Artikel Harian 1 (25 Maret - 31 Maret 2015)


EDISI RABU 25 MARET 2015
Mancing Bareng PSDM
20.00 - 22.00 WIB
Kapal Induk PSDM
Ust. Satria
Ust. Ismail
Etika Copast Karya Orang Lain

Allah berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Ma'idah : 3)

Islam datang dengan membawa kesempurnaan di berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari hal-hal kecil, seperti makan, minum, tidur, hingga perkara-perkara besar, seperti hubungan antar manusia, hukum tatanegara, jihad, dan lain sebagainya.

Di antara bentuk lain dari kesempurnaan Islam adalah dengan begitu besarnya perhatian Islam terhadap penjagaan 5 asas pokok bagi seorang muslim, yaitu :

1. Penjagaan terhadap Agama ( ﺣﻔﻆ ﺍﻟﺪﻳﻦ )

2. Penjagaan terhadap Diri ( حفظ ﺍﻟﻨﻔﺲ )

3. Penjagaan terhadap Keturunan ( حفظ ﺍﻟﻨﺴﻞ )

4. Penjagaan terhadap Kehormatan ( حفظ ﺍﻷﻋﺮﺍﺽ )

5. Penjagaan terhadap Akal ( حفظ ﺍﻟﻌﻘﻮﻝ )

Hal yang akan menjadi fokus kita kali ini adalah seputar fungsi dienul Islam sebagai penjaga kehormatan.

Banyak sekali ayat-ayat di dalam Al Quran yang berisi tentang perintah untuk menjaga kehormatan ini, bahkan ada satu surat khusus yang diturunkan Allah untuk melindungi kehormatan salah seorang istri RasuluLlah yang sempat terfitnah dan hampir saja kehormatannya yang suci ternodai.

Di antara ayat-ayat tersebut adalah,

إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ

"(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar." (QS. An-Nur : 15)

Perhatikanlah...

Ayat di atas diturunkan berkenaan dengan berita bohong tentang Ummul Mukminin A'isyah radhiAllahu 'anhaa, dimana bagi sebagian orang berita bohong tersebut dianggap sebagai hal yang sepele, hal yang mungkin cuma dianggap main-main saja.

Namun coba perhatikan apa yang dianggap sepele dan main-main tadi, ternyata di sisi Allah adalah perkara yang besar... adalah perkara yang tidak boleh dianggap kecil...

Di banyak hadits juga dijelaskan mengenai besarnya perkara menjaga kehormatan seseorang di dalam dien ini.

Di antaranya sabda RasuluLlah saat haji wada',

ﻓَﺈِﻥَّ ﺩِﻣَﺎﺀَﻛُﻢْ، ﻭَﺃَﻣْﻮَﺍﻟَﻜُﻢْ، ﻭَﺃَﻋْﺮَﺍﺿَﻜُﻢْ، ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﺣَﺮَﺍﻡٌ، ﻛَﺤُﺮْﻣَﺔِ ﻳَﻮْﻣِﻜُﻢْ ﻫَﺬَﺍ،
ﻓِﻲ ﺷَﻬْﺮِﻛُﻢْ ﻫَﺬَﺍ، ﻓِﻲ ﺑَﻠَﺪِﻛُﻢْ ﻫَﺬَﺍ

"Sesungguhnya darahmu, hartamu dan kehormatanmu terpelihara antara sesama kamu (muslim) sebagaimana terpeliharanya hari ini, bulan ini dan negerimu ini." (HR. Bukhari dan Muslim)

Di dalam hadits lain yang lebih tegas, RasuluLlah bersabda,

ﻻَ ﺗَﺤَﺎﺳَﺪُﻭْﺍ ، ﻭَﻻَ ﺗَﻨَﺎﺟَﺸُﻮْﺍ ، ﻭَﻻَ ﺗَﺒَﺎﻏَﻀُﻮْﺍ ، ﻭَﻻَ ﺗَﺪَﺍﺑَﺮُﻭْﺍ ، ﻭَﻻَ ﻳَﺒِﻊْ ﺑَﻌْﻀُﻜُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻴْﻊِ ﺑَﻌْﺾٍ ، ﻭَﻛُﻮْﻧُﻮْﺍ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧًﺎ ، ﺍَﻟْـﻤُﺴْﻠِﻢُ ﺃَﺧُﻮْ ﺍﻟْـﻤُﺴْﻠِﻢِ ، ﻻَ ﻳَﻈْﻠِﻤُﻪُ ، ﻭَﻻَ ﻳَﺨْﺬُﻟُﻪُ ، ﻭَﻻَ ﻳَﺤْﻘِﺮُﻩُ ، ﺍَﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻫٰﻬُﻨَﺎ ، ﻭَﻳُﺸِﻴْﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺻَﺪْﺭِﻩِ ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ ، ﺑِﺤَﺴْﺐِ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﻘِﺮَ ﺃَﺧَﺎﻩُ ﺍﻟْـﻤُﺴْﻠِﻢَ ، ﻛُﻞُّ ﺍﻟْـﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْـﻤُﺴْﻠِﻢِ ﺣَﺮَﺍﻡٌ ، ﺩَﻣُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﻋِﺮْﺿُﻪُ .

Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy (menipu), jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! Janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh MENZHALIMINYA, menelantarkannya, dan MENGHINAKANNYA. Takwa itu disini (beliau memberi isyarat ke dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap orang Muslim, haram darahnya, hartanya, dan KEHORMATANNYA atas muslim lainnya." (HR. Muslim)

Dan di antara bentuk menjatuhkan serta merusak kehormatan seorang muslim adalah dengan mengambil haknya tanpa seizinnya, atau mengambil hartanya dengan cara yang bathil...
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

EDISI KAMIS 26 MARET 2015
OASE DAKWAH
Kamis, 26 Maret 2015

Aku Takut
By: Rudianto Surbakti

Ya Allah, hidupku penuh ketakutan
Aku takut jika saat bertemu dengan-Mu, aku termasuk golongan orang yang lalai
Aku jauh dari cinta dan kasih sayangMu, aku jauh dari ridhoMu
Kemudian Engkau berpaling dariku disebabkan dosa yang begitu besar

Aku Takut..
Jika malam ini aku terlelap, lalu esok hari aku tak bangun lagi
Ternyata malaikat maut datang menjemputku dalam keadaan jauh dari ridhoMu
Bukankah kematian itu pasti dan tak tahu kapan datangnya? (QS Al-Jumu’ah 8)

Aku Takut..
Jika dalam sholatku, aku lalai dari mengingatMu dan tidak merasakan kehadiranMu
Jika amalanku tersisipkan riya', beribadah bukan untukMu
Karena celakalah orang yang lalai dari sholat dan berbuat riya' (QS Al Maa'un : 4- 6)

Aku Takut..
Jika aku lalai mengingatkan anak-anakku untuk taat padaMu
Juga lalai membimbing Istriku untuk selalu menjaga diri dan mencari keridhoanMu
Karena aku punya kewajiban memelihara keluargaku dari api neraka (QS At Tahrim : 6)

Aku Takut..
Jika apa yang aku dan keluargaku makan, terselip harta riba, hak fakir miskin dan anak yatim
Atau karena hartaku dan semua yang aku usahakan belum aku keluarkan haknya
Karena Kau telah mengharamkan riba untuk kami (QS Al Baqarah : 275)
Dan Engkau membenci perbuatan memakan harta anak yatim (QS : An Nisaa : 2)

Namun, aku rindu..
Rindu kasih sayangMu, rindu syurgaMu, rindu KeridhoanMu
Jadikanlah ketakutan ini tetap ada, jika bisa membuatku dekat denganMu
Hiasilah rasa takut ini dengan ketaatan padaMu
Agar kelak rasa takut ini menjadikan kami sebagai hambaMu yang bertaqwa
Divisi Tarqiyah Imaniyah PSDM ODOJ
DTI/21/26/03/2015
oaseodoj@gmail.com

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

========================================================
Hiduplah di Dunia Laksana Orang Asing atau Musafir
Imam Bukhari menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah memegang pundak Abdullah bin Umar ra. sambil berkata:

“Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara.”

Ungkapan pendek Rasulullah ini memberikan pelajaran yang luas dan mendalam. Sungguh, manusia yang normal, hatinya tidak akan melekat bergantung kepada sesuatu di negeri yang asing baginya, justru hatinya akan senantiasa terikat dengan negeri asalnya. Sebagus apapun hidup terasing di negeri asing, pasti dia akan tetap berpikir bagaimana kembali ke negeri asalnya, dan memperbaiki kehidupan di negeri yang tidak asing baginya.

Begitu juga seorang pengembara atau musafir, dia tidak akan membawa sesuatu yang justru akan membuat dia payah dalam perjalanannya. Dia tidak akan mebangun istana di perjalanannya, yang kelak akan dia tinggalkan dan tidak akan kembali lagi. Oleh sebab itulah maka Rasulullah meminta untuk memposisikan hidup di dunia seperti orang asing atau pengembara.

