usaha dagang. Bapak ana sebenernya bolehin ana ikut kursus. Tp kata bapak lbh baik stlh bulan puasa, karena bapak minta sm ana buat fokus usaha dlu soalnya baru bljr dan perdana buka.. ana smpet tanya sama temen, katanya menuntut ilmu itu wajib.
Tp lbh wajib lagi kalau berbakti sama orangtua.. menurut ustad bagaimana ya ? Kalau ikut kursus wktu bulan puasa , ana ngerasa lbh kusyuk gitu ustad..

Jawab:
ya, ikuti dulu perintah orang tua, in shaa Allah nanti semua akan dimudahkan Allah.
Ada rahasia Allah yang kita tidak mengetahuinya
6. Pak Ustad.. salah gak kalau kita menyetujui anak sekolah di luar negeri, padahal kita tau disana mayoritas beragama selain islam dan budaya yang serba bebas... apakah sebagai orangtua kita berdosa sementara anaknya kekeuh hanya mau kuliah di luar..
Jawab:
jika kita sudah menanamkan aqidah yang kuat sedari dini, tentu tidak ada yang kita takutkan ... berserah kepada Allah, dan mohonkan yang terbaik untuk anak-anak kita.

7. Afwan saya mau tanya lagi. Afwan sekali kalau menyimpang pak ustad.
Gini pak ustad , saya pernah baca kalau bertetangga itu hukumnya wajib kita membantu tetangga kalau mereka mau berhutang (kalau kita mampu) .
Tapi pak ustad, afwan, banyak sekali jaman sekarang, orang orang bilang nya "pinjam nanti di kembalikan" tapi bertahun tahun gak di kembalikan ustad. Bahkan malah lbh sering lagi pinjamnya. Jadi yg hutang pertama belum lunas. Sudah hutang lagi kedua ketiga bahkan bisa sampai ke lima.. kalau mau nagih, kan kita tidak enak pak ustad, aplagai kalau itu keluarga sendiri.

Kita manusia ya ustad,kadang juga kesel kalau pinjam terus tapi engga di balikin, seakan akan kita ini cari uang mudaaaah sekali.
Jd harus bagaimana y ustad ?
Terimakasih

Jawab:
pinjamkan sekali, cukup sekali, kan udah tau ga bakal dibalikin.

8. Ustad saya ada pertanyaan lagi.
Begini.
Misal seorang anak perempuan. Dia anak tunggal.
Menikah dengan laki laki yang ingin tinggal di rumah hasil kerja kerasnya sendiri karena ingin mandiri menjadi seorang kepala rumah tangga. Atau mgkn menikah dengan laki laki yang kerjanya pindah pindah keluar kota.
Sedangkan kedua orangtuanya sudah mulai tua.
Seperti yg kita ketahui. Seorang prempuan bila sudah menikah, ketaatannya nomer satu adalah suami. Tetapi tetap hrus taat pada orangtua ..
Saya pernah baca bahwa merugi seorang anak yang mengetahui kedua orangtuanya sudah menua tapi tidak di rawat..
Kalau kita tidak ikut pergi bersama suami, bukankah kita bisa kehilangan jalan menjadi istri sholehah ? Karena tidak melayani kebutuhan seorang suami, karena ridho istri ada pada suami. Tetapi kalau meninggalkan orangtua, kasian orangtua sudah menua . Jadi bagaimana pak ustad ?

Jawab:
suami yang baik adalah yang berbakti kepada orang tua, baik orang tua kandung maupun orang tua istri (mertua), tidak ada bedanya antara orang tua kandung dan mertua ... it's same or 11-12
jadi kalau misua atau calon misua belajar islam dengan benar tentu ia tau ini, dan akan memberikan solusi yang terbaik untuk keluarganya.

9. Assalamu'alaikum... Mau tanya ustadz. Saya ini senang sekali klo berorganisasi. Nah dlm slh satu organisasi sy da yg bilang klo kerudung panjang itu sunnah yg pnting tdk transparan dan menutup dada. Sdngkan saya sudah terbiasa dgn keadaan sy skrg. Apa sy harus relakan kerudung sy di ganti hanya untuk organisasi. Klo secara hati sy td setuju dan ingin keluar klo ttp di paksa. Jd harus bersikap gimana yah memberi pengertiaannya.
Syukron...

Jawab:
seorang sahabt pernah berkata kepada ana, dalam hidup kita selalu akan dipertemukan dengan banyak pilihan, termasuk pilihan kerudung, ada pilihan yang sesuai syar'i ada yang abu-abu/meragukan ada yang make kerudung tapi sekedar gaya ... silahkan pilih ... untuk yang menutup dada itu memang benar, batasannya itu, tapi bukan yang tipis ya, boleh tipis tapi baju tebal sehinggal lekuk2nya tidak terlihat/samar.

10. Ustadz...saya suka bersosialisasi...akhir akhir ini..saya mulai merasakan sudah terlalu banyak gosip..krn km sekumpulan ibu ibu.kemudian mulai ada fitnah memfitnah...kemudian di grop sosialita yg lain  temen saya minjam uang dan sudah 3 tahun tidak dikembalikan. Waktu saya mulai mengurangi frekuensi saya untuk duduk duduk cantik...nanti salah satu temen saya..menyindir2 melalui sosial media...misalnya path ato sts bbm.kadang saya ikhlas kadang saya kesal
Ustadz bagaimana menumbuhkan rasa ikhlas..tidak marah...atas apapun.saya ingin jd pribadi yg lebih baik.

