Artikel Harian 12 (Edisi 1 Mei 2015)

Artikel 01 Mei 2015
Berakhlaq Mulia Kepada Manusia
Adapun berakhlak mulia kepada sesama hamba ialah dengan menempuh cara sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama, yaitu yang tercakup dalam tiga ungkapan berikut ini :
1. Kafful adza (menahan diri dari mengganggu)
2. Badzlu nada (memberikan kebaikan yang dipunyai)
3. Thalaqatul wajhi (bermuka berseri-seri, ramah)
Kafful adza : yaitu dengan tidak mengganggu sesama baik melalui ucapan maupun perbuatannya.
Badzlu nada : yaitu rela memberikan apa yang dimilikinya berupa harta atau ilmu atau kedudukan dan kebaikan lainnya.
Sedangkan Thalaqatul wajhi adalah : dengan cara memasang wajah berseri apabila berjumpa dengan sesama, tidak bermuka masam atau memalingkan pipi, inilah husnul khuluq.
Orang yang dapat melakukan ketiga hal ini niscaya dia juga akan bisa bersabar menghadapi gangguan yang ditimpakan manusia kepadanya, sebab bersabar menghadapi gangguan mereka termasuk husnul khuluq juga.
Bahkan jika dia mengharapkan pahala dari Allah atas kesabarannya tentulah itu akan membuahkan kebaikan di sisi Allah Ta’ala
(Syarah Riyadhush Shalihin Syaikh al-Utsaimin, II/387)
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
=====================
Faedah Mengingat Kematian
Diantara faedah faedah mengingat kematian yaitu:
1. Melembutkan hatinya untuk segera memohon ampun atas dosa dosanya dan bertaubat kepada Allah, karena Allah akan selalu menerima taubat seorang hamba selama ruhnya belum sampai tenggorokan.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).
Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
Pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mu’min yang bersama dia.
Sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb
kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At Tahrim: 8)
2. Membangkitkan semangatnya untuk beribadah sebagai bekal
untuk menghadapi kehidupan setelah kematian, dan itulah sebaik baik perbekalan
“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.”
(QS. Al Muzammil : 20)
3. Menyebabkan hati memiliki sikap qana’ah (merasa cukup) terhadap dunia.
Ad Daqqaq rahimahullah berkata,
”Barangsiapa banyak mengingat mati maka dia akan dimuliakan dengan tiga perkara:
segera bertaubat, hatinya qana’ah terhadap dunia, dan semangat beribadah.
Sedangkan barangsiapa yang melupakan mati, dia akan dibalas dengan tiga perkara: menunda nunda taubat, hatinya tidak qana’ah terhadap dunia, dan malas beribadah. Maka ingat ingatlah kematian, sakaratul maut, dan susah serta sakitnya, wahai orang yang tertipu dengan dunia!”
4. Meringankan beban musibah yang menimpa dirinya, seperti penyakit, kefakiran, kedzaliman, dan kesempitan hidup yang lainnya didunia.
Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“Tidaklah seseorang mengingat mati pada waktu lapang hidupnya, kecuali akan menjadikan dia merasa sempit (umurnya terasa pendek dan semakin dekat ajalnya). Dan tidaklah (dia mengingat mati) pada waktu sempit hidupnya (karena sakit, fakit, dll) kecuali akan menjadikan dia merasa lapang (karena mengharap balasan dari Allah subhanahu wa ta’ala dengan sebab keikhlasan dan kesabaran ketika menghadapinya).
(HR Ibnu Hibban; Syaikh Al-Albani mengatakan dalam Al-Irwa’ no.682 bahwa sanadnya hasan)
Oleh : Ikhwan Cinta Sunnah
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
=============================
Sebab-Sebab Hati Menjadi Lembut dan Mudah Menangis
1. Mengenal Allah melalui nama-nama, sifat-sifat, dan perbuatan-perbuatan-Nya
2. Membaca al-Qur’an dan merenungi kandungan maknanya
3. Banyak berdzikir kepada Allah
4. Memperbanyak ketaatan
5. Mengingat kematian, menyaksikan orang yang sedang di ambang kematian atau melihat jenazah orang
6. Mengkonsumsi makanan yang halal
7. Menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat
8. Sering mendengarkan nasehat
9. Mengingat kengerian hari kiamat, sedikitnya bekal kita dan merasa takut kepada Allah
10. Meneteskan air mata ketika berziarah kubur
11. Mengambil pelajaran dari kejadian di dunia seperti melihat api lalu teringat akan neraka
12. Berdoa
13. Memaksa diri agar bisa menangis di kala sendiri
(Al-Buka' min Khas-yatillah, hal. 18-33 karya Ihsan bin Muhammad al-'Utaibi)
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
===============================
Imam Hasan Al Banna Menyatakan, "Dakwah ini Rabbani karena dasar dari seluruh tujuan kita agar mengenal Tuhannya dan membangun ruhiyah yang  mulia dari hubungannya dengan Allah, sehingga jiwanya terhindar dari kejumudan dan mengingkari materialisme menuju kesucian insani yang terhormat dan indah.
kita berseru di lubuk hati yang paling dalam bahwa,'Allah adalah tujuan kita'. (Risalah Da'watuna fi thaur Jadid, 226)