Bekal terbaik dalam perjalanan dunia ini adalah taqwa, yakni menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah berfirman:

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS Al Baqarah: 197)

Alangkah sangat disayangkan dan tidak masuk akal jika dalam pengembaraan di tempat yang asing dan fana ini justru perbekalan terbaik dibuang, kemudian ditukar dengan sesuatu dari negeri asing nan fana ini. Dengan alasan untuk memakmurkan negeri fana ini, taqwa justru dibuang, aturan Allah disingkirkan, syariah-Nya dipinggirkan untuk kemudian diganti dengan aturan-aturan yang mengatasnamakan rakyat, yang pada faktanya hanya berpihak pada konglomerat dan semakin menyengsarakan rakyat.

Sungguh ketika taqwa, bekal terbaik ini, kita tukar dengan sesuatu di negeri asing yang fana ini, maka penderitaanlah yang akan kita peroleh, bukan hanya di negeri tujuan yang kekal, namun penderitaan ini juga terasa di negeri asing nan fana ini.

Seorang musafir yang berakal tidak akan menghabiskan uangnya untuk membeli koper besar yang penuh dengan barang-barang yang tidak diperlukan di negeri asalnya. Karena koper besar itu justru akan membebani dirinya dan cenderung membuat dirinya kelelahan dalam perjalanan, yang pada gilirannya akan membuat dirinya menderita di perjalanan dengan membawa sesuatu yang tidak berguna di negeri asalnya.

Namun banyak yang lupa bahwa dunia sejatinya adalah sebuah terminal persinggahan untuk menuju terminal terakhir, yakni kehidupan akhirat yang kekal. Allah berfirman:

“Tetapi kamu orang-orang kafir memilih kehidupan dunia. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS Al A’la: 16-17)

Semoga dengan sisa umur kita di dunia ini, Allah menjadikan kita sebagai musafir cerdas yang tidak tertipu dengan dunia dengan menjual bekal terbaik kita yakni taqwa. Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk mengorbankan sebagian kesenangan dunia kita untuk kita jadikan bekal menuju tempat abadi kelak, meluangkan waktu kita untuk mengkaji aturan-aturan Allah dan berupaya seoptimal mungkin untuk mengamalkan, menyebarkan dan memperjuangkannya. Hanya dengan itulah bekal taqwa akan kita peroleh. Bekal yang akan memudahkan kehidupan di perjalanan dunia, bahkan ketika sampai ke tempat tujuan. Allah berfirman:

“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al A’raf: 96).
Source: kisahislami.com
Reposted by:
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Kisah Motivasi ( inspirasi kisah nyata )

ILMU IKHLAS (MERBOT MASJID)
Ada dua sahabat yang terpisah cukup lama; Ahmad dan Zaenal. Ahmad ini pintar sekali. Cerdas. Tapi dikisahkan kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zaenal adalah sahabat yang biasa-biasa saja. Namun keadaan orang tuanya mendukung karir dan masa depan Zaenal.

 Setelah terpisah cukup lama, keduanya bertemu. Bertemu di tempat yang istimewa; di koridor wudhu, koridor toilet sebuah masjid mungil.

 Adalah Zaenal, sudah menjelma menjadi seorang manager kelas menengah. Necis. Perlente. Tapi tetap menjaga kesalehannya.

 Ia punya kebiasaan. Setiap keluar kota, ia sempatkan singgah di masjid di kota yang ia singgahi. Untuk memperbaharui wudhu, dan sujud syukur. Syukur-syukur masih dapat waktu-waktu yang diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah juga sebagai tambahan.

 Seperti biasa, ia tiba di satu kota. Ia mencari masjid. Ia pinggirin mobilnya, dan bergegas masuk ke masjid yang ia temukan.

 Di sanalah ia menemukan Ahmad. Cukup terperangah Zaenal ini. Ia tahu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak punya, tapi pintarnya minta ampun.

 Zaenal tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Ahmad sebagai merbot masjid!

“Maaf,” katanya menegor sang merbot. “Kamu Ahmad kan? Ahmad kawan SMP saya dulu?”.

Yang ditegor tidak kalah mengenali. Lalu keduanya berpelukan. “Keren sekali Kamu ya Mas… Manteb…”. Zaenal terlihat masih dalam keadaan memakai dasi. Lengan yang digulungnya untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam bermerknya terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…”.

Zaenal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sedang memegang kaen pel. Khas merbot sekali. Celana digulung, dan peci
8 didongakkan sehingga jidat hitamnya terlhat jelas.

“Mad… Ini kartu nama saya…”.

Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wuah, bener-bener keren.

“Mad, nanti habis saya shalat, kita ngobrol ya. Maaf, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekedar merbot di masjid ini. Maaf…”.

Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih ya… Nanti kita ngobrol. Selesaikan saja dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan pekerjaan bersih-bersih dulu… Silahkan ya. Yang nyaman”.

Sambil wudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa Ahmad yang pintar kemudian harus terlempar dari kehidupan normal. Ya, meskipun tidak ada yang salah dengan pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan. Zaenal menyesalkan kondisi negerinya ini yang tidak berpihak kepada orang-orang yang sebenernya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin.

 Air wudhu membasahi wajahnya…

Sekali lagi Zaenal melewati Ahmad yang sedang bebersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaannya ini di perkantoran, maka sebutannya bukan merbot. Melainkan “office boy”.

Tanpa sadar, ada yang shalat di belakang Zaenal. Sama-sama shalat sunnah agaknya. Ya, Zaenal sudah shalat fardhu di masjid sebelumnya. Zaenal sempat melirik. “Barangkali ini kawannya Ahmad…”, gumamnya. Zaenal menyelesaikan doanya secara singkat. Ia ingin segera bicara dengan Ahmad.

“Pak,” tiba-tiba anak muda yang shalat di belakangnya menegur.

“Iya Mas..?”

 “Pak, Bapak kenal emangnya sama Haji Ahmad…?”

 “Haji Ahmad…?”

 “Ya, Haji Ahmad…”

 “Haji Ahmad yang mana…?”

 “Itu, yang barusan ngobrol sama Bapak…”

 “Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Emangnya udah haji dia?”

 “Dari dulu udah haji Pak. Dari sebelumnya bangun ini masjid…”.

Kalimat itu begitu datar. Tapi cukup menampar hatinya Zaenal… Dari dulu sudah haji… Dari sebelumnya bangun masjid ini…

Anak muda ini kemudian menambahkan, “Beliau orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah yang merbot asli masjid ini. Saya karyawannya beliau. Beliau yang bangun masjid ini Pak. Di atas tanah wakafnya sendiri. Beliau bangun sendiri masjid ini, sebagai masjid transit mereka yang mau shalat. Bapak lihat toko material di sebelah masjid ini… Itu toko nya beliau. Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya, aneh. Yaitu senangnya menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya disuruh mengaji saja dan azan…”.

Wuah, entahlah apa yang ada di hati dan di pikirannya Zaenal…

Bagaimana menurut temen-temen…?

He he he, jika Ahmad itu adalah kita, begitu ketemu kawan lama yang sedang melihat kita ngebersihin toilet, segera kita beritahu posisi kita siapa yang sebenernya. Dan jika kemudian kawan lama kita ini sampe menyangka kita merbot masjid beneran, maka kita akan menyangkal dan kemudian menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah kawan kita bahwa kita inilah pewakaf dan yang ngebangun masjid ini.

Tapi kita bukan Haji Ahmad. Dan Haji Ahmad bukannya kita. Ia selamat dari kerusakan amal, sebab ia cool saja. Tenang saja. Adem. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan apa-apa. Dan kemudian Allah yang memberitahu siapa dia sebenarnya..

Sumber : http://www.club-pecinta-alquran.com/index.php?option=com_content&view=article&id=71&Itemid=79

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
#OneDayOneSirah

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh...
Apa kabar saudaraku ? Semoga selalu dalam lindungan dan ridho Allaah Subhanahu Wa Ta'ala, semoga yg sedang kebanjiran cepat disurutkan, yg sedang ada masalah Allaah berikan jalan keluarnya, yg sedang sakit Allaah angkat penyakitnya, yg sedang tertimpa musibah Allaah berikan kekuatan dan kesabaran yang mempunyai hutang Allaah mudahkan untuk melunasinya, yg sedang mencari jodoh Allaah berikan pendamping hidup yg terbaik, yg ingin punya anak sholeh dan sholehah Allaah mudahkan, dan semoga Allaah luaskan dan lapangkan rezeki yg halal dan thoyyib untuk kita semua... Aamiiin Ya Mujibassailiin...

Hari ini kita akan melanjutkan kisah sirah Nabi Muhammad sewaktu kecil...

BismillaahirRahmaanirRahiiim

Muhammad kembali ke dusun

Halimah dan suaminya mengembalikan Muhammad kepada Aminah. Alangkah bahagianya Aminah bertemu lagi dengan putra tunggalnya itu.

"Lihat! Kini engkau tumbuh menjadi anak yang tegap dan sehat!" ujar Aminah sambil mencubit gemas pipi putranya.

Aminah memandang Halimah dan suaminya dengan mata berbinar-binar penuh rasa terima kasih, "Kalian telah merawat Muhammad dengan baik, bagaimana aku harus berterima kasih?".

