Menjaga Hati Agar Selalu Istiqomah

© RUMAH DAKWAH INDONESIA

Hari/Tanggal       : Sabtu, 23 Mei 2015
Narasumber        : Ustadz Hizbullah
Admin & Notulen : Aisha Purba 
Tema:  Menjaga Hati agar selalu istiqomah pada kebaikan

NOTULEN KAJIAN RUMAH DAKWAH INDONESIA Grup Reguler Akhwat 04

Bismillahirrohmanirrohim

~~~^^ MATERI ^^~~~

السلام عليكم
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul di majlis ini, kita kembali bertemu, walau ana baru pertama kali di undang di sini, sudah terasa hangatnya tali ukhuwah di grup ini.
Tak lupa shalawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita, Rasulullah saw, berserta istri-istri beliau, anak-anak beliau, serta sahabat-sahabat beliau ...

Dan juga kita panjatkan do'a untuk sahabat-sahabat kita yang saat ini sedang tertimpa musibah agar apa yang membebaninya segera diringankan oleh Allah.

Agama & Budaya
〰〰〰〰〰〰〰

Ketika ajaran agama masuk dalam sebuah komunitas yang berbudaya, akan terjadi tarik menarik antara kepentingan agama di satu sisi dengan kepentingan budaya di sisi lain.
Relasi Islam dan budaya lokal memang menyisakan tarik ulur persoalan yang kerap memancing ketegangan.
Di satu sisi budaya lokal dianggap tak lebih sebagai parasit bagi agama dan karenanya selalu disingkirkan.
Di saat yang sama agama pun dianggap sebagai momok bagi budaya lokal yang siap mengancam eksistensinya.

Relasi Masyarakat Muslim & Masyarakat Adat
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Pada masyarakat Muslim hubungan relegius berlangsung di antara sesama penduduk yang saling berinteraksi dan berhubungan karena didasari oleh adanya suatu persamaan dalam mencapai tujuan yang mereka sama-sama yakini kebenarannya dan terikat pada suatu kebudayaan yang mereka hasilkan sendiri, dilaksanakan dan ditaati sendiri.

Secara sosiologis, masyarakat adat manapun dalam kehidupannya cenderung mengedepankan rasa kekeluargaan, toleran, mengutamakan kerja sama secara masif (kolektif) dalam berbagai hal.
dari paparan di atas dan berkaitan dengan tema kita yang luar biasa pada malam hari ini, dan bagaimana sejarah masuknya islam ke Indonesia, tentu ada banyak hal yang menjadi persoalan.

Dahulu pada awal tahap penyebaran mungkin dianggap biasa.
Namun dimasa sekarang, karena hal itu sudah menjadi habit menjadi sesuatu yang salah dari sudut pandang beberapa atau banyak dari kita.
Ana tidak menyebutkan satu persatu, karena pasti masing-masing daerah memiliki hal yang beragam sesuai dengan adat dan kebiasaan.
izinkan ana mengutip satu ayat:

"Dan janganlah kau campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya" (QS. al-Baqarah : 42)

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah aku ridhai Islam sebagai agamamu" (QS. al-Maidah : 3)

terkait dengan al-Maidah : 3, yang saat ini dijadikan landasan untuk pemurnian islam di indonesi memang sudah seharusnya, tapi tentu harus dengan cara yang baik, cara yang santun, karena sangatlah sulit untuk mengubah sesuatu yang sudah berakar, intinya jangan mudah membid'ahkan apalagi mengatakan sesat kepada saudara kita, apalagi mengkafir-kafirkan ...

قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُم اَعْلَمُ بِمَنْ هُوَاَهْدَى سَبِيْلاً
"Katakanlah (hai Muhammad) : Biarlah setiap
 orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, karena Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih lurus (jalan yang ditempuhnya)" (Al-Isra' : 84)
فَلاَ تُزَكُّوا أنْفُسَكُم هُوَ أعْلَمُ بِمَن اثَّـقَى
" ... janganlah kamu merasa sudah bersih, Dia (Allah) lebih mengetahui siapa yang bertaqwa" (An-Najm : 32)

Sebagai penutup, mari kita resapi terjemah surat An-Nahl ayat 125:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk"


##### TANYA JAWAB #####

1. Gini ustadz saat ini memang kadang benturan antara aqidah dg tradisi.
Yg jd masalah bgm memberi pemahaman ke ortu atau org sekitar yg kekeh dg tradisi yg notabene itu jelas tdk terdapat dlm aqidah kita? Jika kita tdk ikutin mrk mk kita di musuhi dan di asingkan
----
boleh disebutin ga contohnya seperti apa, acara apa misalnya.
Mungkin contohnya kita ambil pesta pernikahan yaaa tadz... yg selalu dibarengi dengan adat istiadat.

Jawab:
saat ini memang banyak kebiasaan yang diada-adakan, pertanyaannya kenapa sulit untuk dihilangkan, jawabnnya karena ada yang mengaku ulama melindungi kebiasaan tersebut ...
lalu apa sikap yang harus kita ambil, semua berawal dari niat, ketika orang tua meminta untuk melaksanakan suatu ritual/budaya sampaikan secara baik dan santun bahwa hal tersebut tidak ada dalam islam.
Dan kita minta izin kepada mereka untuk tidak melaksanakan ritual tersebut, jika tidak mendapat lampu hijau, maka laksanakan namun diniatkan untuk menjaga perasaan mereka, bukan karena hal lain.
yang kedua, tidak melaksanakan ritual tersebut dengan resiko yang harus siap kita hadapi, apakah itu terputusnya tali silaturahmi kita dengan ortu dll ... karena kita hanya berkewajiban taat kepada ortu untuk hal yang sesuai dengan aqidah, jika tidak sesuai aqidah kita boleh ingkar atas mereka.
---
ingat, pilih yang dampak kerugiannya paling ringan.
sebuah kaidah ushul fiqh
ا لــضــرو رت تــبــيــح ا لــمــحــظــو ر ا ت
Keterpaksaan dapat diperkenankan melakukan hal-hal yang dilarang.

2. Dan biasanya ustad kalau ada momen pernikahan, hamil, lahiran maka banyaklah saran anu inu begitu dari keluarga yg tdk sesuai syariat. Jd kita mau ksh tau ke ortu/mertua/sodara gimanaaaa gt...

Jawab:
jelaskan sesuai yang kita tahu, jangan dilebih-lebihkan, berikan pemaham kepada mereka bahwa hal tersebut bukanlah berasal dari islam, hanya Allah yang mampu memberikan keselamatan ataupun cobaan.

3. Blm lg kalau di gosipin ustad.. trus di nasehatin "kalau islam itu biasa biasa aja.. skrg jamannya sudah seperti ini..
Ga usah terlalu fanatik" ujung ujungnya nanti pengajian yg di salahin, di anggep sesat.. gitu ustad.

Jawab:
ketika ada perbedaan pendapat, dan kita sudah memberi penjelasan sesuai kaidah, cukuplah diam, dan berikan nasehat dilain waktu.

4. Saya ikut menyimak dn mau bertanya ya ustadz.
Ustadz mau nanya apa ad hukumnya dgn kasus yg sperti ini dlm islam..  mslkan acr sejenis yasinan ,40hari/100hari orang yg sudh meninggal itu dilakukan didua tempat sekaligus mslkan 1 dirumah anak pertama dan yg kedua dirumah anak yg ke 4..apkh ini dibolehkan dlm islam atau bagaimana?

Jawab:
ada perbedaan pendapat mengenai acara tahlilan di negara kita ... ada yang membolehkan ada yang tidak ... tapi kita tidak membahas masalah khilafilah tsb.
pertanyaannya adalah gimana kalau di adakan di dua tempat sekaligus dalam satu waktu, jawaban ana  silahkan jika memang memiliki kemampuan dan tidak memberatkan, dan dengan syarat yang punya hajatan (anak cucu dari yang meninggal) ikut mendo'akan.