"Wahai generasi muda, perbaikilah imanmu, tentukan tujuan dan sasaranmu. Sesungguhnya, kekuatan yang paling utama adalah iman. Iman akan menghasilkan persatuan. Dan persatuan akan menghasilkan kemenangan yang besar dan nyata. Berimanlahn berukhuwahlah, berbuatlah, lalu tunggulah kemenangan itu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman." (Risalah ila Asy-syabab, 176)
Asy-Syahid Imam Hasan Al Banna berkata, "Kebanyakan menusia memandang dakwah-dakwah yang ada dari aspel lahiriyah dan penampilan luar. Mereka sering melupakan faktor-faktor kejiwaan dan naluri ruhiyah. Inilah bekal dakwah yang sebenarnya, yang menjadi landasan kemenangan dan perkembangan dakwah".
(Risalah Da'watuna fi thaur Jadid, 232)
©Bunda Rochma Yulika
Divisi Tarqiyah Imaniyah-Kaderisasi-PSDM-ODOJ
Tim Muwajjih RDI
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
==================================
Kisah Cinta Fathimah
(putri Nabi Muhammad Saw) dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhuma--
Ada rahasia terdalam di hati Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. sahabat karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya.
Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya yang cantik. Semuanya mempesona hati ali.
Ali melihat bagaimana gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya (Rasulullah) pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta.

Fatimah membersihkan luka ayahnya dengan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.
Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan menangis.
Muhammad ibn ‘Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!
Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam.
Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menjawab.
Mengagumkan! Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta.
Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan.
 Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi.
 Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal- awal risalah.
Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu. ”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.
 Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakar.
 Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakar lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ‘Ali, namun keimanan dan pembelaannya
pada Allah dan RasulNya tak tertandingi.
Lihatlah bagaimana Abu Bakar menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah
sementara ‘Ali bertugas menggantikan nabi untuk menanti maut di ranjangnya.
Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakar; ‘Utsman, ‘Abdurrahman ibn ‘Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab..

Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ‘Ali.
Lihatlah berapa banyak budak Muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakar; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ‘Abdullah ibn
Mas’ud..
Dan siapa budak yang dibebaskan ‘Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakar sang saudagar, insya Allah lebih bisa membahagiakan Fathimah.
‘Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. “Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ‘Ali.
“Aku mengutamakan Abu Bakar atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”
Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan.
Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.
Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.
 Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri.
Ah, ujian itu rupanya belum berakhir.
Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat
kaum Muslimin berani tegak mengangkat muka.
seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh- musuh Allah bertekuk lutut. ‘Umar ibn Al Khaththab.
Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah.
Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ‘Ali dan Abu Bakar.
Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman?
 Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ‘Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin?
Baca selengkapnya : http://rumahdakwah-indonesia.blogspot.com/2015/05/kisah-cinta-fathimah.html
 Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
===================================
Terapi Nabawi untuk Mengobati Penyakit Hati
Nabi pernah bersabda,
“Maukah kalian kuberitahukan hal yang dapat menghilangkan wahr as-shadr? Berpuasa tiga hari setiap bulan”
(HR. An Nasa’i, derajatnya shahih).
Wahr as-shadr yaitu: rasa dendam, keras, suramnya hati, dan dengki
(Dr. Ahmad bin ‘Ali As Sudais, ketua jurusan Qira’at Universitas Islam Madinah Munawwarah)
Reposted By

®Rumah Dakwah Indonesia
NewerStories OlderStories Beranda

1 komentar:

  1. Harrah's Atlantic City - Mapyro
    Information and reviews for Harrah's Atlantic City, including 수원 출장마사지 real guest reviews, photos, directions, and Uber estimates.Room 남원 출장마사지 types: Non-smoking roomsSuitesSmokiProperty amenities: Free parkingFree High SpRoom features: Air conditioningHousekeeping Rating: 4 · ‎3,066 reviews · ‎Price range: $ (Based on Average Nightly Rates for a 춘천 출장안마 Standard Room from our 서울특별 출장안마 Partners)What are some of 순천 출장샵 the property amenities at Harrah's Atlantic City?Which room amenities are available at Harrah's Atlantic City?

    BalasHapus