Halimah dan suaminya saling berpandangan dengan gelisah. Sebenarnya mereka merasa berat berpisah dengan Muhammad. Mereka amat menyayangi anak itu. Selain itu, sejak Muhammad datang, kehidupan mereka dipenuhi keberkahan.

"Kami cuma berharap andaikan saja engkau sudi membiarkan anak ini tetap bersama kami hingga menjadi besar. Sebab, aku khawatir dia terserang penyakit menular yang kudengar kini sedang mewabah di Mekah," pinta Halimah.

Aminah menyadari bahwa yang mereka pinta ada benarnya, tetapi hatinya bimbang karena dia hampir tak sanggup berpisah lagi dengan putranya. Namun, Abdul Muthalib datang. Bangga sekali dia melihat pertumbuhan cucunya yang begitu bagus di daerah pedalaman.

"Aku ingin Muhammad kembali ke Dusun Bani Sa'ad sampai dia berusia lima tahun," kata Abdul Muthalib, "agar dia di situ belajar berkata-kata dan telinganya terbiasa mendengar bahasa Arab yang fasih sehingga nanti dia akan mampu berbicara dengan kata-kata yang fasih pula."

Aminah mengerti bahwa dia harus kembali melepas Muhammad demi masa depan putranya sendiri.

"Beri aku waktu beberapa hari bersama putraku, setelah itu bolehlah kalian membawanya kembali," kata Aminah.

Saudaraku, akhirnya Muhammad pun dibawa kembali ke dusun Bani Sa'ad. Namun, di sana dia mengalami sebuah peristiwa yang sangat mengguncangkan. Peristiwa apakah itu ?

Ikuti kisah sirah selanjutnya di esok hari, in syaa Allaah... 😊

Informasi tambahan :

Rahmat bagi semesta alam

Keberkahan yang dialami keluarga Halimah adalah bukti bahwa Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam diutus untuk membawa rahmat (kasih sayang) untuk seluruh alam. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh firman Allaah, "Dan kami tidak mengutus kamu kecuali sebagai rahmat bagi segenap alam."

Kisah Sirah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 1 halaman 66-67

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Ya Nabi Salam 'Alaika
Ya Rasul Salam 'Alaika
Ya Habib Salam 'Alaika
Shalawatullaah 'Alaika

Allaahumma Shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Hadist Of The Day
 Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلَا وَصَبٍ، وَلَا هَمٍّ، وَلَا حُزْنٍ، وَلَا أَذًى، وَلَا غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah keletihan, kepayahan, kesedihan, gundah gulana, bahaya, menimpa seorang mukmin, sampai duri sekalipun yang menusuk seorang muslim, kecuali Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannnya dengan musibah tersebut.” (HR Muslim)

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Anak Hafal Al Qur'an memakaikan mahkota pada orang tuanya?

Bismillahirrahmanirrahim………..
Semoga Allah menjadikan kita, keluarga dan keturunan termasuk di antara para ahli Al-Qur'an. Shalawat dan salam untuk nabi yang mulia, Rasulullah SAW.

Mengawali pembahasan ini, ana ingin katakan bahwa redaksi hadits dengan susunan kalimat terjemahan seperti yang disebutkan dalam pertanyaan di atas itu tidaklah dikenal dalam dunia hadits. Perlu kita ketahui bersama bahwa penyebutan penghafal Al-Qur'an tidak dikenal dalam dunia hadits, yang ada adalah penyebutan "ahli Al-Qur'an." Akan tetapi, melihat konteks yang disebutkan di dalamnya, ana katakan bahwa kalimat di atas itu bukanlah hadits, namun merupakan perkataan seseorang yang intisari kalimatnya diambil dari hadits-hadits Nabi SAW.

Perlu juga kita ketahui, bahwa dalam dunia Al-Qur'an ada sebuah statement kesimpulan yang ana rumuskan, yang merupakan akumulasi pengalaman nyata selama berada dan berinteraksi bersama para penghafal Al-Qur'an, statement itu ana rangkum dalam kalimat:
"Tidak semua penghafal Al-Qur'an adalah ahli Al-Qur'an, dan tidak semua ahli Al-Qur'an adalah penghafal Al-Qur'an"

Mungkin akan muncul pertanyaan, siapakah yang dimaksud dengan ahli Al-Qur'an dan apa kriterianya ???

Untuk menjawab pertanyaan ini ana katakan bahwa para ulama kita sepakat bahwa criteria ahli Al-Qur'an itu adalah salah satu di antara kedua ciri berikut:

1)     Mempelajari Al-Qur'an, membacanya, mengamalkannya, dan mengajarkannya.
2)     Mempelajari Al-Qur'an, membacanya, menghafalkannya, mengamalkannya, dan mengajarkannya.
Selain dari salah satu di antara dua criteria ini, maka ia bukan merupakan ahli Al-Qur'an. oleh karena itu, jika antum/antunna sangat banyak berinteraksi dengan para penghafal Al-Qur'an, maka akan ditemukan para penghafal Al-Qur'an melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak layak untuk seorang penghafal Al-Qur'an.

Sangat sering pula ditemukan, seseorang yang hafalan Al-Qur'annya sangat sedikit lebih shaleh daripada yang memiliki hafalan yang banyak atau bahkan telah khatam setoran hafalannya 30 juz.

Ana sampaikan hal ini bukan berarti kemudian menjadi alasan untuk tidak berniat menghafal Al-Qur'an, namun maksud ana adalah bagi para penghafal Al-Qur'an hendaklah tidak berbangga diri dengan hafalannya yang banyak. Demikian pula yang memiliki hafalan Al-Qur'an yang sedikit, jangan pernah mengundurkan diri dari menghafal Al-Qur'an, karena selamanya kita hanya bisa berdoa kepada Allah SWT agar digolongkan kepada golongan ahli Al-Qur'an di sisi-Nya.

Kembali ke pertanyaan di atas, berikut ana sebutkan beberapa hadits Rasulullah SAW yng menyebutkan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَجِيءُ القُرْآنُ يَوْمَ القِيَامَةِ فَيَقُولُ : يَا رَبِّ حَلِّهِ ، فَيُلْبَسُ تَاجَ الكَرَامَةِ ، ثُمَّ يَقُولُ : يَا رَبِّ زِدْهُ ، فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الكَرَامَةِ ، ثُمَّ يَقُولُ : يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ ، فَيَرْضَى عَنْهُ ، فَيُقَالُ لَهُ : اقْرَأْ وَارْقَ ، وَيُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً.

"Dari Abu Hurairah r.anhu, dari Nabi SAW, beliau bersabda,"Pada hari kiamat nanti Al-Qur'an dihadirkan dihadapan Allah SWT, maka ia berkata,"Ya tuhanku, berikanlah pakaian kepadanya (kepada ahli Al-Qur'an), maka kemudian Allah memakaikan kepada orang tersebut mahkota kemuliaan, kemudian Al-Qur'an berkata,"Ya tuhanku, tambahkan lagi untuknya," maka orang tersebut dipakaikan pakaian kemuliaan," kemudian Al-Qur'an berkata lagi,"Ya tuhanku, ridhoilah ia," maka Allah SWT pun meridhoinya, dan dikatakan kepada orang tersebut,"Bacalah, dan naikkanlah derajatmu disurga dengan membacanya, maka orang tersebut diberikan kebaikan pada setiap ayat yangdibacanya."

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, al-Hakim, al-Baihaqi, Imam al-Darimi, dan al-Bazzar. Imam Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan, dalam riwayat yang lain beliau mengatakan hasan shahih. Imam al-Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih al-isnad, yaitu hadits yang memiliki sanad yang shahih sesuai syarat Imam Bukhari dan Imam Muslim, namun keduanya tidak meriwayatkannya (semoga Allah merahmati mereka semuanya).

Adapun mengenai mahkota untuk penghafal Al-Qur'an, penyebutannya dalam hadits hanya ditemukan dalam hadits yang sangat panjang, dengan potongan redaksinya:

ثم يكسا أبواه إن كانا مسلمين حلة خيراً من الدنيا وما فيها، فيقولان: أنى لنا هذا وما بلغت أعمالنا؟! فيقال: إن ولدكما يقرأ القرآن".

"Kemudian kedua orang tuanya, dipakaikan dengan pakaian yang lebih indah daripada dunia dan seisinya." Kedua orang tuanya berkata,"Apa yang menyebabkan kami mendapatkan hal ini ? Kemudian dikatakan kepada keduanya,"Karena anak kalian berdua membaca Al-Qur'an."

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Thabrani dalam Kitab al-Mu`jam al-Kabir, dan Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu`ab al-Iman. Hanya saja di dalam riwayat keduanya terdapat seorang perawi yang bernama Suwaid bin Abdul Aziz, seorang perawi dha`if yang menyebabkan para ulama menghukumi hadits ini dha`if. Sementara itu, tidak ada riwayat lain yang ana temukan untuk mejadi penguat riwayat ini.