Jawab:
banyak orang yang tidak sadar, membawa kehidupan di dunia nyata ke dunia maya. padahal dalam dunia maya itu lebih banyak negatifnya.
utamanya semua orang bisa melihat baik mahramnya dan non mahramnya, aibnya terbongkar, bukankah Rasulullah saw. melaknat orang yang menceritakan aib saudaranya (ghibah)

11. Ustadz kadang ulama itu mengambil kaidah ushul fiqh yg mengatakan bahwa adat istiadat bisa dijadikan hukum

Jawab:
tergantung masing2 ya, kalau ana menggunakan kaidah jika sudah memang tidak ada jalan lain atau titik temu, maka kaidah yang harus dipergunakan, jangan belum apa2 sudah kaidah yang digunakan.

12. Ustad . Afwan kalau pertanyaan ana seperti anak anak abege. Karena umur ana masih yaaa remaja mulai tua sedikit . Hehe
Jd gini ustad.
Dulu sblm ana mutusin untuk belajar lbh baik, mulai dr akhlak sampai baju baju ana. Ana pernah punya satu sahabat. Sahabat ana ini khianatin ana. Drsitu ana merasa ad yg salah di diri ana sampai shbt bisa melakukan itu. Akhirnya ana memutuskan lepas dr ana masalalu. Pindah k ana yg lebih baik.
Beberapa bulan kmudian, shbt ana dtg k ana dia mnta maaf dan menyesal atas sikap dia.
Namanya manusia ustad, kdg msh sakit hati, kdg sebel kdg adem kdg selow.
Dia minta tlg sm ana buat bantu dia bljr lbh baik juga.
Berat buat ana ustad buat deket lg sma dia. Keprcayaan kan engga mudah ustad.
Krena ana sempt trauma gara2 dia.
Jd ustad pertanyaan saya, bagaimana menumbuhkan kepercayaan kembali ? Dan bisa ikhlas berkomunikasi sama dia ?  Sdgkn rata2 shbt saya lainnya yg tau apa yg dia lakukan, mreka kurg setuju ana deket sm dia lagi aplg smpe jd shbt. Ana tkt kalau dia cuma mainin ana aja . Susah kan ustad ? Mau baik tapi ad ajaaa halangannya. Mau jd ga baik, tp ana ngrasa seperti kurg gitu niatnya untuk lbh bersabar dan ikhlas.. trimakasih.

Jawab:
Belajar untuk membuang rasa dendam, maafkan sebelum orang lain meminta maaf, kita tentu juga ada salah sebagai manusia, dendam dan sombong itu kakak beradik, kedika kita memiliki rasa dendam, maka kita otomatis menjadi sombong, karena kita merasa lebih baik dari orang lain.

13. Ustad saya ingin bertanya lagi, mewakili shbt saya.
Sahabat ana ini s1 ustad. Ayah nya meminta dia untuk lanjut s2. Dia kebingungan ustad karena disisi lain calon suaminya mau kalau sudah menikah ia tidak berkarir, wajib jd ibu rumah tangga tidak boleh kerja.
Sedangakan dia kasian sama orgtuanya, sudah mahal mahal menguliahkan tetapi setelah menikah tidak boleh bekerja.
Menurut ustad bagaimana ?
Sdangkan ayahnya meminta shbt ana harus bekerja berkarir dan menjadi pns lbh dari ayahnya. Shbt ana benar benar kebingungan ustad . Ayahnya seperti "mewajibkan" dan calonnya juga "mewajibkan"
Jazakallahu khoir ustad . Afwan pertanyaan ana banyak bgt .

Jawab:
yang bisa 'mewajibkan' hanya Allah
seorang anak memiliki hak untuk mengatur jalan hidupnya.
karena masih ada waktu, coba ayah dan calonnya diajak berdiskusi, cari kesepakatan yang terbaik, kuncinya adalah saling membuka hati.

14. Ustad ana mau tanya lagi hehehe tiba tiba keinget pas mau merem.
Gini ustad. Ana termasuk aktif banget di sosmed.
Ana suka sekali aplud2 caption di instagram. Captionnya tentang motivasi2 atau islam islam tapi y itu ana nyontek semua ustad di buku ga katakata ana sendiri.
Kdg ana ad rasa "wah" gara gara di puji.
Ana pengen share lagi , tp ana takut sekali ad keinginan di puji atau di like.
Tapi kalau g share, ana ngerasa syg bgt ilmu yg ana baca tp ga bsa d share ..
Ana hrus gimana ustad ? Engga usah nge share ilmu ?
Takut jadi riya .

Jawab:
kalau muncul keinginan untuk dipuji, artinya niatnya udah bukan karena Allah, instropeksi diri dulu, nanti coba lagi secara bertahap.

15. Istiqomah.
uhiz ana nanya, walaupun disebelah nanti nanya lagi. Pertanyaan ana sederhana saja. Gmn cara menggapai hati yg istiqamah? Lawan diri sendri lebih sulit ngelawan org lain.

Jawab:
Iya, benar sekali.
melawan diri sendiri adalah momok yang luar biasa, makanya pas bulan ramadhan iblis udah dibelenggu ama Allah, eh malah ada beberapa dari kita yang bahkan melebihi iblis memperlakukan dirinya sendiri ...
intinya bersihakn niat, sucikan niat hanya karena Allah bukan karena yang lain, dan selalu berdo'a minta perlindungan kepada Allah dari segala godaan baik yang berasal dari iblis, jin maupun manusia.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Penutup

Baiklah Akhwatifillah langsung saja kita tutup kajian ini  dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”


〰〰〰〰〰〰〰〰
Follow us :
FB    : Rumah Dakwah Indonesia - RDI
Twit  : @RDI_rumahdakwah
〰〰〰〰〰〰〰〰
© RUMAH DAKWAH INDONESIA

Hari/Tanggal: Jum'at, 22 Mei 2015
Narasumber : Ustadzah Dariantini Salahy
Admin & Notulen:  Haifa & Susan

NOTULEN KAJIAN RUMAH DAKWAH INDONESIA Grup Reguler Akhwat 10

Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim...

Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul di majlis ini, kita kembali bertemu, walau ana baru pertama kali di undang di sini, sudah terasa hangatnya tali ukhuwah di grup ini.

Tak lupa shalawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita, Rasulullah saw, berserta istri-istri beliau, anak-anak beliau, serta sahabat-sahabat beliau ...
Dan juga kita panjatkan do'a untuk sahabat-sahabat kita yang saat ini sedang tertimpa musibah agar apa yang membebaninya segera diringankan oleh Allah.

~~~^^ MATERI ^^~~~

HAK DAN KEWAJIBAN SEORANG ISTRI
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Hubungan suami istri sejatinya dibangun dalam ikatan emosional, yaitu mawaddah (cinta) dan rahmah (kasih sayang).
Namun dalam perjalanannya, harus ada komitmen yg kuat diantara keduanya utk terus menjaga dan merawat bangunan tsb. Salah satu cara merawat bangunan rumah tangga adalah dgn palaksanan hak dan kewajiban pada masing masing pasangan.
Kewajiban istri adalah hak suami, sebaliknya hak istri adalah kewajiban suami.
Allah berfirman:
"...dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf..." (2:228).
Berikut ini adalah penjelasan Rasulullah ttg hak dan kewajiban suami istri.  

*Hak istri (kewajiban suami)


Dari Hakim bin Mu'awiyah Al-qosyiriy, dari ayahnya, dia berkata:
"Aku bertanya kpd Rasulullah,
"Ya Rasulullah, apa sajakah hak istri2 kami?" Rasulullah menjawab,
"Yaitu engkau memberinya makan, apabila engkau makan, memberinya pakaian apabila engkau berpakaian, jangan engkau memukul wajahnya, jangan engkau menjelekkannya dan jangan engkau meninggalkannya kecuali di rumah".
(HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Secara ringkas dapat disebutkan, hak seorang istri adalah:
1. Nafkah (makanan dan pakaian)
2. Pendidikan
3. Perlakuan/pergaulan yg baik
4. Perlindungan  


**Kewajiban istri (hak suami)

Dalam hadits yg diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Tirmidzi,
Rasulullah menyebutkan hak suami dr istri sbb;
"...maka adapun hak kalian (para suami) dari istri2 kalian adalah, tidak boleh mrk hamparkan tikar kalian untuk org yang tdk kalian sukai, dan tidak boleh mrk mengizinkan masuk ke dalam rumah kalian org yang kalian benci..."
Kesimpulan hadits di atas, hak suami dr istrinya hanya satu, yaitu tdk membiarkan org yg tdk disukai suaminya masuk dan berada dirumahnya.

Namun dalam hadits lain,
Rasulullah bersabda:
" Istri yang baik adalah, yg apabila engkau pandang, dia menyenangkanmu, apabila engkau menyuruhnya, dia mematuhimu, dan apabila engkau sdg tdk bersamanya, dia menjaga kehormatan dirinya dan menjaga hartamu".
Jadi dari dua hadits di atas dapat disimpulkan, kewajiban istri terhadap suaminya:
1. Menyenangkan suami
2. Mentaati suami (termasuk tdk mengizinkan masuk ke dalam rumah, org yg tdk disukai suami)
3. Menjaga kehormatan dirinya dan harta suaminya.


##### TANYA JAWAB #####
1. Bila suami istri kduanya bkerja, uang suami adalah uang  istri, namun uang istri adalah uang tuk istri.. bgaimana mmbangun komunikasi yg baik dgn suami..yg uang dia tdk diberikan kpd istrinya bhkan tuk sehari2 uang istrinya yg dgunakan shingga istrinya tdk bisa mmberi bantuan kpd ortu atau sodara?? trimakasih atas jawabannya
Jawab:
Memang betul kewajiban nafkah ada pd suami, istri tdk wajib memberi nafkah meski punya penghasilan. Tapi perlu diingat bhw ketika istri bekerja tentu atas izin suami. Sehingga tentu perlu ada komunikasi yg baik di antara suami istri ttg pendapatan yg di dapat. Suami yg baik tdk akan melalaikan kewajiban nafkah klg, istri yg baik jg tdk akan membiarkan klg dlm kesulitan materi pdhl dia bs membantu. Jadi kuncinya komunikasi. Bicarakan secara baik2, termasuk keinginan utk membantu ortu/ saudara.

2. Gini bu..klo seandainya aku menikah sama cwe yg dulunya katakanlah "urakan" dan skrg udah tobat..sedangkan si cwe tadi sering mengupload foto yg mengandung aurat di social media,dan g tau berapa org yg ngesave dan juga g tau juga fotonya udah nyebar kemana aja..kira2 klo si cwe tadi udah tak nikahin apa aku nanggung dosanya,dosa foto yg udah kesebar itu?
Jawab:
Kalau foto2 itu mgkn dihapus, disarankan utk dihapus. Tp jk tdk mgkn, maka cukup dg bertaubat kpd Allah. Suami tdk menanggung kesalahan istri sblm mjd istrinya. Tp jk itu terjadi stlh pernikahan seharusnya suami mendidik istri agar bs menjadi istri sholihah, krn itu hak istri dan kewajiban suami.

3. Yg dimaksud di poin 2 hak istri itu bgmn. Apakah mendidik istri untuk menjadi istri sholihah? Kl ada suami yg tidak melakukan itu bgmn hukumnya.
Jawab:
Betul.
Allah berfirman:
"wahai org2 yg beriman jagalah dirimu dan klgmu dr api neraka"...
(QS. At-tahrim 6).
artinya kewajiban suami utk menjaga anak istrinya dr perbuatan yg dilarang Allah.
Jk suami tdk sempat krn kesibaukan atau tdk mampu krn keterbatasan, dia hrs memberi kesempatan kpd istrinya utk belajar dien dr org lain.
Suami yg tdk melakukan itu berarti melalaikan kewajiban, dan akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.