5. Jd begini ustad. Ana kan berniat ikut kursus bahasa arab. Tapi, sbntr lagi bulan puasa, ana mau buka usaha, ini perdana ana buka usaha dagang. Bapak ana sebenernya bolehin ana ikut kursus. Tp kata bapak lbh baik stlh bulan puasa, karena bapak minta sm ana buat fokus usaha dlu soalnya baru bljr dan perdana buka.. ana smpet tanya sama temen, katanya menuntut ilmu itu wajib.
Tp lbh wajib lagi kalau berbakti sama orangtua.. menurut ustad bagaimana ya ? Kalau ikut kursus wktu bulan puasa , ana ngerasa lbh kusyuk gitu ustad..

Jawab:
ya, ikuti dulu perintah orang tua, in shaa Allah nanti semua akan dimudahkan Allah.
Ada rahasia Allah yang kita tidak mengetahuinya
6. Pak Ustad.. salah gak kalau kita menyetujui anak sekolah di luar negeri, padahal kita tau disana mayoritas beragama selain islam dan budaya yang serba bebas... apakah sebagai orangtua kita berdosa sementara anaknya kekeuh hanya mau kuliah di luar..
Jawab:
jika kita sudah menanamkan aqidah yang kuat sedari dini, tentu tidak ada yang kita takutkan ... berserah kepada Allah, dan mohonkan yang terbaik untuk anak-anak kita.

7. Afwan saya mau tanya lagi. Afwan sekali kalau menyimpang pak ustad.
Gini pak ustad , saya pernah baca kalau bertetangga itu hukumnya wajib kita membantu tetangga kalau mereka mau berhutang (kalau kita mampu) .
Tapi pak ustad, afwan, banyak sekali jaman sekarang, orang orang bilang nya "pinjam nanti di kembalikan" tapi bertahun tahun gak di kembalikan ustad. Bahkan malah lbh sering lagi pinjamnya. Jadi yg hutang pertama belum lunas. Sudah hutang lagi kedua ketiga bahkan bisa sampai ke lima.. kalau mau nagih, kan kita tidak enak pak ustad, aplagai kalau itu keluarga sendiri.

Kita manusia ya ustad,kadang juga kesel kalau pinjam terus tapi engga di balikin, seakan akan kita ini cari uang mudaaaah sekali.
Jd harus bagaimana y ustad ?
Terimakasih

Jawab:
pinjamkan sekali, cukup sekali, kan udah tau ga bakal dibalikin.

8. Ustad saya ada pertanyaan lagi.
Begini.
Misal seorang anak perempuan. Dia anak tunggal.
Menikah dengan laki laki yang ingin tinggal di rumah hasil kerja kerasnya sendiri karena ingin mandiri menjadi seorang kepala rumah tangga. Atau mgkn menikah dengan laki laki yang kerjanya pindah pindah keluar kota.
Sedangkan kedua orangtuanya sudah mulai tua.
Seperti yg kita ketahui. Seorang prempuan bila sudah menikah, ketaatannya nomer satu adalah suami. Tetapi tetap hrus taat pada orangtua ..
Saya pernah baca bahwa merugi seorang anak yang mengetahui kedua orangtuanya sudah menua tapi tidak di rawat..
Kalau kita tidak ikut pergi bersama suami, bukankah kita bisa kehilangan jalan menjadi istri sholehah ? Karena tidak melayani kebutuhan seorang suami, karena ridho istri ada pada suami. Tetapi kalau meninggalkan orangtua, kasian orangtua sudah menua . Jadi bagaimana pak ustad ?