Namun, satu hal yang harus diingat bahwa dha`ifnya hadits tentang mahkota buat orangtua penghafal Al-Qur'an, tidak boleh menjadi alasan bagi para orang tua untuk tidak berusaha memotivasi dan mengarahkan anaknya untuk menjadi seorang penghafal Al-Qur'an, karena masih banyak keutamaan-keutamaan lain mengenai orang tua yang berhasil mendidik anaknya menjadi seorang penghafal Al-Qur'an.  Pada masa Nabi SAW, para sahabat, dan kemudian para tabi'in, semuanya menjadikan hafalan Al-Qur'an sebagai pondasi dasar pendidikan bagi anak-anak mereka. Sehingga dalam sejarah, sangat banyak anak-anak yang berhasil menghafal Al-Qur'an pada usia tujuh tahun, sepuluh tahun, dan sebagainya.

Semoga Allah SWT menjadikan anak-anak dan keturunan kita sebagai ahli Al-Qur'an. Shalawat dan salam untuk Rasulullah SAW.

Semoga bermanfaat…….


Khadim Al-Qur'an wa As-Sunnah

Aswin Ahdir Bolano

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
TERNYATA HARI JUM'AT ITU ISTIMEWA

Penyusun: Ummu Aufa
Muraja’ah: Ustadz Abu Salman

Saudariku, kabar gembira untuk kita semua bahwa ternyata kita mempunyai hari yang istimewa dalam deretan 7 hari yang kita kenal. Hari itu adalah hari jum’at. Saudariku, hari jum’at memang istimewa namun tidak selayaknya kita berlebihan dalam menanggapinya. Dalam artian, kita mengkhususkan dengan ibadah tertentu misalnya puasa tertentu khusus hari Jum’at, tidak boleh pula mengkhususkan bacaan dzikir, do’a dan membaca surat-surat tertentu pada malam dan hari jum’at kecuali yang disyari’atkan.


Nah artikel kali ini, akan menguraikan beberapa keutamaan-keutamaan serta amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari jum’at. Semoga dengan kita memahami keutamaannya, kita bisa lebih bersemangat untuk memaksimalkan dalam melaksanakan amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari itu, dan agar bisa meraih keutamaan-keutamaan tersebut.

Keutamaan Hari Jum’at

1 Hari paling utama di dunia

Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, antara lain:

Allah menciptakan Nabi Adam‘alaihissallam dan mewafatkannya.Hari Nabi Adam ‘alaihissallamdimasukkan ke dalam surga.Hari Nabi Adam ‘alaihissallamditurunkan dari surga menuju bumi.Hari akan terjadinya kiamat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)

2 Hari bagi kaum muslimin

Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umt Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa dan nasehat-nasehat, serta do’a.

Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu ‘anhumabahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada hari sabtu, dan Nasrani pada hari ahad, kemudian Allah mendatangkan kami dan memberi petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami akan menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari penghuni dunia ini dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

3Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu dari hari-hari

Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzirradhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Hari jum’at adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari jum’at ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada hari jum’at terdapat lima peristiwa, diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari jum’at juga Adam dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu yang mana jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang haram, dan di hari jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)

4Waktu yang mustajab untuk berdo’a

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari jum’at lalu beliau Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

“Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)

Namun mengenai penentuan waktu, para ulama berselisih pendapat. Diantara pendapat-pendapat tersebut ada 2 pendapat yang paling kuat:

a. Waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat jum’at

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.'” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullahmenguatkan pendapat di atas. Sedangkan Imam As-Suyuthirahimahullah menentukan waktu yang dimaksud adalah ketika shalat didirikan.

b. Batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘ashar

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu Dawud)

Dan yang menguatkan pendapat kedua ini adalah Imam Ibnul Qayyimrahimahullah, beliau mengatakn bahwa, “Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya.”

5 Dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut dengan jum’at sebelumnya

Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)

Amalan-Amalan yang Disyari’atkan pada Hari Jum’at

1. Memperbanyak shalawat

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,“Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.” (HR. Baihaqi dengan sanad shahih)

2. Membaca surat Al Kahfi

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.” (HR. Al Hakim dan Baihaqi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

3. Memperbanyak do’a (HR Abu Daud poin 4b.)

4. Amalan-amalan shalat jum’at (wajib bagi laki-laki)

Mandi, bersiwak, dan memakai wangi-wangian.Berpagi-pagi menuju tempat shalat jum’at.Diam mendengarkan khatib berkhutbah.Memakai pakaian yang terbaik.Melakukan shalat sunnah selama imam belum naik ke atas mimbar.

Saudariku, setelah membaca artikel tersebut semoga kita bisa mendapat manfaat yang lebih besar dengan menambah amalan-amalan ibadah yang disyari’atkan. Sungguh begitu banyak jalan agar kita bisa meraup pahala sebanyak-banyaknya sebagai bekal perjalanan kita di akhirat kelak. Wallahu a’lam bishowab

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
EDISI JUMAT 27 MARET 2015
بسم الله الرحمن الرحيم
Embun Pagi...

Jangan pernah berhenti untuk merayu diri agar segera bangkit. Tanyakanlah pada diri kita:

1. Wahai diri, tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Mengaku cinta kepada Allah Swt tetapi tidak merasa senang berinteraksi dengan Kalam-Nya. Bukankah ketika manusia cinta dengan manusia lain, ia menjadi senang membaca suratnya bahkan berulang-ulang? Mengapa kamu begitu berat dan enggan untuk hidup dengan wahyu Allah Swt?
Adakah jaminan bahwa kamu mendapat pahala gratis tanpa beramal shalih? Dengan apa lagi kamu mampu meraih pahala Allah Swt? Infak cuma sedikit, jihad belum siap, kalau tidak dengan Al-Qur’an, dengan apa lagi?

2. Wahai jiwaku, siapa yang menjamin keamanan dirimu saat gentingnya suasana akhirat? Padahal Rasulullah Saw menjamin bahwa Allah Swt akan memberikan keamanan bagi manusia yang rajin berinteraksi dengan Al-Qur’an, mulai dari sakaratul maut hingga saat melewati shirat.

3. Wahai jiwaku, tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Dengan nikmat-Nya yang demikian banyak, yang diminta maupun tidak, tidakkah kamu bersyukur kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an?

4. Wahai jiwaku, sadarkah kamu ketika Allah Swt dan Rasulnya mengajak dirimu memperbanyak hidup bersama Al-Qur’an? Untuk siapakah manfaat amal tersebut? Apakah kamu mengira bahwa dengan banyak membaca Al-Qur’an maka kemuliaan Allah dan Rasul-Nya menjadi bertambah? Dan sebaliknya, jika kamu tidak membaca Al-Qur’an, kemuliaan itu berkurang? Sekali-kali tidak. Semua yang kita baca dan lakukan, kitalah yang paling banyak mendapatkan manfaatnya.

5. Wahai jiwa, tidakkah kamu merasa khawatir dengan dirimu sendiri? Selama ini hidup tanpa al-Qur’an, jatah usia makin sedikit, tabungan amal shalih masih sedikit, jaminan masuk surga tak ada di tangan. Sampai saat ini belum mampu tilawah rutin satu juz per hari, jangan-jangan Al-Qur’anlah yang tidak mau bersama dirimu karena begitu kotornya dirimu sehingga Al-Qur’an selalu menjauh dari dirimu.

6. Wahai jiwa, tidakkah engkau tergiur untuk mengikuti kehidupan Rasulullah Saw dan para sahabat serta tabiin yang menjadi kenangan sejarah sepanjang zaman dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an? Jika hari ini kamu masih enggan berinteraksi dengan Al-Qur’an apa yang akan dikenang oleh generasi yang akan datang tentang dirimu?

Ungkapan di atas adalah perenungan bagi setiap jiwa, agar hidup kita tidak berlalu begitu saja tanpa makna...

“….Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu supaya kamu berpikir. Tentang dunia dan akhirat…” (QS Al-Baqarah [2]: 219-220)

Semoga Allah memberi kemampuan bagi kita semua ...

Aamiin yaa Robbal Alamiin,,
Oleh : Ust. Abdul Aziz Abdul Rauf, Lc, Al-Hafidz
Wallahu'alam
Barakallahufikum ...
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Karya Tulis Adalah Hartanya Penulis

Ikhwaty fillah... Rohimany wa RohimakumuLlah....
Tidak selamanya harta itu melulu adalah uang (materi), atau barang berharga. Sebagaimana defenisi harta di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah, kekayaan berwujud dan tidak berwujud yg bernilai dan yg menurut hukum dimiliki perusahaan.
Harta ( المال ) menurut kamus Al Muhith tulisan Al Fairuz Abadi adalah,

ما ملكته من كل شيء

"Segala sesuatu yang engkau punyai"

Sedangkan harta ( المال ), menurut Hanafiyah ialah sesuatu yang digandrungi oleh tabiat manusia dan memungkinkan untuk disimpan hingga dibutuhkan.

Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa ternyata yang disebut dengan harta itu tidak terbatas hanya uang dan materi saja. Segala sesuatu yang dianggap bernilai dan bisa mendatangkan manfaat oleh pemiliknya, masuk dalam kategori harta. Dengan demikian tidak berlebihan rasanya jika saya katakan bahwa sebuah karya tulis adalah juga merupakan harta bagi seorang penulis.