4. Assalamualaikum... Maaf mau tanya...klo suami tdk mau cari nafkah lahir dgn alasan tdk punya modal kr mengalami bangkrut setelah megalami sakit yg ckp lama dan kebetulan istri punya penghasilan tetap,apa yg hrs istri lakukan
Jawab:
Waalaikumussalam. Istri yg baik tentu tdk akan tinggal diam dg kondisi demikian, jk dia menahkahi klg dg penghasilannya itu bernilai sedekah utk si istri yg dijanjikan Allah pahala. Istri jg seharusnya membantu suami agar bs melaksakan kewajibannya sbg kepala klg, dg bersabar, memberi motivasi dan semangat, mengingatkan perannya dlm klg, dst.

5. Gimna hukumnya suami yg ska mngungkit".
Jawab:
Mengungkit pemberian/sedekah itu haram,
Firman Allah:
"Wahai orang2 beriman janganlah kalian merusak sedekah kalain dg menyebut-nyebutnya( mengungkit) dan menyakiti (persaan si penerima)...."
( QS. 2:264)

6. Kalau sampai mnikah pun sang istri belum berhijab jg, apakah suami ikut menanggung dosa?
JAWAB :
Pada asalnya seseorang itu tdk akan menanggung kesalahan org lain. Suami adalah pihak terkait yg punyankewajiban mendidik istrinya, jk sdh dilakukan lepaslah tanggung jawabnya, jk tdk dilakukan mk suami bersalah krn melalaikan kewajiban.

7. Saya mau tanya ustadzah. Kalau ada suami yg agak pelit kasih uang, lalu istri berbohong pada suami agar diberi lebih. Salahkah istrinya ustadzah??
Jawab:
Sebaiknya istri berterus terang kpd suami ttg kebutuhannya, hindari berbohong krn dpt merusak hubungan. Selama itu kebutuhan yg penting dan diperlukan suami harusnya berusaha memenuhi. Tp jk mmg dg jalan di atas suami ttp berlaku pelit, Rasulullah pernah merekomendasikan boleh mengambil (mencuri) harta suami sesuai kebutuhan. Tdk boleh mengambil harta suami utk sesuatu yg diluar kebutuhan klg.

8. Pd point hak suami: klo ada suami yg tdk mengijinkan istrinya menerima tamu laki2, disaat suami sedang tdk di rmh termsk klo yg bertamu ayahnya sndr, bagaimana hukumnya? Apakah wajib ditaati?
Jawab:
Suami mmg berhak melarangistrinya menerima tamu laki2. Tapi jk org tuapun dilarang bertemu, mgkn perlu ditanyakan apa alasannya? Sebab Islam menyuruh kita berbuat baik pd ortu, larangan suami menerima ayah yg bertamu ke rmh anaknya itu berlawanan dg perintah Allah. Jadi kembali lagi bicarakan secara baik2.

9. Kalo suami suka mementingkan adeknya gimana??pdahal adeknya dah nikah & dah punya anak,jdi tanpa sepengetahuan istri suka ngasih /minjemin uang ,pdahal ekonomi keluarganya sendiri pas2an.
Apakah si istri wajib menegur ???
Jawab:
Nafkah suami kpd klg hrs ma'ruf, artinya sesuai dg kemampuan suami dan sesuai dg kebutuhan klg. Jk kebutuhan klg sdh terpenuhi, mk suami boleh menggunakan sisa uangnya utk keperluannya, termasuk membantu org lain. Apalagi membantu saudara, itu diperintshkan Allah.
Tapi jk penghasilannya pas-pasan atau bahkan tdk mencukupi kebutuhan klg, seharusnya klg mjd prioritas krn itu adlah kewajiban suami.
Namun demikian, Istri yg ridha suaminya berbuat baik utk org lain, dg mengurangi sedikit haknya insyaallah akan dibalas kebaikan oleh Allah, dan perlu diingat sedekah itu justru akan mendatangkan rizki yg lbh besar dan keberkahan.

10. Assalamu'alaykum waroh matullohi wabarokatuh...bunda titin saya mau Tanya:bagaimana hukumnya suami yg menghabiskan hasil krj istri buat berzina,dan maksiat..????
Jawab:
Wah..wah...itu suami gak tau diri namanya...hehehe
Haram sebab itu dzolim dan dosa.

11. Ana ada teman yg menikah 2 bln lalu..dan sampai hr ini sang suami blm mnafkahi istri scr bathin...bgmn hukumnya?
Dan bagaimana memberi masukannya...
Jawab:
Nafkah batin itu hak bersama suami istri. Suami punya hak, bgt jg istri punya hak. Karnanya Islam mengizinkan istri menggugat cerai suami yang (impoten).
Perlu istri mencari tau knp suaminya tdk menafkahi secara batin...agar jk ada masalah diusahakan mencari solusinya.
Sex adalah salah satu penguat hubungan suami istri. Jadi itu penting dlm rumah tangga.
Pastikan istri tau apa maslah suaminya utk bs dicari jalan keluarnya.

12. saminah ijin brtnya,,,,
Klo suami lebih mendengarkan kakanya pada hal nasehat itu slh,,, itu bgmn hukumnya,,
Jawab:
Berarti kakaknya punya pengaruh kuat kpd si suami tsb. Krn itu istri hrs jg mencari cara agar bs punya pengaruh kuat ke suami, agar bs mengimbangi masukan2 sang kakak.
Membangun komunikasi dua arah antara suami istri, merupakan ciri klg yg harmonis. Krn itu istri perlu mengenal segala sesuatunya ttg suami, pahami siapa suami kita, sering2lah berbincang ttg apa saja utk mendekatkan cara pandang.

13. sri ijin bertanya...
Bagaimana caranya jdi istri soleha dan bagaimana cari suami yg bener"tulus mencintai dan menyayangi saya,minta tolong ciri"seperti apa...
Jawab:
Silahkan lihat QS. An-Nisa: 34. Wanita sholihah itu qonita (taat pd suami) dan hafidza (menjaga dirinya), plus hadits di makalah tadi ttg wanita yg baik, yaitu menyenangkan ketika dipandang suami.
Caranya agar disayang suami, laksanakan kewajiban sebaik mungkin, insyaallah hak kita akan kita dapatkan termasuk disayang suami (perlakuan yg baik).