Jawab:
suami yang baik adalah yang berbakti kepada orang tua, baik orang tua kandung maupun orang tua istri (mertua), tidak ada bedanya antara orang tua kandung dan mertua ... it's same or 11-12
jadi kalau misua atau calon misua belajar islam dengan benar tentu ia tau ini, dan akan memberikan solusi yang terbaik untuk keluarganya.

9. Assalamu'alaikum... Mau tanya ustadz. Saya ini senang sekali klo berorganisasi. Nah dlm slh satu organisasi sy da yg bilang klo kerudung panjang itu sunnah yg pnting tdk transparan dan menutup dada. Sdngkan saya sudah terbiasa dgn keadaan sy skrg. Apa sy harus relakan kerudung sy di ganti hanya untuk organisasi. Klo secara hati sy td setuju dan ingin keluar klo ttp di paksa. Jd harus bersikap gimana yah memberi pengertiaannya.
Syukron...

Jawab:
seorang sahabt pernah berkata kepada ana, dalam hidup kita selalu akan dipertemukan dengan banyak pilihan, termasuk pilihan kerudung, ada pilihan yang sesuai syar'i ada yang abu-abu/meragukan ada yang make kerudung tapi sekedar gaya ... silahkan pilih ... untuk yang menutup dada itu memang benar, batasannya itu, tapi bukan yang tipis ya, boleh tipis tapi baju tebal sehinggal lekuk2nya tidak terlihat/samar.

10. Ustadz...saya suka bersosialisasi...akhir akhir ini..saya mulai merasakan sudah terlalu banyak gosip..krn km sekumpulan ibu ibu.kemudian mulai ada fitnah memfitnah...kemudian di grop sosialita yg lain  temen saya minjam uang dan sudah 3 tahun tidak dikembalikan. Waktu saya mulai mengurangi frekuensi saya untuk duduk duduk cantik...nanti salah satu temen saya..menyindir2 melalui sosial media...misalnya path ato sts bbm.kadang saya ikhlas kadang saya kesal
Ustadz bagaimana menumbuhkan rasa ikhlas..tidak marah...atas apapun.saya ingin jd pribadi yg lebih baik.

Jawab:
banyak orang yang tidak sadar, membawa kehidupan di dunia nyata ke dunia maya. padahal dalam dunia maya itu lebih banyak negatifnya.
utamanya semua orang bisa melihat baik mahramnya dan non mahramnya, aibnya terbongkar, bukankah Rasulullah saw. melaknat orang yang menceritakan aib saudaranya (ghibah)

11. Ustadz kadang ulama itu mengambil kaidah ushul fiqh yg mengatakan bahwa adat istiadat bisa dijadikan hukum

Jawab:
tergantung masing2 ya, kalau ana menggunakan kaidah jika sudah memang tidak ada jalan lain atau titik temu, maka kaidah yang harus dipergunakan, jangan belum apa2 sudah kaidah yang digunakan.

12. Ustad . Afwan kalau pertanyaan ana seperti anak anak abege. Karena umur ana masih yaaa remaja mulai tua sedikit . Hehe
Jd gini ustad.
Dulu sblm ana mutusin untuk belajar lbh baik, mulai dr akhlak sampai baju baju ana. Ana pernah punya satu sahabat. Sahabat ana ini khianatin ana. Drsitu ana merasa ad yg salah di diri ana sampai shbt bisa melakukan itu. Akhirnya ana memutuskan lepas dr ana masalalu. Pindah k ana yg lebih baik.
Beberapa bulan kmudian, shbt ana dtg k ana dia mnta maaf dan menyesal atas sikap dia.
Namanya manusia ustad, kdg msh sakit hati, kdg sebel kdg adem kdg selow.
Dia minta tlg sm ana buat bantu dia bljr lbh baik juga.
Berat buat ana ustad buat deket lg sma dia. Keprcayaan kan engga mudah ustad.
Krena ana sempt trauma gara2 dia.