Sebuah karya tulis merupakan wujud pemikiran serta buah dari pengetahuan yang dimiliki oleh seorang penulis. Tidak mudah bagi seorang penulis untuk menelurkan karya-karya tulis yang mengagumkan tanpa adanya perjuangan yang berliku serta kesungguhan yang menggebu.

Paling tidak, seorang penulis membutuhkan banyak sekali referensi buku atau sumber tulisan dari setiap karya yang akan dibuatnya. Kemudian setelah itu ia juga masih harus menyaring berbagai informasi yang ia dapat dari berbagai referensi tersebut, untuk mengambil bahan yang sesuai dengan tema atau ide dari karyanya itu.

Tak cukup sampai disitu, perjuangan seorang penulis masih berlanjut lagi dengan proses pemilihan kata serta gaya bahasa yang juga harus dipilah dan dipilih sedemikian rupa, sehingga karya yang akan dihasilkan kelak mudah dicerna dan bisa diterima oleh banyak orang. Kira-kira seperti itu gambaran umum lika liku perjalanan seorang penulis dalam menghasilkan sebuah karya tulis, tidak mudah ternyata.

Lalu apa jadinya kira-kira, jika karya tulis yang telah mengalami panjangnya lika liku perjalanan tadi, tiba-tiba dibajak, atau dishare, atau dicopy paste dengan menghapus atau menghilangkan nama serta identitas penulis si empunya karya? Sungguh terlalu...

Sungguh sebuah hal yang mungkin bagi sebagian penulis amat sangat menyakitkan, ibarat sebuah pribahasa, "Ayam yang bertelur, tapi sapi yang punya nama"

(telur mata sapi )
Tindakan seperti ini, yaitu mengklaim atau mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya, mirip dengan ayat Allah berikut,

وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 188)

Di dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan seseorang yang berhutang namun tidak ada saksi yang menyaksikan hal tersebut, sehingga si penghutang ini ingin mengklaim bahwa uang hutang tersebut adalah uang miliknya.

Syaikh Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahuLlah mengatakan ketika menafsirkan ayat ini,

ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ﺑُﻄْﻠَﺎﻥ ﻣَﺎ ﺗَﺪْﻋُﻮﻧَﻪُ ﻭَﺗُﺮَﻭِّﺟُﻮﻧَﻪُ ﻓِﻲ ﻛَﻠَﺎﻣﻜُﻢْ

"Kalian mengetahui bahwa dakwahan dan klaim (disebarluaskan/propaganda), di dalam perkataan kalian itu adalah sebuah KEBATHILAN (KESALAHAN)"

Makna kata "turowwijuunahu" boleh juga diartikan sebagai upaya untuk menyebarluaskan atau mempublikasikan, atau bisa juga berarti mempopulerkan. (Kamus Al Munawwir)

Maknanya, segala tindakan dalam rangka mengklaim apa yang bukan menjadi hak miliknya, atau perbuatan menyebarluaskan segala sesuatu yang bukan miliknya dalam rangka untuk mengaburkan informasi tentang siapa pemilik sebenernya dari harta tersebut, termasuk sebuah perbuatan yang BATHIL...

Hal ini juga berlaku bagi sebuah karya tulis seorang penulis, karena sejatinya, karya tulis adalah harta bagi mereka. Jika ada orang lain yang dengan sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, menghilangkan atau menghapus identitas penulis dalam sebuah karya tulisnya, maka sudah pasti hal ini akan sangat menyakiti si penulis.

Jika sudah seperti ini, maka hendaknya kita bertanya kepada diri kita sendiri, "Bagaimana jika posisi kita adalah seorang penulis yang karya kita diperlakukan seperti itu?". Tidakkah kita juga akan sangat terganggu?

Sebagai penutup, marilah kita bersama-sama instrospeksi diri, betapa perkara yang mungkin selama ini bagi kita adalah hal yang sepele dan kecil, namun ternyata hal tersebut di sisi Allah adalah sesuatu yang besar dan bukan perkara yang sepele.

Menzhalimi seorang Muslim (termasuk mengubah atau menghilangkan identitas dari sebuah karya tulis) adalah sebuah hal yang amat sangat tercela dan dikecam oleh Allah dan Rasul-Nya, bahkan ia termasuk perkara yang sangat dibenci.

Oleh karena itu, marilah mulai saat ini, ketika kita menyebarluaskan (share atau copy paste) sebuah karya tulis, hendaknya kita memperhatikan hal ini dengan seksama, agar kita tidak "membeo" di dalam sebuah kezholiman...

Kami tutup tulisan singkat ini dengan sabda RasuluLlah ,

ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻪُ ﻣَﻈْﻠَﻤَﺔٌ ﻷَﺣَﺪٍ ﻣِﻦْ ﻋِﺮْﺿِﻪِ ﺃَﻭْ ﺷَﻰْﺀٍ ﻓَﻠْﻴَﺘَﺤَﻠَّﻠْﻪُ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ، ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻻَ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺩِﻳﻨَﺎﺭٌ ﻭَﻻَ ﺩِﺭْﻫَﻢٌ ، ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻋَﻤَﻞٌ ﺻَﺎﻟِﺢٌ ﺃُﺧِﺬَ ﻣِﻨْﻪُ ﺑِﻘَﺪْﺭِ ﻣَﻈْﻠَﻤَﺘِﻪِ ، ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﻟَﻪُ ﺣَﺴَﻨَﺎﺕٌ ﺃُﺧِﺬَ ﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺻَﺎﺣِﺒﻪِ ﻓَﺤُﻤِﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ

Barangsiapa yang pernah menzhalimi seseorang (khususnya seorang Muslim) baik kehormatannya maupun lainnya, maka mintalah DIHALALKAN (pema'afan) hari ini, sebelum datang hari yang ketika itu tidak ada dinar dan dirham (sebagai penebus atau penolong atas dosa kezholiman tersebut). Jika ia memiliki amal saleh, maka diambillah amal shalihnya sesuai kezhaliman yang dilakukannya, namun jika tidak ada lagi amal
shalihnya, maka diambil kejahatan (dosa) orang itu (orang yang dizholimi), lalu dipikulkan kepadanya (orang yang menzholimi).” (HR. Bukhari)

 وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

اللهم صلى على نبينا محمد و على آله و اصحابه و سلم...

اخير الدعو انا، عن الحمد لله رب العلمين

S.E.L.E.S.A.I
Page 2
Notulen by:
®Ulil®
Kapal Induk, 25 Maret 2015
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia

========================================================
KEUTAMAAN MEMBACA SURAH AL KAHFI

 Dari Abu Sa'id al-Khudri radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ َﻘَﺮَﺃَ
ﺳُﻮْﺭَﺓَ ﺍﻟْﻜَﻬْﻒِ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺔِ ﺃَﺿَﺎﺀَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨُّﻮْﺭِ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖِ ﺍﻟْﻌَﺘِﻴْﻖِ"

Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273.

🍀Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)2. Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu,
ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﺳُﻮْﺭَﺓَ ﺍﻟْﻜَﻬْﻒِ ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺔِ ﺃَﺿَﺂﺀَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨُّﻮْﺭِ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺘَﻴْﻦِ"

Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)3. 

🍀Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃ
َ ﺳُﻮْﺭَﺓَ ﺍﻟْﻜَﻬْﻒِ ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺔِ ﺳَﻄَﻊَ ﻟَﻪُ ﻧُﻮْﺭٌ ﻣِﻦْ ﺗَﺤْﺖِ ﻗَﺪَﻣِﻪِ ﺇِﻟَﻰ ﻋَﻨَﺎﻥِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﻳُﻀِﻲْﺀُ ﻟَﻪُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻏُﻔِﺮَ ﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺘَﻴْﻦِ“

Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”Al-Mundziri berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)”
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================

#OneDayOneSirah

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh
Apa kabar saudaraku ?
Semoga di hari yg baik ini, iman kita semakin bertambah, semakin berkurang keburukan, semakin rajin beristighfar, bersedekah dan bershalawat,  semakin indah dan kuat ukhuwah islamiah, semoga semakin mencintai dan dicintai Allaah dan Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, aamiiin Allaahumma aamiiin

In syaa Allaah hari ini kita akan membahas peristiwa penting dalam hidup Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam di waktu kecil.

BismillaahirRahmaanirRahiim
Pembelahan Dada
Saudaraku, peristiwa itu terjadi tidak lama setelah keluarga Halimah kembali ke pedalaman. Saat itu, umur Muhammad belum lagi genap tiga tahun.

Hari itu, Muhammad kecil ikut menggembalakan kambing bersama saudara-saudaranya. Tiba-tiba, salah seorang putra Halimah datang berlari-lari sambil menangis.

"Ada apa?" tanya Halimah dan suaminya panik.

"Saudaraku yang dari Quraisy itu! Dia diambil oleh seorang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan! Perutnya dibelah sambil dibalik-balikkan!"

Halimah dan Harits segera berlari mencari Muhammad. Mereka menemukan anak itu sedang sendiri. Wajah Muhammad pucat pasi. Halimah dan suaminya memerhatikan wajah Muhammad baik-baik.