14. Bleh tnya lg soal suami?,,,ska lalai shlat...mlh gk sma skli....gmna hukumny...
  Jawab:
Dalam klg Islam, anggota klg yg lain adalah objek dakwah. Suami adalah objek dakwah istri, bgt sebaliknya. Anak2 adalah objek dakwah otru, dan bgt jg sebaliknya.
Istri hrs mengingatkan, mengajak, menasehati, membujuk, kalau mungkin menekan dalam batas2 yg mungkin dilakukan agar suami mau sholat. Mmg hanya sampai batas itu, krn kita tdk bs memaksa org utk berubah. Setelah semua usaha, bantu dg doa, semoga Allah membuka hatinya.

15. Assalamualaikum ustadz kalau suami istri berantem anaknya denger sebagai anak sikapnya hrs gimana?
Jawab:
Kalau si anak sdh cukup dewasa, dia bs 'menasehati' ortunya dg berbagai cara; bicara langsung atau via media surat, sms, email, dll. Untuk menyampaikan kesedihan hatinya dan keinginan agar org tua berbaikan kembali. Anak boleh menanyakan ttg apa masalah ortunya, siapa tau bs menjadi mediator islah bg mrk. Atau anak bs menyarankan ortunya utk mencari konsultan klg yg bs membantu memecahkan maslah. Juga anak bs  menyampaikan persoalan ortunya kpd ahli yg bs dipercaya utk memberi masukan ats persoalan ortunya.

Closing statement
〰〰〰〰〰〰〰
Makna kepuasan dlm berumah tangga tdk selalu dg mendapatkan apa yg menjadi keinginan kita.
Idealnya klg dibangun dg komitmen melaksanakn hak dan kewajjban. Namun terkadang tdk semua yg diharapkan kita dapatkan....oleh krn itu makna kepuasan bg seorg muslim adalah ketika bisa MEMBERI bkn ketika MENERIMA.
Firman Allah: Barang siapa yg mau memberi dan membenarkan kebaikan, maka Allah akan mudahkan jalannya kpd kemudahan (QS. Al-lail).


  Penutup:

Baiklah Akhwatifillah langsung saja kita tutup kajian ini  dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
〰〰〰〰〰〰〰〰
Follow us :
FB : Rumah Dakwah Indonesia - RDI
Twit : @RDI_rumahdakwah
〰〰〰〰〰〰〰〰
REKAPAN MATERI KELAS AQIDAH 1 AKHWAT RUMAH DAKWAH INDONESIA

Hari/tanggal : Selasa /12 Mei  2015
Admin & Notulen : Diana Hani & Putri
Narasumber : Ust. Muhammad Nuh
Tema Kajian Aqidah : Kewajiban Mengikuti Jama'ah

PEMBUKAAN

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin washshalatu wassalamu'ala asyrafil anbiyai wal mursalin wa 'ala alihi wa ashhabihi ajma'in. Amma ba'du..

MATERI

Bismillahirrahmanirrahim     

"KEWAJIBAN MENGIKUTI JAMA'AH"

Islam sebagai  panduan hidup bagi ummat manusia, di samping ajarannya bersumber dari Allah SWT (Al-Qur'an) dan tuntunan Rasulullah Saw (Hadits) juga kolektifitas generasi awal (para shahabat) sebagai proyek percontohan.
Jadi Islam, bukan hanya teori, praktek individu teladan, namun juga praktek kolektifitas teladan dari para shahabat.

Oleh karena itu Rasulullah Saw menjelaskan bahwa 'al-firqatun najiyah'(kelompok yang selamat) itu adalah "ma ana 'alaihi wa ashhabi" (ajaran/nilai yang dipegang adalah apa yang aku dan para shahabatku ada padanya).

Kata jamaah memuat makna :
1) orang-orang yang berkumpul,
2) tidak berpecah belah,
3) manhaj atau konsep yang diikuti , dan
4) qudwah atau teladan.


Bingkai kejama'ahan Islam adalah semangat dan kesadaran untuk berpegang teguh kepada ajaran Islam.
Ketika komitmen tersebut rusak, maka pada saat itulah terjadi perpecahan.
Persatuan bukan diukur dengan pakaian yang seragam. Tapi persatuan yang sesungguhnya adalah keterikatan hati pada nilai-nilai Rabbani (yang bersumber dari Allah SWT).

Demikian juga perpecahan bukanlah diukur dengan berbedanya warna baju. Akan tetapi rusaknya ketaatan pada Allah SWT sesungguhnya merupakan perpecahan yang hakiki.

Rasulullah Saw membuat garis lurus, di sampingnya ada garis2 lain yang arahnya berbeda.
Lalu beliau membacakan ayat
"wa anna hadza shirathi mustaqima..." (inilah jalanku yang lurus.. ikuti ia, jangan ikuti yang lain yang akan menyebabkan kamu tersesat dari jalan-Nya).

Allah SWT memerintahkan kita :
"berpegang teguhlah  kamu semuanya kepada tali (agama) Allah , dan janganlah kamu bercerai berai.
(QS. Al-Imran :103).

Keharusan hidup berjamaah juga disebutkan dalam hadits :
"Siapa yang ingin mendapatkan harumnya surga hendaklah mengikuti jamaah".
Jamaah tentu saja bukan hanya bermakna sekelompok orang, tapi jamaah adalah kumpulan hamba-hamba Allah yang punya orientasi dan keteladanan yang baik
(QS. AT-Taubah :100).

Jamaah tidak harus diukur dengan kuantitas yang banyak.
Allah SWT menegaskan :

"kalau kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Sebab yang mereka ikuti hanyalah persangkaan belaka, dan mereka hanyalah mengada-ada. (QS. Al-An'am :116).
Dalam kajian Islam, khususnya di bidang aqidah kita mengenal istilah "Ahlussunnah wal jama'ah" yang maksudnya adalah orang-orang yang mengikuti sunnah  Rasul.Saw (tentu juga Al-Qur'an) dan meneladani jama'ah para shahabat.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب




Mungkin ada yang ingin menambahkan, menanggapi atau bertanya, dipersilahkan.



SESI TANYA JAWAB

1. T: Liqo atau halaqah apa itu termasuk dalam jama'ah ustad?dan istilah itu sebenarnya berasal dari makna apa?
  