Jd ustad pertanyaan saya, bagaimana menumbuhkan kepercayaan kembali ? Dan bisa ikhlas berkomunikasi sama dia ?  Sdgkn rata2 shbt saya lainnya yg tau apa yg dia lakukan, mreka kurg setuju ana deket sm dia lagi aplg smpe jd shbt. Ana tkt kalau dia cuma mainin ana aja . Susah kan ustad ? Mau baik tapi ad ajaaa halangannya. Mau jd ga baik, tp ana ngrasa seperti kurg gitu niatnya untuk lbh bersabar dan ikhlas.. trimakasih.

Jawab:
Belajar untuk membuang rasa dendam, maafkan sebelum orang lain meminta maaf, kita tentu juga ada salah sebagai manusia, dendam dan sombong itu kakak beradik, kedika kita memiliki rasa dendam, maka kita otomatis menjadi sombong, karena kita merasa lebih baik dari orang lain.

13. Ustad saya ingin bertanya lagi, mewakili shbt saya.
Sahabat ana ini s1 ustad. Ayah nya meminta dia untuk lanjut s2. Dia kebingungan ustad karena disisi lain calon suaminya mau kalau sudah menikah ia tidak berkarir, wajib jd ibu rumah tangga tidak boleh kerja.
Sedangakan dia kasian sama orgtuanya, sudah mahal mahal menguliahkan tetapi setelah menikah tidak boleh bekerja.
Menurut ustad bagaimana ?
Sdangkan ayahnya meminta shbt ana harus bekerja berkarir dan menjadi pns lbh dari ayahnya. Shbt ana benar benar kebingungan ustad . Ayahnya seperti "mewajibkan" dan calonnya juga "mewajibkan"
Jazakallahu khoir ustad . Afwan pertanyaan ana banyak bgt .

Jawab:
yang bisa 'mewajibkan' hanya Allah
seorang anak memiliki hak untuk mengatur jalan hidupnya.
karena masih ada waktu, coba ayah dan calonnya diajak berdiskusi, cari kesepakatan yang terbaik, kuncinya adalah saling membuka hati.

14. Ustad ana mau tanya lagi hehehe tiba tiba keinget pas mau merem.
Gini ustad. Ana termasuk aktif banget di sosmed.
Ana suka sekali aplud2 caption di instagram. Captionnya tentang motivasi2 atau islam islam tapi y itu ana nyontek semua ustad di buku ga katakata ana sendiri.
Kdg ana ad rasa "wah" gara gara di puji.
Ana pengen share lagi , tp ana takut sekali ad keinginan di puji atau di like.
Tapi kalau g share, ana ngerasa syg bgt ilmu yg ana baca tp ga bsa d share ..
Ana hrus gimana ustad ? Engga usah nge share ilmu ?
Takut jadi riya .

Jawab:
kalau muncul keinginan untuk dipuji, artinya niatnya udah bukan karena Allah, instropeksi diri dulu, nanti coba lagi secara bertahap.

15. Istiqomah.
uhiz ana nanya, walaupun disebelah nanti nanya lagi. Pertanyaan ana sederhana saja. Gmn cara menggapai hati yg istiqamah? Lawan diri sendri lebih sulit ngelawan org lain.

Jawab:
Iya, benar sekali.
melawan diri sendiri adalah momok yang luar biasa, makanya pas bulan ramadhan iblis udah dibelenggu ama Allah, eh malah ada beberapa dari kita yang bahkan melebihi iblis memperlakukan dirinya sendiri ...
intinya bersihakn niat, sucikan niat hanya karena Allah bukan karena yang lain, dan selalu berdo'a minta perlindungan kepada Allah dari segala godaan baik yang berasal dari iblis, jin maupun manusia.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Penutup

Baiklah Akhwatifillah langsung saja kita tutup kajian ini  dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”


〰〰〰〰〰〰〰〰
Follow us :
FB    : Rumah Dakwah Indonesia - RDI
Twit  : @RDI_rumahdakwah
〰〰〰〰〰〰〰〰
NewerStories OlderStories Beranda

0 komentar:

Posting Komentar