"Apa yang terjadi kepadamu, Nak?" tanya mereka.

"Aku didatangi oleh dua orang laki-laki berpakaian putih. Aku dibaringkan lalu dadaku dibedah. Mereka mencari sesuatu di dalamnya. Aku tak tahu apa yang mereka cari."

Tanpa bertanya lagi, Halimah segera membawa Muhammad pulang. Hatinya dipenuhi kecemasan.

"Aku takut Muhammad didatangi dan digoda oleh jin," kata Halimah kepada suaminya.

"Lebih baik kita membawanya kembali ke Mekah," jawab Harits.

Saudaraku, sebenarnya siapakah dua orang laki-laki itu?

Ikuti kisah sirah selanjutnya di group ini...in syaa Allaah

Informasi tambahan :

Menurut riwayat dari sahabat Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, Anas bin Malik, yang mendatangi Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam adalah malaikat yang menyamar menjadi manusia. Dia adalah Jibril, Malaikat Pembawa Wahyu.

Kisah sirah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 1 halaman 68-69

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Ya Nabi Salaam 'alaika
Ya Rasul Salaam 'alaika
Ya Habib Salaam 'alaika
Shalawatullaah 'alaika

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
MENJAGA AGAMA

Al Hasan Al Bashri -rahimahulloh- berkata: ”Wahai anak Adam, jaga agamamu, jaga agamamu, karena hanya agama itulah daging dan darahmu. Kalau engkau selamat, maka alangkah tentramnya dan alangkah nikmatnya. Tapi jika yang terjadi adalah selain itu, maka -kita berlindung kepada Alloh- dia itu hanyalah api yang tidak padam, batu yang tidak dingin dan jiwa yang tidak mati” 

(riwayat Al Firyabi -rahimahulloh- di “Shifatun Nifaq”/no. 49/dishahihkan Syaikh Abdurraqib Al Ibbi -hafidhahulloh-)

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
#OneDayOneSirah

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh
Semoga Allaah selalu melindungi kita dan keluarga dari segala kejahatan yg kita ketahui dan tidak kita ketahui, semoga Allaah selalu meridhoi kita...aamiiin
Allaahumma aamiiin
Hari ini kita akan mereview buku Sirah "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam" jilid 1
BismillaahirRahmaanirRahiim

Kota Mekah merupakan salah satu kota suci kaum Muslimin, dahulu Mekah hanya sebuah tempat persinggahan rombongan kafilah dagang. Kota Mekah terletak di Jazirah Arab.

Jazirah Arab dahulunya merupakan daerag subur tetapi kemudian mengalami pengeringan. Kini Jazirah Arab sebagian besar merupakan gurun pasir dan gunung berbatu. Unta merupakan salah satu binatang yang diandalkan oleh penduduk Jazirah Arab.

Penduduk Jazirah Arab salah satunya adalah suku Badui, orang Badui terkenal ramah, senang memberi, dan sangat menghormati tamu.

Perjalanan umat Islam di Jazirah Arab dimulai oleh kisah Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam. Keberanian Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam salah satunya adalah menghancurkan patung-patung berhala yang disembah oleh kaumnya. Akibat perbuatannya itu raja Namrud yang berkuasa saat itu memerintahkan agar Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam dibakar. Dan Allaah menolong Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam dengan memerintahkan api untuk menjadi dingin, dan memberikan keselamatan pada Nabi Ibrahim 'Alaihi Sallaam (Q.S. Al Anbiya, 21:69)

Nabi Ibrahim dan bunda Sarah telah lama menginginkan keturunan tetapi Allaah mengujinya, hingga akhirnya bunda Sarah menyarankan agar Nabi Ibrahim untuk menikah lagi dengan seorang wanita yang selama ini membantu mereka yaitu bunda Hajar. Allaah kemudian mengaruniakan nabi Ibrahim dan bunda Hajar seoranga anak yang diberi nama Ismail. Dan kemudian Allaah memberikan ujian kepada nabi Ibrahim dengan memintanya agar bunda Hajar dan bayi mungil Ismail dibawa ke daerah persinggahan pedagang yaitu Mekah. Di saat bayi mungil Ismail kehausan karena persediaan air yang dibawa telah habis, bunda Hajar mencari-cari air dengan berlari dari satu bukit Shafa ke Bukit Marwah berkali-kali (peristiwa ini diabadikan menjadi rukun umrah dan haji dan dinamakan sa'i) belum menemukan air. Ketika bunda Hajar kembali ke Ismail dengan wajah sedih karena Ismail menangis kehausan sambil kakinya menendang-nendang ke tanah, Allaah Yang Maha Kuasa, mengeluarkan air dari tanah yang ditendang oleh kaki Ismail. Sumber Air itu dikenal dengan Sumur Zamzam.

Nabi Ibrahim sangat sayang dan mencintai nabi Ismail. Dan Allaah kembali menguji Nabi Ibrahim, dengan memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail. Dan karena ini merupakan perintah Allaah, maka Nabi Ismail pun tunduk dengan perintah tersebut, dan pada saat akan di sembelih leher nabi Ismail, Allaah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba dan peristiwa tersebut di abadikan dengan hari Raya Idul Adha, dimana umat Muslim, menyembelih domba.

Setelah peristiwa tersebut, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membangun Baitullaah dekat sumur Zamzam atas perintah Allaah.
Dan setelah itu Nabi Ismail pun menikah, dan putra-putra beliaulah yang menjadi nenek moyang Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam.

Salah seorang nenek moyang Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam bernama Hasyim bin Abdul Manaf. Dia adalah pemuka masyarakat, dan masyarakat Mekah mematuhi dan menghormatinya. Di bawah kepemimpinan Hasyim, Mekah berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur. Disamping kemajuan yg besar itu, masyarakat Arab juga mengalami kemunduran, sehingga mereka dijuluki masyarakat jahiliah. Kemunduran itu antara lain percaya takhayul, taat menyembah berhala, gemar mabuk dan berjudi, banyak perampokan, memakan bangkai binatang, menyiksa binatang hingga mati, tidak mengenal sopan santun serta meminum darah binatang dan darah yg dibekukan.

Ketika Hasyim pergi berdagang dan sampai di Yatsrib, beliau menikahi wanita dari kota tersebut, dan tinggal beberapa lama. Hasyim meninggal saat pergi melanjutkan perniagaannya dan meninggalkan  seorang anak bernama Syaibah.

Sepeninggal Hasyim, kedudukan pemuka masyarakat Mekah dipegang oleh adiknya yang bernama Al Muthalib.

Al Muthalib membawa keponakannya Syaibah ke Mekah, dikarenakan Syaibah duduk dibelakang Al Muthalib, orang-orang menyangka itu budaknya Al Muthalib, sehingga mereka memanggilnya "Abdul Muthalib (budak Al Muthalib).

Abdul Muthalib menjadi seorang pemuka Mekah setelah dewasa. Abdul Muthalib bersama anaknya yang bernama Harits menggali sumur zamzam yang telah tertimbun sejak lama. Abdul Muthalib bertugas untuk mengurus air dan keperluan para tamu yang datang ke Mekah. Dan karena tugasnya yg berat tersebut, Abdul Muthalib bernazar jika mempunyai 10 anak laki-laki, maka salah seorang dari mereka akan disembelih di Ka'bah. Dan anak yg terakhir yang bernama Abdullah yang terpilih untuk di sembelih. Abdullah tidak jadi disembelih, sebagai penggantinya adalah 100 ekor unta.

Saat Abdul Muthalib memimpin Mekah, ada peristiwa dahsyat yaitu seorang Raja bernama Abrahah yang tinggal di Yaman ingin menghancurkan Ka'bah, dia membawa pasukan Gajah dan memimpin langsung penyerbuan tersebut. Tetapi Allaah melindungi Ka'bah dengan menghancurkan pasukan bergajah tersebut dengan datangnya burung-burung yang membawa batu-batu yang menyala. Peristiwa tersebut ada dalam Al-Qur'an surat Al Fil.

Setelah peristiwa tersebut dan penebusan Abdullah. Abdullah dinikahkan oleh Abdul Muthalib dengan wanita bernama Aminah. Seorang gadis yang paling baik keturunan dan kedudukannya di kalangan suku Quraisy.

Setelah menikah, Abdullah akan pergi berdagang, dan Aminah dalam keadaan hamil. Itulah saat terakhir Aminah melihat Abdullah. Abdullah meninggal dunia di Yatsrib saat perjalanan pulang dari berdagang.

Aminah melahirkan pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awwal pada tahun gajah. Dan anaknya tersebut diberi nama "Muhammad"  Dikarenakan pada saat itu ada tradisi bayi disusukan oleh penduduk desa. Maka Muhammad pun di susukan oleh wanita desa bernama Halimah dari Bani Sa'ad. Saat Muhammad di rawat oleh Halimah banyak keberkahan yg hadir dan ada 1 peristiwa penting yaitu pembelahan dada saat Muhammad sedang menggembala domba.