 J: Kita perlu memahami urut2annya : Allah SWT mewajibkan kita menuntut ilmu (belajar). Ilmu yg kita dapatkan mengharuskan kita untuk berusaha mengamalkannya. Di saat berupaya mengamalkan ilmu dirasakan perlunya kebersamaan. Bisa dibayangkan, shalat berjamaah lebih baik dari shalat sendiri. 27 derajat.
Paling tidak ada semangat untuk melaksanakan ajaran Islam secara bersama-sama. Itulah yang disebut dengan 'ruh 'amal jama'i (semangat dan kesadaran utk beramal jamai).
Bila hal ini dipupuk dan dirawat dengan baik, akan terbentuklah jama'ah minal muslimin ( kelompok di antara kelompok2 kaum Muslimin).
Semangat dan kesadaran yang menyebar utk i'tisham bihablillah (berpegang teguh kepada agama Allah), itulah fondasi jamaah. In syaa Allah.

2. T:Bagaimana menanggapi banyaknya paham di negara kita? Sebenarnya mana yang harus kita pilih?
Ketika tanya seseorang yg ahli (ustad/zah) tentang perbedaan paham jawabnya ikuti saja mana yg menurut kalian benar..
Nah kan jadi tambah bingung.
  
J: Banyaknya kelompok bukan hanya di Indonesia. Tapi di negeri kita memang luar biasa. Sebab ada ungkapan "tongkat kayu dan batu jadi tanaman".
Artinya disini semua aliran dan faham  bisa tumbuh; dari yang paling kiri sampai yang paling kanan. Dari yang berTuhan dengan upaya sangat serius agar tidak syirik sampai yang mempermainkan Tuhan dan menyatakan bahwa Tuhan sudah mati, ada pengikutnya.
Dalam kondisi yang demikian kita harus punya pedoman agar tidak terombang ambing.
Lalu apa langkahnya?
Kalau ditanya kelompok atau pemimpinnya, semua menyatakan "KECAP NOMOR SATU".
Tentu perlu panduan. Di surah Yasin/36:20-21 dijelaskan keteladanan para rasul : tidak punya kepentingan pribadi dan hidupnya dalam hidayah.  Jadi kelompok yang laik untuk didekati adalah kumpulan orang2 yang ikhlas, bukan ambisus, dan hidup para anggota di bawah panduan para pemimpinnya dekat dengan hidayah Allah SWT.  Kalau masih bingung, berdoalah. Semoga Allah membimbing kita semua. Amin.
Kelompok-kelompok yang ada dapat dibagi dua. : "muwaliyah lil.Islam wa mu'adiyah lahu".
Arus yang mendukung Islam dan arus yang memusuhinya. Di kalangan yang berjuang untuk Islam. Juga ada perbedaan variatif ( ikhtilaf tanawwu'i) dan perbedaan yang mendasar (ikhtilaf tadhad).
Contoh perbedaan tadhad, Syiah mengatakan bahwa pemimpin sesudah wafatnya Nabi Saw penunjukan langsung, sedangkan Ahlussunnah berpandangan dimusyawarahkan.

3. T: Saya pernah ikut pengajian dengan saudara saya ; gurunya mengatakan " islam terbagi dlm 72 kelompok, yang benar adalah aliran kita yaitu :  " Islam jamaàh.
Kejanggalan yang saya lihat :
-  "mereka yang lelaki sholat Jumat disuatu tempat ; bukan mesjid ( tapi bengkel mobil ); disana yang sholat beberapa orang saja dan khotbahnya bahasa Arab.
- --mereka meninggal kain kafannya dijahit.
- kita yang tidak ikut pengajian / alirannya dikatakan Najis .
- Mencuci pakaian dengan air mengalir.
- Celana kaum  pria diatas mata kaki.
Ada penganut islam menurut mazhab 2 ; mazhab mana yang benar ustadz ?
Saya lihat di Masjidil haram wanita  sholat punggung tangannya kebuka, saya tanya ke ustadz ;  katanya mazhabnya lain.
Pertanyaan ; Aliran / mazhab  Islam yang mana sesungguhnya yg benar ??

 J: Ajaran Islam itu bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah. Pemahaman terhadap Al-Qur'an dan Sunnah itulah madzhab. Jadi titik  perbedaan faham itu adalah pemahaman terhadap.sumber.ajaran, Al-Qur'an dan Sunnah, bukan sumbernya. Islam jamaah sdh kita kaji, intinya para pemimpinnya (imam/amir) membelenggu pengikutnya dengan memonopoli pemahaman terhadap kedua sumber ajaran di atas.

4. T:  Apa yang menyebabkan Islam jadi terbagi dalam beberapa aliran / jama'ah? Bukankah sumber ajaran Islam itu sudah sangat jelas yaitu Al-qur'an dan sunnah. Apakah ada aliran yang bersumber pada selain keduanya?

J: Kalau aliran/faham/kelompok itu disebabkan perbedaan dalam memahami nash, suatu keniscayaan.
Kenyataan yang sudah ada sejak masa Rasulullah Saw. Tapi perbedaan di pemahaman yang bersifat furu' (cabang), bukan ushul (pokok).
Tidak perlu ada klaim bahwa kelompoknya sajalah yang benar, yang lain salah, bahkan kafir. 
Meskipun kita harus yakin yang kita ikuti adalah yang terbaik, in syaa Allah.
Kelompok yg sumber ajarannya selain dari Al-Qur'an dan Sunnah adalah aliran sesat ' dhaallun wa mudhillin' (sesat dan menyesatkan).

PENUTUP 

Alhamdulillah untuk Materi pertemuan keempat ini, Semoga apa yang telah di sampaikan Ustadz Nuh bermanfaat untuk kita semua.. Aamiin
Kesempurnaan hanya milik Allah, kekurangan milik saya pribadi.
Jazaakallah khair  untuk ustadz Nuh atas materi hari ini, semoga di beri pahala yang berlimpah..
Jazakillah khair untuk ummahat wa akhawat yang telah menyimak dengan baik, semoga tetap istiqomah..

Doa Kafaratul Majelis :


سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika 
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepadamu.
~~~~~



~
آمــــــــــــــــــ­ين يَا رَبَّ العَالَمِين
Artikel 8 Mei 2015
Lebih Baik Tersohor  di Langit

Sungguh beruntung orang yang tidak terkenal dikalangan penghuni bumi akan tetapi ia masyhur di kalangan penghuni langit (malaikat).
Tersohor di penduduk bumi :
- Rentan menimbulkan riya'
- Menjadikan seseorang berusaha berbuat sesuai selera masyarakat dan perlu media demi     menjaga ketenarannya
- Kalau sampai bersalah maka aib pun ikut-ikutan tersohor

Adapun tersohor diantara para penghuni langit maka :
- Akan selalu didoakan oleh mereka
- Tidak perlu media untuk menyiarkan amalan sholeh, karena otomatis tercatat meskipun amalan dikerjakan di tengah malam gelap gulita di tengah terlelapnya penghuni bumi
- kalau melakukan kesalahan maka tidak disebarkan bahkan dimohonkan ampunan oleh mereka kepada Allah
Allah ta'ala berfirman,
"Malaikat-malaikat yang memikul Arsy dan malaikat di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepadanya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata) :
”Ya Tuhan kami.. rahmat dan ilmu yang berada padamu, meliputi segala sesuatu.. maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan agamamu dan peliharalah mereka dari azab neraka".
"Ya Tuhan.. masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah engkau janjikan kepada mereka, dan orang shaleh di antara nenek moyang mereka, istri-istri dan keturunan mereka. Sungguh engkaulah yang maha perkasa , maha bijaksana”.
“Dan peliharalah mereka dari bencana kejahatan, dan orang-orang yang engkau pelihara dari bencana kejahatan pada hari itu, maka sungguh engkau telah menganugerahkan rahmat kepadanya dan demikian itulah kemenangan yang agung”.
(QS. Ghafir : 7-9)
Oleh : Ustadz Firanda Andirja
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
rumahdakwah-indonesia.blogspot.com
Jum'at, 18 Rajab 1436 / 08 Mei 2015
Jalan Dakwah
Ustadz Satria

Kita mungkin tak saling kenal,
Mungkin juga tak satu kanal,
Berbeda bahasa dan juga berlainan asal.

Aku dan kalian bukan lah saudara seibu,
Tidak juga dari daerah yang satu,
Bahasa kita beragam,
Kepribadian kita juga bermacam.

Mungkin ada yang suka bercanda,
Yang terkadang menorehkan luka,
Ada juga yang suka diam tak bicara,
Namun suka memaafkan dan tak marah.

Usia kita juga berjenjang,
Ada yang dewasa dan sudah matang,
Ada yang masih muda dan sering bimbang,
Ada yang sudah menikah, dan ada juga yang masih bujang.

Namun...

Ada satu kesamaan kita,
Ada satu tujuan arah,
Ada satu yang sama kita sembah.

Di jalan dakwah ini kita berjumpa,
Berkumpul serta sama bekerja,
Melepas perbedaan tuk satukan langkah, Menebar Islam dan menjadi pencerah.

Di jalan dakwah ini kita sama bersatu,
Menghalau musuh yang kian menggebu,
Menjadikan kita saling memusuhi antar satu,
Menjadikan kita sering berdebat dan berseteru.

Di jalan dakwah ini kita saling mengingatkan,
Saling menasehati dan selalu menguatkan,
Saling mendorong dan juga berpegangan,
Hingga masing-masing kita pun mengalami peningkatan.

Di perahu dakwah ini kita bertemu,
Walau berbeda, namun kita tak pernah jemu,
Memotivasi serta bertukar ilmu,

My brother...
I love you fiLlah...
I love you liLlah...
We meet and separated bcoz Allah...
And i wish, may Allah make we all together in Jannah...
Like today we all together in dunya...
----------------------------------
BP2A-RDI/01/1/VII/1436
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Follow us :
👥FB : Rumah Dakwah Indonesia - RDI
🌐Twit : @RDI_rumahdakwah
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Artikel Tematik
〰〰〰〰〰
 Bila Benar Aku Mencintaimu ....

Dalam sebuah majelis, Syekh Nashiruddin Al-Albani rahimahuLLah, pernah ditanya: "Syekh, apakah seseorang yang mencintai karena ALLah, wajib mengatakan kepada orang yang dicintainya: "Aku mencintaimu karena ALLah?"

Syekh Albani menjawab: "Iya. Akan tetapi cinta karena ALLah memiliki harga yang sangat tinggi, sedikit sekali yang mampu membayarnya. Apakah kalian mengetahui berapa harga cinta karena ALLah? Siapa yang mengetahui, silakan menjawab."

Mulailah para hadirin memberikan jawaban.

Seseorang menjawab: "RasuluLLah shallaLLahu 'alaYhi wa sallam bersabda: "7 golongan yang ALLah menaunginya dengan naungan-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, salah satunya dua orang yang saling mencintai karena ALLah, bersatu karena ALLah dan berpisah karena-Nya."

Syekh berkata : "Ini adalah perkataan yang benar pada tempatnya, tapi bukan jawaban dari pertanyaanku. Ini adalah sebagian pengertian cinta karena ALLah. Adapun pertanyaanku, apakah harga yang harus dibayar oleh dua orang yang saling mencintai karena ALLah, yang satu kepada yang lain? Bukan apakah balasan akhiratnya? Maksudku, aku ingin menanyakan: Apakah bukti perbuatan bila seseorang mencintai karena ALLah? Karena kadang-kadang, dua orang saling mencintai, tetapi cintanya hanya tampak di luar, tidak benar-benar hakiki. Maka, apakah bukti cinta yang hakiki?"

Seseorang yang hadir menjawab lagi: "Seseorang mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya." 
Syekh Albani berkata: "Ini adalah sifat cinta atau salah satu sifat cinta."

Seseorang menjawab lagi: "Firman ALLah Ta'ala:

 (قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ)

"(Artinya) Katakanlah: apabila kalian mencintai ALLah maka ikutilah aku, maka ALLah akan mencintai kalian." (QS. Ali Imran: 31)

Syekh menjawab: "Ini adalah jawaban yang benar untuk pertanyaan yang lain."

Hadirin yang lain mencoba menjawab: "Tiga hal, yang apabila terdapat pada diri seseorang ia akan merasakan kelezatan iman, salah satunya orang yang mencintai karena ALLah."

Syeikh menjawab: "Itu adalah buah dari cinta karena ALLah, yaitu kelezatan iman dalam hati seseorang."

Seseorang menimpali lagi: "Firman ALLah Taala:

(ِوَالْعَصْرِ * إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ * إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ)

"(Artinya) Demi Masa. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih, dan saling berwasiat dalam kebenaran dan saling berwasiat dalam kesabaran." (QS. Al-Ashr: 1-3)

Kali ini syekh menjawab: "Ahsanta. Benar, inilah jawabannya."

Saudaraku, mari kita renungkan perkara yang agung ini. Harga sebuah cinta karena ALLah. Siapa di antara kita yang tidak mencintai orang lain? Tentu tidak ada. Setidaknya, kita pasti mencintai pasangan kita, atau anak-anak kita, atau orang tua kita, atau saudara kita. Maka apakah bukti cinta kita pada mereka?

Ternyata buktinya adalah kita menasehatinya kepada kebenaran. Terkadang mudah bagi kita memberikan segala sesuatu yang kita cintai baik berupa harta, waktu, maupun perhatian untuk orang yang kita cintai. Akan tetapi, ketika kita melihatnya melakukan kesalahan, kita diam saja, dengan alasan segan, karena dia memiliki ilmu yang lebih dari kita, atau karena takut ia menjadi marah, takut ia memutuskan hubungan, atau takut ia menjauh, dan sebagainya. Kita merasa takut kehilangannya dengan membiarkannya terjatuh pada kesalahan. Ah, ternyata bukanlah itu bukti cinta yang hakiki.

Mari kita perhatikan perkataan Syeikh selanjutnya..
"Maka, apabila benar aku mencintaimu karena ALLah, selayaknya aku memberimu nasihat, demikian juga engkau menerima nasehatku dan memberiku nasehat. Cinta karena ALLAh memiliki harga yang sangat mahal. Cinta karena ALLah adalah bagian dari keikhlasan, yaitu mengikhlaskan segalanya untuk kebaikan orang yang kita cintai, dengan memberikan nasehat. Dengan senantiasa menyuruh kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.. selalu dan selamanya."

Ustadzah Liz Ummu Sholih
Di Kota Madinah

Reposted By

®Rumah Dakwah Indonesia
NewerStories OlderStories Beranda