Demikian review kisah Sirah Nabawiyah hari ini, dari buku Muhammad Teladanku jilid 1

In syaa Allaah besok kita akan lanjutkan kisah sirah dari buku "Muhammad Teladanku" jilid 2

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity

Allaahumma Shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
3 POROS KEHIDUPAN
Suatu masyarakat dalam aktivitas kehidupannya berputar pada 3 poros, yaitu :
1. Figure
2. Harta / Materi
3. Nilai / Pemikiran
Tiga poros aktivitas kehidupan suatu masyarakat tersebut telah diisyaratkan dlm Quran :

" Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya" ( QS 31 : 21 )

... Ini adalah fenomena masyarakat yang poros kehidupannya adalah FIGURE, dan ini adalah gambaran masyarakat yang sakit

" Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar"( QS 28 : 79 )

.... Ini adalah fenomena masyarakat yang poros kehidupannya adalah HARTA/MATERI, dan ini adalah gambaran masyarakat yang sakit

" Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". ( QS 12 : 108 )

.... Ini adalah fenomena masyarakat yang poros kehidupannya adalah NILAI/PEMIKIRAN, dan ini adalah gambaran masyarakat yang sehat & selamat

Wallahu a'lam

Naungan Al Qur'an
Komunitas Tadabbur Al Qur'an

Reposted by
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
EDISI SENIN 30 MARET 2015 
Quote Of The Day :

 .وَإِذَا هَاجَمَكَ النَّاسُ وَأَنْتَ عَلَى حَقٍّ .. أَوْ قَذَعُوْكَ بِالنِّقْدِ.. فَافْرَحْ ..إِنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ لَكَ .. أَنْتَ نَاجِحٌ وَمُؤَثِّرٌ .. فَالْكَلْبُ الْمَيِّتُ .. لاَ يُرْكَلُ !وَلاَ يُرْمَى إِلاَّ الشَّجَرُ الْمُثْمِرُ !
Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab,·         anjing yang mati tidak akan ditendang,·         dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah.

 Kata-kata Sayyidina Ali ra ketika melantik gubernur Mesir Sayyidina Malik al-asythar pada zaman pemerintahannya.
Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Mari Bersedekah : Simple Sedekah

Bukankah hamba yang paling dicintai Allah adalah yang paling banyak berbuat kebaikan (sedekah) untuk orang lain?
Bukanlah amal yang paling dicintai Allah adalah membahagiakan, melapangkan dan membantu urusan orang lain?

Berikut adalah sedekah sederhana (simple) yang bisa menjadi alternatif sedekah kita dan mungkin jauh lebih bernilai dari pada bersedekah kepada orang yang 'berprofesi' sebagai pengemis dijalanan...

Membeli es krim yang lewat di depan rumah waktu hujan dengan niat sedekah karena penjualannya kemungkinan menurun

Membeli dagangan yang juga lewat di depan rumah pada waktu matahari terik dengan niat memudahkan dia agar dia cepat bisa istirahat pulang

Mengangkat paku, batu atau apa saja yang menghalangi pejalan raya dan pejalan kaki

Jika berkendara, Memberi kesempatan kendaraan lain yang ingin berbelok dengan tertib dan sesuai aturan

Membeli beberapa buah sandal jepit plastik atau bakiak kayu, letakkan di sekitar masjid agar para jamaah dapat menggunakannya saat akan berwudhu. Anda akan menikmati pahala dari setiap orang yang memakainya

Meletakkan di jendela kamar, segelas air atau makanan untuk burung-burung kecil yang datang hinggap ke sana

Sisakan buah buahan pada batang pohon agar bisa dimakan oleh burung dan binatang sekitar

Sisihkanlah dari hasil upah jerih payahmu, sebagian untuk disumbangkan kepada anak yatim

Belilah sekantong plastik kaos tangan dan kaos kaki, agar bisa diberikan kepada para pekerja

Letakkanlah di kamarmu sebuah kotak, dimana setiap kali kamu merasa melakukan dosa, masukan uang receh 3-5ribu ke dalamnya, jika sudah 1 bulan, buka kotak itu dan besedekahlah dengan uang tersebut. Lakukanlah ini setiap bulan..

Jika anda hadir dalam acara kumpul-kumpul bersama keluarga dan kerabat, belilah ½-1 doos air mineral, niatkan untuk sedekah kepada orang² yang butuh minum, yang sakit, dan lainnya

Jika anda mengisi bensin atau parkir, kemudian petugasnya mengembalikan uang receh sisa kembalian, berikan sisa uang itu untuknya sebagai sedekah

Belilah mushaf (Al Quran) letakkan di salah satu masjid dan bayangkan berapa pahala yang akan anda dapat pada setiap huruf yang mereka baca

Sedekah makanan pada tetangga

Berikanlah perasaan gembira kepada setiap muslim, khususnya kepada mereka yang sedang tertimpa kesedihan

Lemparkanlah senyum kepada orang yang anda temui, berilah salam kepada orang yang duduk dan bertuturlah dengan ucapan yang baik karena semuanya adalah sedekah

berusaha memaafkan orang yang telah berbuat buruk kepadamu (menggibahi, mengadu domba dan mendzalimimu

menshare tausiyah ini sehingga orang lain juga terinspirasi bersedekah dengan berbagai alternatif dan pahala mengalir kepada kita.

Semoga bermanfaat

(Status FB Raehanul Bahraen, Copas Grop WA)

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Saudari syurgaku,
Siapa yang tidak pernah merasakan kelunya hati saat mendapati sebuah kabar tidak nyaman mengenai diri dari insan lain...

Rabbana...
Pasti kelu dan penat diri rasa. Derasnya gelombang fitnah yang melanda.

“Dan peliharalah dirimu dari pada fitnah yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya”.
[QS Al Anfal : 25]

Saudari ² syurgaku syg...
Insan² yang berusaha memurnikan keimanan dan berusaha bertakwa kepada Rabb dengan sebaik-baiknya, BERSABARlah... karena pasti memberikan jalan keluar yang indah lagi lapang.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.”
[QS Ath Thalaq:2]

“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam semua urusannya.”
[QS Ath Thalaq : 4]

Saudariku sayang...
Berbagai perkara yang menyesakkan dan berbagai keadaan yang datang silih berganti menimpa diri, bukanlah kesia-siaan. Keadaan tersebut menampakkan klasifikasi diri dalam ketaatan kepada Rabb. Semakin kuat badai menerpa, semakin bersabar diri yg disertai ketaatan pada Rabb... Semakin tinggi bagian syurga yang menanti, Semakin lapang menjumpai Rabb, kelak.

Barang siapa yang bertawakal dan menyandarkan hatinya kepada Rabb, maka Rabb akan menjaga dan melindungi dari segala keburukan serta segala fitnah.

Ya Rabb, perbaikilah hubungan di antara kami, satukanlah hati kami dan tunjukkanlah kepada kami jalan-jalan keselamatan.

Sayangku...
Seburuk apapun fitnah yang menghampiri diri, tiada akan mengubah pandangan lembut Rabb kepada insan yg terus berusaha membersamai-Nya.


#Semangat Tilawah
#Semangat Menjadi Pribadi Indah


-ummu adib-

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
#Nasehatku untuk saudariku#

Seorang wanita harus punya harga diri..

Jangan seperti bunga yg bisa didatangi setiap kumbang..

Tapi jadilah seperti mutiara dalam kerang di dasar lautan..

Ia amat berharga dan mulia di mata manusia..

Mulia juga di mata pencipta..

Lihatlah Maryam bintu Imran..

Wanita terbaik di dunia..

Ketika didatangi malaikat jibril berbentuk lelaki..

Ia berkata: aku berlindung kepada Ar Rahman jika kamu lelaki bertaqwa..

Lihatlah pada bidadari surga..

Allah menyifati mereka..

"Mereka tak pernah disentuh oleh seorangpun manusia tidak pula jinn."

Mereka menjadi mulia karena menjaga kehormatan..

Oleh: Ust. AbuYahya BadruSalam

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
DR. Majdi Ar Roba’iy (pakar sejarah) berkata:

Aku telah menghabiskan sepuluh tahun dari umurku bersama syi’ah…
Dan kupelajari sejarah mereka, kuteliti sepak terjang mereka dan tokoh-tokoh utama mereka…
Demikian pula perseteruan mereka terhadap ahlussunnah wal jama’ah…
Itu semua kulakukan selama pengembaraan ilmiahku dalam rangka mendapatkan gelar Master dan Doktor di bidang sejarah syi’ah, tepatnya di negeri Irak dan Iran.

Kurenungi dengan seksama sekte Syi’ah Bathiniyyah yang menghalalkan darah kaum muslimin, dan menyebarkan paham syi’ah dengan api dan besi (kekuatan senjata)…
Sampai mereka berhasil memaksa bangsa Iran sejak 400 tahun untuk memeluk syi’ah… Mereka memaksa jutaan warga ahlussunnah wal jama’ah di Iran untuk menganut paham syi’ah, sampai-sampai para sejarawan mengatakan bahwa jumlah ahlussunnah yang dibunuh oleh syi’ah di masa daulah Shafawiyah (Syi’ah Rafidhah) mencapai SATU JUTA JIWA. Mereka disembelih dengan pedang oleh tangan-tangan syi’ah Rafidhah, sehingga beralihlah Iran yang sunni menjadi syi’i majusi sejak 400 tahun silam.

Lebih dari itu, pada saat-saat paling kritis dalam sejarah, kaum Syi’ah Rafidhah justru berkoalisi dengan kaum Yahudi dan Nashara untuk melawan ahlussunnah wal jama’ah… inilah penyebab terhentinya ekspansi (futuhat) Daulah Utsmaniyyah di benua Eropa, setelah mereka berhasil menaklukkan belahan timur Eropa. Daulah Utsmaniyyah sempat menjejakkan kakinya di jantung Eropa, dan mengepung kota Wina (Austria)… namun akhirnya mereka harus kembali ke negeri Timur (Asia) dan melupakan impian penaklukan Eropa dan masuknya warga Eropa ke pangkuan Islam. Oleh karena itu, salah seorang sejarawan Barat terkenal berkata, “Andai bukan karena pengkhianatan dan serangan Kaum Syi’ah Shafawiyyin (Rafidhah) terhadap Khilafah Utsmaniyyah dari arah belakang, niscaya Utsmaniyyun akan menguasai Eropa seluruhnya, dan beralihlah Eropa menjadi benua Islam”.

Diantara tragedy yang menjadikanku merenung cukup lama, dan hampir-hampir tak percaya hal itu bisa dilakukan oleh seorang manusia, apalagi yang mengaku muslim… ialah apa yang dilakukan oleh syi’ah qaramithah (salah satu sekte syi’ah bathiniyyah) di sekitar Baitullah (masjidil Haram) pada tahun 317 H, tepatnya pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah) ketika mereka menyerang Jemaah haji dan membantai lebih dari 30 ribu jiwa… kubah sumur zam-zam mereka hancurkan… pintu ka’bah mereka congkel… kiswahnya mereka lepas, dan siapa pun dari Jemaah haji yang bergelayutan di kiswah ka’bah mereka sembelih… lalu mereka kuburkan jasad kaum muslimin tsb di sumur zam-zam!! Setelah itu, mereka mencongkel hajar aswad dari tempatnya, dan membawanya ke negeri Mereka (Ahsa’).
Setelah merenungi tragedy ini, barulah aku meyakini kebenaran ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tentang kaum syi’ah bathiniyyah, bahwa “mereka itu lebih kafir dari Yahudi dan Nasrani, dan memerangi mereka lebih wajib daripada memerangi orang-orang kafir, sebab mereka tergolong kaum murtad”.

Hari ini, setelah kita menyaksikan penyembahan terhadap Basyar Al Asad yang terjadi di Suriah, dan pembantaian serta pembunuhan terhadap Ahlussunnah lewat serangkaian genosida yang belum pernah dilakukan kaum Yahudi maupun Tatar (Mongol) sekalipun… ditambah lagi penghancuran dan penistaan masjid-mesjid… yakinlah aku bahwa Basyar Al Asad dan Syi’ah Nushairiyah-nya adalah anak cucu dari Syi’ah Bathiniyyah Qaramithah tsb... Benarlah firman Allah (ذريةً بعضها من بعض) “Sebagiannya merupakan keturunan sebagian lainnya”... Seakan-akan sejarah sedang terulang kembali!!!

Ditulis oleh DR. Majdi Ar Roba’iy diterjemahkan, Madinah 8 Jumada Tsaniyah 1436 H

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
EDISI SELASA 31 MARET 2015

#OneDayOneSirah

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh...

Semoga di hari ini saudaraku berbahagia bersama keluarga, dan sahabat, bertambah iman dan amal...aamiiin Allaahumma aamiiin

Hari ini kita akan membahas tentang kembalinya Nabi Muhammad kecil kepada ibundanya Aminah.

BismillaahirRahmaanirRahiim

Percakapan dengan Aminah

Karena kejadian itu, Halimah kembali ke Mekah dan menyerahkan Muhammad kepada ibunya. Aminah menerima kedatangan mereka dengan rasa heran, "Mengapa engkay mengantarkannya kepadaku, wahai Ibu susuan? Padahal sebelumnya engkau meminta ia tinggal denganmu?"

"Ya," jawab Halimah, "Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah membesarkan Muhammad. Aku sudah menyelesaikan apa yang menjadi tugasku. Aku merasa takut karena banyak kejadian terjadi kepadanya. Jadi, dia aku kembalikan kepadamu seperti yang engkau inginkan."

"Sebenarnya, apa yang terjadi?" tanya Aminah, "berkatalah dengan benar kepadaku."

Halimah terdiam sejenak, lalu bercerita dengan rasa berat, "Ada dua orang berbaju putih membawanya ke puncak bukit. Mereka membelah dan mengeluarkan sesuatu dari dalam dadanya."

Setelah berkata demikian, Halimah mengangkat wajahnya memandang Aminah, tetapi ia terkejut melihat wajah Aminah demikian tenang.

"Apakah engkau takut setanlah yang mengganggunya?" tanya Aminah.

Halimah mengangguk, "Itulah sebenarnya yang membuatku khawatir sehingga cepat-cepat mengembalikannya kepadamu."

Aminah menarik napas.

"Demi Allaah," katanya, "setan tidak akan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalam jiwa Muhammad. Sesungguhnya, anakku akan menjadi orang besar pada kemudian hari. Ketika aku mengandungnya, aku melihat sinar keluar dari perutku. Dengan sinar tersebut, aku bisa melihat istana-istana Busra di Syam menjadi terang-benderang. Demi Allaah, aku belum pernah melihar orang mengandung yang lebih ringan dan lebih mudah seperti yang kurasakan. Ketika aku melahirkannya, dia meletakkan tangannya di tanah dan kepalanya menghadap ke langit."

Halimah mendengar semua itu dengan takjub. Aminah menyentuh tangan Halimah dan berkata lembut, "Biarkan dia bersamamu dan pulanglah dengan tenang."

Saudaraku, Muhammad kecil pun kembali dibawa pulang. Namun, lagi-lagi terjadi sebuah peristiwa yang akhirnya membuat Halimah benar-benar mengembalikan Muhammad kepada ibunya.

Demikian kisah sirah hari ini, semoga bermanfaat.

Informasi tambahan :

Burung Putih

Dalam kitab Sunan Ad Darimi dan kitab Imam Ahmad disebutkan, malaikat yang mendatangi Muhammaf pertama-tama bukan berbentuk manusia, melainkan menyerupai dua burung putih yang menyambar dan membawa lari beliau.

Kisah sirah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman 4-5

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity

Ya Nabi Salaam 'alaika
Ya Rasul Salaam 'alaika
Ya Habib Salaam 'alaika
Shalawatullaah 'alaika

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum...

Reposted By
®Rumah Dakwah Indonesia
========================================================
Amalan yang menyampaikanmu ke surga

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Nasehat Menjelang Malam :

Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu, bahwasanya Rosulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :

ﻣﺎ ﺍﺳﺘﺠﺎﺭَ ﻋﺒﺪٌ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ ﺳﺒﻊَ ﻣﺮَّﺍﺕ، ﺇﻻَّ ﻗﺎﻟﺖ ﺍﻟﻨﺎﺭ : ﻳﺎ ﺭﺏِّ، ﺇﻥَّ ﻋﺒﺪﻙ ﻓﻼﻧًﺎ ﺍﺳﺘﺠﺎﺭَ ﻣﻨﻲ، ﻓﺄَﺟِﺮْﻩ، ﻭﻻ ﻳَﺴﺄﻝ ﻋﺒﺪٌ ﺍﻟﺠﻨﺔَ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ ﺳﺒﻊَ ﻣﺮَّﺍﺕ، ﺇﻻَّ ﻗﺎﻟﺖ ﺍﻟﺠﻨﺔ : ﻳﺎ ﺭﺏِّ، ﺇﻥَّ ﻋﺒﺪﻙ ﻓﻼﻧًﺎ ﺳﺄَﻟﻨﻲ، ﻓﺄَﺩْﺧِﻠﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ

"Tidaklah seorg hamba berlindung dari api neraka dalam sehari sebanyak tujuh kali, melainkan api neraka itu akan mengatakan : 'Wahai Robku, sesungguhnya
hambamu si Fulan telah berlindung dariku, maka lindungilah dia.'
Dan tidaklah seorang hamba memohon (dimasukkan ke dalam) surga dalam sehari sebanyak tujuh kali, melainkan surga itu akan mengatakan : 'Wahai Robku,
sesungguhnya hambamu si Fulan telah memintaku, maka masukkanlah dia ke dalam surga.'"
(HR. Abu Ya'la, Dhiya' Al Maqdasi, dan yg selainnya. Dishahihkan Syaikh Al Bani di dalam Silsilah Ash Shahihah, no: 2506)

Allahumma inni as-alukal jannah wa a’udzu bika minannar’

Ya Allah aku memohon pada-Mu surga dan aku berlindung dari siksa neraka.
Kota Bima-NTB
Selasa, 31 Maret 2015
¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤

Reposted By

®Rumah Dakwah Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar